Tuhan telah menganugerahkan manusia kecerdasan yang tujuan utamanya ialah untuk berpikir tentang ciptaan-NYA. Kecerdasan Manusia tidak hanya sebatas Kecerdasan Intelegensi atau IQ, tetapi juga termasuk Kecerdasan Spiritual atau SQ dan Kecerdasan Emosional atau EQ. Sebenarnya manusia memiliki berbagai kecerdasan tersebut dan bisa mengembangkannya sesuai dengan pilihan kegiatan yang kita lakukan sehari-hari.
Banyak teori kecerdasan yang dikembangkan oleh para ahli, yakni Teori Kecerdasan Intelegensi Majemuk oleh Howard Garner (1987), Teori Kecerdasan Emosi oleh Daniel Goleman (1995), dan Kecerdasan Moral oleh Robert Coles (1997).
Menurut Howard Garner dengan Teori Kecerdasan Majemuknya menemukan bahwa seorang manusia memiliki setidaknya delapan kecerdasan dalam dirinya. Beberapa diantaranya lebih menonjol dibanding kecerdasan lainnya tapi pada pokoknya seluruh kecerdasan tersebut dapat berdiri sendiri. Seperti unsur musik dalam orkestra, ia bekerja dan saling menunjang. Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) Gardner ini memasukkan kecerdasan bahasa, logika matematika, spasial-visual, musikal, gerakan kinestetik, mengenali diri sendiri, hubungan dengan orang lain, dan naturalis. Seluruh kecerdasan tersebut senantiasa berkembang sesuai dengan kegiatan yang dialami seorang manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Kini kecerdasan tidak lagi dipandang sebagai "bawaan lahir" yang harus diterima seseorang sampai akhir hayatnya. Bahkan para ahli meyakini melalui hasil penelitian mereka bahwa batasan kecerdasan seseorang adalah pandangan orang tersebut mengenai dirinya sendiri. Artinya, kecerdasanb dapat dikembangkan, dipelajari ataupun diajarkan dengan kemungkinan yang tak terbatas.
Perasaan manusia seperti rasa takut, senang, bahagia, kecewa turut mengambil peranan penting dalam perkembangan kecerdasan manusia. Daniel Goleman dengan Teori Kecerdasan Emosinya menyatakan bahwa seberapapun tingginya kecerdasan seseorang dalam berbagai bidang, ia tetap membutuhkan orang lain untuk bekerja sama dan mewujudkan impiannya. Pengenalan emosi diri, pengenalan emosi orang lain dan memadukannya dalam suatu kerja sama untuk kepentingan bersama menjadi salah satu bentuk kecerdasan emosi yang sangat penting untuk keberhasilan manusia.
Robert Coles dengan teori Kecerdasan Moralnya mengupas berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan seseorang untuk merangsang perkembangan moral. Kecerdasan Moral akan menjadi semacam panduan bagi diri sendiri untuk menetapkan pilihan-pilihan yang terbaik. Ini bukan bagi diri sendiri saja, tetapi bagi lingkungan seseorang dalam kehidupannya.
Sumber:
Majalah Ayahbunda No. VI Edisi 18-31 Maret 2000: Hal. 28-29
Sumber:
Majalah Ayahbunda No. VI Edisi 18-31 Maret 2000: Hal. 28-29
No comments:
Post a Comment
Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel
NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA
CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya
TAKKAN KAMI TAMPILKAN
Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian