BREAKING NEWS
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts

Wednesday, January 29, 2014

SHINKANSEN BAKAL ADA DI INDONESIA

Ikubaru's Blogzia-Apakah Anda sudah mendengar Kereta Shinkansen akan hadir di Indonesia? Bagi yang belum tahu kabarnya mari yuk kita simak informasi berikut ini. Shinkansen merupakan Kereta cepat yang didesain untuk menempuh perjalanan dengan waktu yang singkat. Kereta Shinkansen juga sering disebut Kereta Peluru, karena kecepatannya hampir secepat peluru yang sedang dihempaskan serta bentuknya yang aerodinamis seperti peluru.


Menurut Deputi Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Deddy S. Priyatna mengatakan bahwa Indonesia akan membangun Proyek Kereta Api Shinkansen dari Jakarta menuju Bandung dengan bekerjasama dengan Pemerintah Jepang. Proyek ini diawali dengan studi kelayakan selama dua tahun dengan dana hibah yang diberikan oleh Pemerintah Jepang sebesar USD$ 15 Juta.

Dalam proses studi kelayakan dilakukan oleh konsultan Shinkansen asal Jepang seperti, Japan Internastional for Transportation, Orienatal Consultant, Mitsubishi Research Institute, Nippon Koei, Co., Ltd., dan Yachiyo Engineering, Co., Ltd. Proyek ini diperkitrakan akan menelan biaya berkisar Rp 56 Triliyun dengan skema pembiayaan kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta.

Pembangunan rel kereta Shinkansen diperkirakan akan dibangun sejauh 133 kilometer  dengan perkiraan harga tiket sebesar Rp 200.000 / tiket. Rencananya pembangunan stasiun Shinkansen akan dilaksanakan pada Stasiun Dukuh Atas (Jakarta) dan Stasiun Gedebage (Bandung). 
Rencannanya perjalanan dari Jakarta menuju Bandung dapat ditempuh selama 37 menit saja menggunakan Kereta Shinkansen. Shinkansen akan melaju secepat 300 kilometer/jam, dengan ini diharapkan dapat mempercepat perjalanan dari Jakarta menuju Bandung yang biasanya ditempuh selama 4 jam perjalanan menggunakan mobil atau kendaraan umum.

Apa Anda sudah siap mencoba Kereta Shinkansen dari Jakarta menuju Bandung? Kita berharap Kereta Shinkansen segera dibangun agar perjalanan dari Jakarta menuju Bandung dapat berjalan singkat, serta kita harapkan agar harga tiket dapat ditenakan kembali supaya para peminat Shinkansen ini dapat meningkat.

Referensi Penulisan Artikel:

Sunday, October 27, 2013

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

Ikubaru's Blogzia:Label Ekonomi-Pada awalnya pajak yang dibayarkan berbentuk upeti yang harus dibayarkan oleh rakyat. Upeti ini merupakan tanda takluk atau persembahan kepada Raja. Upeti yang dibayarkan biasanya berbentuk emas, hasil pertanian, bahkan bisa juga wanita dijadikan sebagai upeti. Seiring berjalannya waktu, Upeti ini berkembang menjadi pajak yang dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat.


Menurut Prof. DR. Rochmat Soemitro, SH. dalam Mardiasmo (2009:1), Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat diraasakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Dari pengertian diatas, setidaknya Pajak memiliki unsur-unsur seperti:
  1. Iuran rakyat untuk Negara
  2. Haruslah berdasarkan Undang-Undang yang berlaku
  3. Tanpa jasa timbal (kontraprestasi) dari Negara yang langsung dapat ditunjuk
  4. Untuk membiayai Rumah Tangga Negara

FUNGSI PAJAK

Pajak merupakan Iuran rakyat kepada Negara mempunyai beberapa fungsi utama, yakni Fungsi Budgetair dan Fungsi Regulerend.


Fungsi Budgetair adalah fungsi pajak dimana pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah, sedangkan Fungsi Regulerend adalah fungsi pajak dimana pajak digunakan untuk mengatur kebijakan pemerintah dalam bidang Sosial-Ekonomi. Selain itu Pajak memiliki fungsi lain, seperti:
  1. Fungsi Pemerataan, yang berfungsi dalam pemerataan pembangunan Negara.
  2. Fungsi Stabilitas, yang berfungsi dalam menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri.
  3. Fungsi Redistribusi, yang berfungsi untuk membangun sarana umum untuk kepentingan masyarakat.

JENIS-JENIS PAJAK

Pajak dapat dikelompokkan menjadi berbagai kategori, yakni berdasarkan Golongannya, Sifatnya, dan Lembaga Pemungutnya. Jenis-jenis Pajak dapat dikelompokkan seperti tabel dibawah ini:


TEORI PUNGUTAN PAJAK

Dalam memungut pajak dari masyarakat ada beberapa teori yang digunakan oleh Negara, yakni:
  1. Teori Asumsi, yakni teori pungutan pajak dimana Negara harus melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyatnya.
  2. Teori Kepentingan, yakni teori pungutan pajak dimana didasarkan pada kepentingan masing-masing rakyatnya.
  3. Teori Daya Pikul, yakni teori pungutan pajak dimanadidasarkan pada daya pikul (kemampuan) masing-masing orang atau individu.
  4. Teori Bakti, yakni teori pungutan pajak dimana adanya kesadaran rakyat untuk membayarkan pajaknya.
  5. Teori Asas Daya Beli, yakni teori pungutan pajak dimana didasarkan pada akibat pembelian barang oleh seseorang.
Dalam pemungutan pajak ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni:
  1. Pemungutan Pajak harus adil
  2. Pemungutan Pajak harus didasarkan pada Undang-Undang
  3. Pemungutan Pajak harus efisien
  4. Tidak mengganggu perekonomian
  5. Sistem Pemungutan Pajak harus sederhana
Menurut Para ahli, syarat-syarat pemungutan pajak ini terbagi menjadi beberapa asas yang mendasarinya. Asas-asas tersebut bisa dilihat pada tabel berikut:


TARIF PAJAK

Dalam penarikan pajak ada 4 tipe tarif pajak yang dapat dikenakan, yakni sebagai berikut:
  1. Tarif Proposional, adalah tarif pajak yang memiliki presentase yang tetap. Berapapun besar nilainya, presentase-nya akan selalu tetap. Contoh: PPN 10% terhadap makanan di restoran.
  2. Tarif Tetap, adalah tarif pajak yang bersifat tetap berapapun jumlah yang dikenai pajaknya. Contoh: Bea Materai 6.000.
  3. Tarif Progresif, adalah tarif pajak dimana presentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai pajak-nya semakin besar pula. Contoh: Pasal 17 UU PPh.
  4. Tarif Degresif, adalah tarif pajak dimana presentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajaknya semakin besar.  
Referensi Tulisan:
Mardiasmo. 2009. Pepajakan Edisi 2009.
Waluyo, Bambang P. 2013. Diktat Perkuliahan Perpajakan.

Sumber gambar: akademimerdeka.org 

Wednesday, July 24, 2013

SISTEM INFORMASI PEMASARAN (MARKETING INFORMATION SYSTEM)

Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System) adalah suatu sistem berbasis komputer yang saling terhubung dengan Sistem Informasi Fungsional lainnya untuk dapat mendukung kegiatan manajemen perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan pemasaran produk pada perusahaan tersebut. Dengan Sistem Informasi Pemasaran yang dikembangkan dengan baik, maka akan memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan tersebut.


Sistem Informasi Pemasaran dapat membantu berhubungan dengan departemen lain dalam sebuah perusahaan, misalnya Departemen Pemasaran (memakai Sistem Informasi Pemasaran) memberikan data peramalan penjualan, hal ini sangat bermanfaat bagi Departemen Keuangan untuk dapat memprediksi laba-rugi dari penjualan tersebut. Selain itu juga data peramalan penjualan juga dibutuhkan oleh Departemen Produksi dalam penyusunan jadwal produksi barang dan jasa.

Dalam Sistem Informasi Pemasaran ada 2 subsistem utama yang menyusun model Sistem Informasi Pemasaran, yakni Subsistem Utama Input dan Subsistem Utama Output.

Subsistem Utama Input merupakan data-data pemasaran yang akan membentuk basis data pada model Sistem Informasi Pemasaran. Subsistem Utama Input terdiri dari:
  1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System) yang berfungsi dalam mengumpulkan data internal maupun eksternal lalu dimasukkan kedalam basis data
  2. Subsistem Riset Pemasaran (Marketing Research Subsystem) yang berfungsi dalam  mengumpulkan data internal dan eksternal dengan melakukan studi-studi khusus.
  3. Subsistem Intelegensi Pemasaran (Marketing Intellegence Subsystem) yang berfungsi mengumpulkan data eksternal yang menginformasikan aktivitas para pesaing, pelanggan, dan unsur-unsur lain yang mempengaruhi operasi pemasaran.

Selain itu, Sistem Informasi Pemasaran terdiri pula dari Subsistem Utama Output yang berfungsi memberikan unsur-unsur penting didalam Marketing mix (produk, harga, promosi, dan tempat). Subistem Utama Output terdiri dari:
  1. Subsistem Produk (Product Subsystem) yang berfungsi memberikan informasi mengenai material dan spesifikasi produk, serta sasaran marketing-nya.
  2. Subsistem Lokasi (Place Subsystem) yang berfungsi memberikan informasi mengenai saluran dan distribusi pemasaran.
  3. Subsistem Promosi (Promotion Subsystem) yang berfungsi memberikan informasi mengenai harga-harga produk yang dipasarkan.
  4. Subsistem Bauran Terintegrasi (Intergrated Mix Subsystem) yang berfungsi memberikan informasi mengenai integrasi (gabungan) dari unsur-unsur Subsistem Utama Output.

TEORI PEMASARAN YANG BERHUBUNGAN:
IKUBARU'S BLOGZIA: DASAR-DASAR PEMASARAN
IKUBARU'S BLOGZIA: BAURAN PEMASARAN SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN
IKUBARU'S BLOGZIA: BAGAIMANA PEMBELIAN PRODUK OLEH KONSUMEN?
IKUBARU'S BLOGZIA: BAGAIMANA KONSUMEN BERPERILAKU TERHADAP PRODUK?
IKUBARU'S BLOGZIA: SEPUTAR PERTANYAAN PERILAKU KONSUMEN
IKUBARU'S BLOGZIA: PROMOSI PENJUALAN OLEH KONSUMEN DAN APLIKASINYA
IKUBARU'S BLOGZIA: PERAN MEREK (BRAND) DALAM PEMASARAN

Tuesday, May 28, 2013

TEORI PERUSAHAAN

Menurut Swastha (1988:12) Perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Dari pengertian ini maka dapat dilihat ada lima unsur yang penting yang menyangkut perusahaan, yakni organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan, dan cara yang menguntungkan.


Secara umum suatu perusahaan memiliki tujuan yakni menghasilkan laba yang maksimum. Akan tetapi dalam berbagai kerangka pemikiran tujuan perusahaan tidak hanya sebatas memaksimalkan keuntungan, tetapi juga terdapat tujuan lainnya. Menurut kerangka teori manajemen tujuan perusahaan ialah juga bertujuan dalam pertumbuhan (Growth) dan Kelangsungan Hidup (Survival).  Tujuan perusahaan dalam arti pertumbuhan akan mengarah pada kelangsungan hidup bagi anggota (untuk koperasi) maupun untuk masyarakat. Tujuan perusahaan dalam arti kelangsungan hidup tentu pada akhirnya mengarah pada kesejahteraan masyarakat.


Dari tujuan perusahaan dalam arti pertumbuhan dan kelangsungan hidup, bentuk perusahaan dapat dijabarkan menjadi perusahaan swasta dan perusahaan Negara. Perusahaan swasta memiliki tujuan dalam memaksimalkan profit yang didapatnya dan juga sebagai sara sosial. Perusahaan swasta terdiri dari Usaha Perseorangan (CV), Firma (Fa), PT, Koperasi, dan Yayasan. 

Selain itu ada pula perusahaan Negara yang memiliki tujuan yakni tidak hanya sebagai mencari keuntungan akan tetapi juga sebagai penyedia kebutuhan hajat hidup orang banyak sesuai dengan Pasal 33 ayat 1 UUD 1945.  Perusahaan Negara Perusahaan Negara atau BUMN terdiri dari Perusahaan Terbatas Negara (Persero), Perusahaan Daerah (PD), Perusahaan Negara Umum (Perum), Perusahaan Negara Jawatan (Perjan).

Dalam menjalankan kegiatan usahanya suatu perusahaan memiliki beberapa tanggung jawab kepada beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut ialah pada investor, karyawan, pelanggan, masyarakat, dan pemerintah. 
  1. Tanggung jawab perusahaan pada investor ialah dalam hubungannya pengelolaan dana dan keuntungan yang didapat kemudian dibagikan pada para pemilik modal. 
  2. Tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan ialah dalam hubungannya upah, kesejahteraan, dan jaminan kesehatan yang diterima para karyawan atas pengabdian dan kinerjanya pada perusahaan
  3. Tanggung jawab pada pelanggan ialah dalam hubungannya produk yang diterima oleh para pelanggan yang sesuai dengan informasi yang mereka terima sesuai dengan bauran pemasaran perusahaan. Selain itu juga dalam hubungannya menanggapi suara konsumen atas produk.
  4. Tanggung jawab pada masyarakat ialah dalam hubungannya memberikan bantuan sosial kepada masyarakat sekitar dengan program CSR perusahaan. Selain itu juga tanggung jawab yang lain ialah tidak mencemari lingkungan masyarakat sekitar dengan limbah hasil produksi perusahaan.
  5. Dan tanggung jawab yang terakhir ialah pada pemerintah yakni hubungannya pada penarikan pajak atas produk (PPN), pajak usaha perusahaan, pajak penghasilan (PPh), dan pajak lainnya yang berkenaan pada perusahaan.


LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Dalam menjalankan kegiatan produksi, suatu perusahaan mau tidak mau didukung oleh lingkungan disekitarnya. Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai pihak eksternal dari perusahaan yang mempengaruhi perusahaan baik secara organisasi maupun kegiatan produksi perusahaan.


Lingkungan Perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni lingkungan umum (General Environment) dan lingkungan khusus (Spesific Environment). Lingkungan umum perusahaan dapat dijabarkan menjadi lingkungan umum mikro dan lingkungan umum makro. 
Lingkungan umum mikro terdiri dari:
  1. Konsumen produk
  2. Pesaing produk
  3. Supplier
  4. Lembaga Keuangan
  5. Serikat Perkerja
  6. Media massa dan Periklanan
  7. Lembaga Pendidikan

Lingkungan umum makro terdiri dari:
  1. Teknologi
  2. Politik
  3. Etika
  4. Hukum
  5. Sosial dan Budaya masyarakat
  6. Lingkungan fisik dan energi serta konversi


Monday, May 27, 2013

MANAJEMEN MODAL KERJA

Modal Kerja merupakan modal yang ada dalam aktiva lancer (Current Assets). Modal kerja sangat penting peranannya dalam kegiatan perusahaan, yakni walaupun keputusan investasi-nya sangat menguntungkan bagi perusahaan akan tetapi tanpa modal kerja maka sulit untuk menjadi kenyataan.

Modal kerja dibedakan dengan modal tetap atas dasar derajat divisibilitas, yakni dalam modal tahap pembelian peralatan tidak dapat dipilah-pilah, sedangkan modal kerja dapat dipilah-pilah baik ditambah maupun dikurangi.



Implikasi divisibilitas dapat dibagi menjadi 2, yakni mengenai metode pendanaan bagi modal kerja. Pendanaan modal kerja dapat dibiayai dengan dana jangka pendek, ataupun jangka panjang, atau juga kombinasi diantara keduanya. Implikasi divisibilitas selanjutnya ialah mengenai pemenuhan modal kerja secara sedikit demi sedikit (Hand to Mouth Policy), yakni modal kerja hanya utnuk kebutuhan proses produksi satu kali. Keuntungannya ialah dapat mengurangi investasi rata-rata dalam modal kerja.

KONSEP MODAL KERJA

Menurut Bambang Riyanto (dalam Awat, 1998) membedakan konsep-konsep modal kerja yakni terdiri dari konsep kuantitatif, konsep kualitatif, dan konsep fungsional.


KONSEP KUANTITATIF
Konsep kuantitatif menjelaskan bahwa modal kerja terdapat pada aktiva lancer dan akan sekali berputar dan kembali lagi dalam bentuk kas dalam jangka waktu pendek. Konsep ini dinamakan Gross Working Capital.

KONSEP KUALITATIF
Konsep Kualitatif menjelaskan bahwa modal kerja merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar. Kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar inilah yang dipakai sebagai modal kerja. Konsep ini sering dinamakan Nett Working Capital.

KONSEP FUNGSIONAL
Konsep Fungsional menjelaskan bahwa modal kerja merupakan bagian dari aktiva lancar yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan, baik pendapatan operasi (Operating Income) maupun pendapatan sekarang (Current Income). Bagian aktiva lancar yang tidak mampu menghasilkan pendapatan operasi hanya dianggap sebagai modal kerja potensiil, yakni aktiva lancar lancar sutau perusahaan tertanam dalam surat berharga (Saham), maka tidak bisa dianggap sebagai modal kerja. 


Jumlah Kebutuhan Modal Kerja

Pada umumnya modal kerja dapat ditentukan oleh beberapa faktor, yakni (1) Cara Penjualan Kredit atau Tunai, (2) Kebijakan Mengenai Persediaan yang termasuk EOQ dan Reorder Point, dan (3) Kebijakan Saldo Kas. Untuk menentukan beberapa jumlah kebutuhan akan modal kerja dapat digunakan beberapa metode:
  1. Metode Keterikatan Dana dan Pengeluaran Kas
  2. Metode Perputaran Modal Kerja
  3. Metode Cashflow


METODE KETERIKATAN DANA DAN PENGELUARAN KAS
Metode ini harus ditentukan dahulu berapa jumlah pengeluaran kas setiap hari dan berapa lama dana itu terikat. Pengeluaran kas perhari digunakan untuk pembayaran upah tenaga kerja, sedangkan lama dana terikat berhubungan dengan waktu yang diperlukan untuk pembelian bahan baku dan pembayaran upah hingga dalam proses produksi.

METODE PERPUTARAN MODAL KERJA
Metode ini ditentukan dengan membagi taksiran penjualan dengan modal kerja periode sebelumnya. Perputaran modal kerja diperoleh dengan cara:

METODE CASHFLOW
Metode ini didasarkan pada aliran kas masuk atau Cash Inflow (CIF) dan aliran kas keluar atau Cash Outflow (COF). Metode cashflow merupakan metode penentuan modal kerja dengan menggunakan Budget Kas. Kelebihan CIF terhadap COF sering disebut aliran kas masuk bersih atau Nett Cas Inflow (NCIF).  Apabila NCIF positif maka modal kerja tidak diperlukan lagi.

PEMIMPIN ITU WAJIB COOL

Seorang pemimpin merupakan titik terpenting dalam aktivitas organisasi yang dipimpinnya. Tanpa adanya pemimpin tentu bawahannya tidak akan bekerja secara optimal. Seorang pemimpin pertama-tama harus mampu menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang ada dari para bawahannya.


Untuk itulah, seorang pemimpin harus cool. Ya, cool dalam ide kreativitas dan pribadi yang dinamis. Dari sebuah kreativitas dan dinamikanya tentu dapat menentukan kemana organisasi yang dipimpinnya akan berjalan, apakah sesuai dengan tujuan yang akan dicapainya atau tidak.

Apabila seorang pemimpin itu tidak kreatif dan kurang dinamis, organisasi yang dipimpinnya akan tak sesuai yang diharapkan karena kegiatan dan dinamika yang terjadi dalam suatu organisasi sebagian besar ditentukan oleh bagaimana cara pemimpin itu memimpin.

Seorang pemimpin itu harus mengutamakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin, serta harus membina komunikasi yang baik antara atasan dan bawahannya, baik itu secara formal maupun informal sekalipun. Dari hal-hal tersebut maka koordinasi antara seorang pemimpin dan bawahannya akan berjalan secara lancer sehingga memepermudah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Dalam mengatur kegiatan di organisasinya seorang pemimpin haruslah berdasarkan pada fungsi-fungsi manajemen, yakni merencanakan kegiatan atau hal apa yang akan dilakukan, setelah itu mengorganisir perencanaan-perencanaan yang telah dibuat, setelah mengorganisir lalu melakukan pelaksanaan kegiatan tersebut. Disisi lain dalam pelaksanaan haruslah diikuti dengan pengawasan dalam kegiatan tersebut.

Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin haruslah berdasarkan pada beberapa hal, yakni keyakinan, intuisi, fakta, dan kekuasaan.

KEYAKINAN
Seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan haruslah yakin keputusan apa yang akan ia ambil ialah yang terbaik setelah berbagai analisis faktor-faktor yang ada, dampak positif dan negative dari keputusan yang akan ia ambil.

INTUISI
Pengambilan keputusan ini didasarkan pada kata hati seorang pemimpin. Secar tidak sadar dipengaruhi oleh pengalaman yang telah dialami di masa lalu, serta berasal dari latihan-latihan yang telah ia tempuh. Pengambilan keputusan ini terkadang bersifat subjektif.

FAKTA
Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin haruslah mempertimbangkan fakta-fakta yang ada yang berasal dari data yang diolah dan informasi-informasi yang mendukung. Keputusan berdasarkan fakta ini raltif logis dan dapat dipertanggung jawabkan serta bisa diaplikasikan pada setiap situasi dan kondisi.


KEKUASAAN
Pengambilan keputusan haruslah berdasarkan pada kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin. Keputusan ini dapat bersifat mengikat dalam mengatur organisasi yang dipimpinnya. Keputusan ini haruslah diterima dan diberlakukan dalam organisasi. Akan tetapi seringkali pengambilan keputusan dengan metode ini bisa saja disalahgunakan apabila seorang pemimpin menggunakannya secara subjektif bagi dirinya sendiri.

Menurut Hasibuan (2011:203) seorang pemimpin dapat dikatakan sukses dalam kepimpiminannya apabila:

  1. Berhasil mencapai tujuan yang dicapai organisasi
  2. Berhasil merealisasikan program organisasi secara baik dan benar
  3. Berhasil mendorong semangat kerja, partisipasi, dan loyalitas bawahannya
  4. Berhasil membina dan meningkatkan produktivitas kerja bawahannya
  5. Berhasil menciptakan komunikasi yang baik antar atasan dengan bawahanya
  6. Berhasil menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
  7. Berhasil mencapai kepuasan kerja para bawahannya
  8. Dapat memenuhi kewajiban perusahaan terhadap bawahannya, konsumen, dan pihak pemerintah
  9. Dapat menciptkan kaderisasi pimpinan perusahaan
  10. Dapat beroperasi sesuai dengan izin usahanya
  11. Dapat membantu kebijakan perekonomian nasional


Friday, May 24, 2013

TEORI BISNIS

Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, pemerintah, individu dan keluarga, dalam bidang industri dan perdagangan, jasa untuk mencari laba. Sesuai dengan pengertian diatas, tujuan utama bisnis ialah memperoleh laba, selain itu tujuan lain bisnis ialah memproduksi serta menjual barang yang telah diproduksinya, mempertahankan pertumbuhan dan pangsa pasar terhadap produknya, serta melakukan tanggung jawab terhadap lingkungan dengan program CSR.

Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dapat berbentuk perseroan terbatas (PT) atau juga bisa berbentuk firma. Kegiatan bisnis juga bisa dilakukan oleh badan pemerintah, hanya saja kegiatan bisnis yang dilakukan badan pemerintah ialah dimaksudkan untuk menguasai hajat hidup orang banyak sesuai dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945. Kegiatan bisnis yang dilakukan pemerintah dapat dilaksanakan dalam bentuk BUMN / BUMD, Perum, maupun PD (Perusahaan Daerah) seperti PD Pasar Jaya.



Selain itu, kegiatan bisnis juga bisa dilakukan oleh seorang individu atau keluarga. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perseorangan biasanya dilakukan dari pribadi ke pribadi atau juga bisa dilakukan secara mikro, yakni membuka kios-kios penjualan. Kegiatan bisnis perseorangan bisa berbentuk perusahaan perseorangan (CV), maupun juga tidak.

Di masyarakat kegiatan bisnis dapat diklasifikasikan dalam berbagai bentuk sesuai dengan barang dan jasa yang dijualnya, yakni sebagai berikut:
  1. Memproduksi barang dan jasa
  2. Perdagangan ekspor impor
  3. Pengangkutan dalam dan luar negri (Distribusi barang)
  4. Pergudangan/penyimpanan (gudang)
  5. Pembelanjaan/pembiayaan (misal: FIF)
  6. Perbankan
  7. Pengiriman barang ke dalam dan luar negri (Tiki, Fedex, dll)
  8. Tempat hiburan
  9. Telekomunikasi dan Informasi (Telkomsel, Indosat, dll)
  10. Pendidikan
  11. Perhotelan dan Jasa Pariwisata, dll

Dalam melakukan kegiatan bisnisnya, seorang pelaku bisnis pasti harus bisa menghadapi berbagai permasalahan bisnis yang ada agar bisnis yang dijalankan tidak mencapai titik kerugian. Permasalahan bisnis yang harus dihadapi antara lain meliputi Inflasi, Tingkat Persaingan, Produktivitas bisnis, Jumlah pengangguran, dan Globalisasi Ekonomi.

INFLASI
Inflasi merupakan Kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian suatu Negara. Inflasi secara tidak langsung akan mempengaruhi harga-harga barang baku di pasar. Oleh karena itu seorang pelaku bisnis haruslah mempertimbangkan besar kecilnya inflasi yang ada di perekonomian.

TINGKAT PERSAINGAN
Persaingan didunia bisnis sangat tajam. Yang bersaing yaitu produsen dalam negri dan produsen luar negri. Keunggulan produsen asing: Modal besar dan produksi banyak sedangkan produsen dalam negri (Indonesia): Modal kecil produksi sedikit, mengakibatkan harga daripada hasil produksi asing lebih murah dan berkualitas sehingga produknya lebih diminati konsumen disbanding produk dalam negri.

PRODUKTIVITAS BISNIS
Produktivitas Bisnis dapat meliputi Perbandingan antara nilai Output barang (keluaran) haruslah lebih besar daripadapa nilai Input barang (masukan) atau O > I = Keluaran (produk) > Masukan (Modal).

JUMLAH PENGANGGURAN
Pengangguran yang tinggi akan mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa akan menurun. Untuk mengatasi masalah pengangguran ialah dengan menciptakan lapangan kerja dan mengadakan pendidikan dan pelatihan. 


GLOBALISASI EKONOMI
Dengan adanya globalisasi perokonomian barang dan jasa bisa dipasarkan tanpa harus mengenal batas antar negara. Pasar suatu Negara bisa mempengaruhi pasar Negara lain. Hal ini dapat menyebabkan tingkat persaingan tidak hanya dengan perusahaan nasional, melainkan juga perusahaan multinasional juga. Misalnya: McD dan KFC merupakan perusahaan Amerika Serikat yang memproduksi ayam goreng kemudian memasarkan produknya di berbagai Negara.

ETIKA BISNIS

Etika bisnis ialah norma-norma yang digunakan dalam berbisnis yang mengacu pada kebenaran dalam kegiatan bisnis. Etika bisnis dapat meliputi kejujuran dalam berbisnis, tepat waktu dalam berbisnis, displin dalam melakukan kegiatan bisnis, dan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku.  

Tuesday, May 21, 2013

NEGARA BERKEMBANG

Negara Berkembang ialah suatu istilah pengkategorian suatu Negara dimana tingkat kesejahteraan negara dan pendapatan perkapitanya yang rendah. Rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi Negara berkembang disebabkan oleh rendahnya Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI). Dalam Negara berkembang masalah pokok yang sering dihadapi ialah pengelolaan sumberdaya alam dan juga masalah ledakan penduduk. Selain itu juga faktor rendahnya investasi juga dapat menjadi permasalahan ekonomi di Negara berkembang.

Suatu Negara berkembang dapat dilihat dari beberapa indikator. Menurut Harvey Liebenstein (dalam Soegiarto, 2011) menjelaskan Negara berkembang dapat dilihat dari dua sudut pandang, yakni:

  1. Secara Umum, yakni sekitar 70-90% penduduk Negara berkembang hidup di sektor pertanian, hasil perkapitanya rendah, tingkat investasi rendah, hasil pertanian dan industri utama berasal dari sektor pertanian, dan rendahnya tingkat kesempatan kerja.
  2. Secara khusus agronomi, yakni tidak efisiennya penggunaan modal karena kekurangan lahan pertanian dan teknik bercocok tanam yang masih kuno.
 

Sedangkan menurut Baldwin dan Meier menjelaskan Negara berkembang memiliki ciri-ciri, yakni sebagai berikut:
  1. Produsen barang-barang primer
  2. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi
  3. Sumberdaya Alam sebagian besar belum dieksploitasi, apabila sudah pun maka sebagian besar dieksploitasi asing.
  4. Orientasi pada perdagangan luar negeri (export)
  5. Modal dalam negeri minim
  6. Rata-rata penduduk ada digaris kemiskinan

PERMASALAHAN NEGARA BERKEMBANG



Negara-negara berkembang memiliki berbagai permasalahan dalam pembangunan ekonomi negaranya. Permasalahan Negara-negara berkembang yakni pertanian yang masih kuno, ketersediaan modal dalam negeri, sumberdaya manusia yang rendah, ledakan penduduk, serta keadaan dalam negeri secara tidak langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

PERTANIAN YANG MASIH KUNO
Seperti dijelaskan oleh Harvey Liebenstein diatas, permasalahan Negara-negara berkembang ialah masih terbelakangnya cara bercocok tanam. Hal ini disebabkan oleh kurangnya infrastuktur pertanian dan modal yang menyertainya. Selain itu juga kurangnya pengetahuan cara mengolah pertanian dan aplikasi teknologi yang modern dapat menyebabkan rendahnya produktivitas di sektor agro ini sehingga pendapatan perkapita pun rendah.

KURANGNYA MODAL
Modal merupakan hal terpenting dalam pembangunan ekonomi suatu Negara. Apabila suatu Negara kekurangan modal dalam pembangunan negaranya, maka akan mengakibatkan terhambatnya kegiatan pembangunan negaranya. Modal disini bisa berarti tabungan atau investasi. Dengan terhambatnya pembangunan ini dapat berdampak pada kegiatan diluarnya.


SUMBERDAYA MANUSIA YANG KURANG TERLATIH
Sumberdaya yang terampil merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan ekonomi suatu Negara. Dengan hal ini maka sudah barang tentu banyak diperlukan tenaga ahli dalam memecahkan permasalahan pembangunan yang lain. Maka untuk itulah perkembangan sistem pendidikan merupakan hal pokok dalam menunjang pembangunan.

LEDAKAN PENDUDUK
Permasalahan kependudukan seringkali menjadi masalah tersendiri di Negara-negara berkembang. Seringkali tingginya pertumbuhan kelahiran tidak dibarengi oleh pengembangan sistem pendidikan sehingga membuat rendahnya tingkat Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI). Oleh karena itu maka diperlukan pengembangan sistem pendidikan yang lebih intens untuk memperkecil resiko ledakan penduduk ini.

MASALAH KEADAAN DALAM NEGERI
Seringkali aspek politis dan sosial dapat menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi disuatu Negara. Seringnya konflik dan masalah politis, serta keamanan Negara dapat mengakibatkan pembangunan menjadi terhambat. Untuk itu pembangunan ekonomi memerlukan situasi sosial dan politik yang stabil. Seperti halnya Negara-negara di Afrika dimana keadaan negaranya sering terjadi konflik sehingga pembangunan Negara menjadi terbengkalai, belum lagi seringnya terjadi korupsi dikalangan elit pemerintahan. Dari hal-hal tersebut maka kemudian akan mendorong para investor luar negeri untuk memindahkan investasinya ke Negara yang tidak bermasalah dalam politik dan sosialnya.

KEBIJAKAN DALAM MENGATASI PERMASALAHAN NEGARA BERKEMBANG



Ada beberapa kebijakan yang dapat ditempuh dalam mengatasi permasalahan di Negara-negara berkembang, yakni Mengubah kegiatan perekonomian menjadi modern, mengendalikan ledakan penduduk, meningkatkan investasi, dan meningkatkan taraf pendidikan.

MENGUBAH KEGIATAN EKONOMI TRADISIONAL MENJADI MODERN
Dengan kebijakan mengubah kegiatan tradisional menjadi kegiatan yang modern akan meningkatkan produktivitas masyarakat dalam kegiatan-kegiatan ekonomi. Perubahan kegiatan ekonomi tradisional menjadi modern tentu haruslah didukung oleh infrastruktur modern yang mendukung, serta pemberian pemahaman mengenai infrastruktur tersebut dan cara perawatannya.

MENGENDALIKAN LEDAKAN PENDUDUK
Kebijakan mengendalikan ledakan penduduk dapat dilakukan dengan menggalakan program Keluarga Berencana. Dengan mengadakan program Keluarga Berencana (KB) maka pertumbuhan penduduk akan mudah terencana. Selian itu juga dalam mengendalikan ledakan penduduk dapat dilakukan dengan cara melakukan program transmigrasi ke tempat jarang penduduk. Hal ini dimaksudkan untuk meratakan jumlah penduduk dan pembangunan, sehingga tidak terjadi pertumbuhan di satu titik saja melainkan diseluruh titik.


MENINGKATKAN INVESTASI
Sebuah Investasi dapat mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Investasi masyarakat diperoleh dari pendapatan masyarakat itu sendiri, apabila pendapatan masyarakat itu kecil tentu akan berdampak pada kecilnya investasi masyarakat. Oleh karena itu pendapatan masyarakat dapat mendorong investasi dalam rangka perbaikan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Untuk dapat mendorong investasi yang ada maka sistem perbankan dan lembaga keuangan lain haruslah dikembangkan. Selain itu juga dalam meningkatkan investasi juga dapat dilakukan dengan menarik investor asing agar mau berinvestasi di Negara berkembang. Untuk menarik investasi tentu diperlukan situasi dalam negeri dan iklim investasi yang baik.

MENINGKATKAN TARAF PENDIDIKAN
Sebuah pendidikan merupakan sebuah investasi yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi. Dengan meningkatnya taraf pendidikan masyarakat tentu akan banyak tenaga ahli dan pakar yang akan menunjang pembangunan. Selain itu dengan meningkatnya pendidikan masyarakat yang merata akan banyak melahirkan inovasi-inovasi baru yang menunjang pembangunan Negara. Dari hasil-hasil tersebut maka dapat meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat karena taraf pendidikan masyarakat yang tinggi.

Sumber:
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar
Soegiarto, Eddy. 2011. Pengantar Teori Ekonomi.
 
Back To Top
Copyright © 2014 Ikubaru's Blogzia. Designed by OddThemes