Thursday, December 20, 2012

KEBUTUHAN MANUSIA

Sebagai manusia, kita pasti harus memenuhi kebutuhan setiap harinya, baik itu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, maupun kebutuhan papan. Sebagai contoh setiap hari kita membutuhkan makan dan minum, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka kita akan kelaparan dan kehausan. Kebutuhan setiap individu berbeda-beda sesuai dengan apa yang diperlukannya, bisa jadi seseorang hanya memenuhi kebutuhan pokok (primer), seperti kebutuhan makanan hariannya atau juga seseorang ingin memenuhi kebutuhan yang sifatnya mewah (tersier), seperti membeli tas dari luar negeri untuk sekedar koleksi.  


Berbeda dengan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang individu, keinginan seseorang bersifat tak ada habisnya dan selalu ingin dipenuhi. Keinginan seorang individu tentu akan dibatasi oleh kemampuan dirinya untuk dapat memenuhi keinginannya. Sebagai makhluk ekonomi (Homo economicus) manusia selalu bertindak berdasarkan pada perhitungan rasional dan selalu bertujuan untuk mencari keuntungan bagi dirinya. Dengan uang yang terbatas, tentu seorang manusia akan membeli barang sesuai dengan kebutuhannya dan dari barang tersebut harus memberikan kegunaan atau kepuasan bagi seorang individu.


Dalam memenuhi suatu kebutuhan manusia diperlukan efisiensi biaya agar seorang individu dapat mengontrol biaya yang harus dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk itu, seorang individu dituntut cerdas dalam membuat prioritas kebutuhannya agar biaya yang dikeluarkan sesuai dengan apa yang diperlukan.


TIPE KEBUTUHAN MANUSIA

Kebutuhan manusia sangat banyak jumlahnya, baik itu berupa barang maupun jasa. Kebutuhan manusia akan selalu bertambah apabila kebutuhan yang lain sudah terpenuhi. Begitu beragamnya jenis dan jumlah kebutuhan manusia sehingga kebutuhan dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat kepentingannya, waktu pemenuhannya, maupun sifatnya.


Berdasarkan tingkat kepentingannya, kebutuhan manusia dikelompokkan menjadi 3 tipe:

Kebutuhan primer atau dasar, yakni kebutuhan dasar / pokok yang harus dipenuhi seorang individu untuk kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer tidak hanya terbatas pada makanan yang dikonsumsi, baju yang dipakai, maupun rumah yang ditempati akan tetapi juga termasuk kebutuhan beribadah, pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan. 

Kebutuhan sekunder, yakni kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer sudah terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan pelengkap dari kebutuhan primer, misalnya dalam suatu rumah (kebutuhan primer) diperlukan meja, kursi, televisi, dll (kebutuhan sekunder) untuk dapat memberikan kenyamanan didalam rumah.

Kebutuhan tersier, yakni kebutuhan tambahan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi. Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan akan barang-barang mewah, misalnya mobil mewah terbaru, perhiasan, atau rumah mewah.

Dari ketiga tipe kebutuhan diatas, maka dapat dijadikan untuk menentukan skala prioritas kebutuhan yang dibutuhkan seorang manusia dan tingkat efisiensi biaya dalam proses pemenuhan kebutuhan.

Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan manusia dikelompokkan menjadi 2 tipe:

Kebutuhan sekarang, yakni kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat ini juga dan tidak dapat ditunda, misalnya pada saat sakit, seseorang akan memilih untuk berobat atau juga meminum obat untuk dapat sembuh. 
 
Kebutuhan mendatang, yakni kebutuhan yang tidak harus dipenuhi sekarang dan dapat ditunda, misalnya seseorang yang bekerja ditempat yang jauh, maka ia membutuhkan kendaraan. Akan tetapi ia belum mempunyai uang yang cukup untuk membeli kendaraan maka ia pergi ke tempat bekerjanya menggunakan angkutan umum.

Berdasarkan sifat pemenuhannya, kebutuhan manusia dikelompokkan menjadi 2 tipe:

Kebutuhan jasmani adalah suatu kebutuhan yang dibutuhkan oleh fisik dan tubuh manusia. Kebutuhan ini bersifat material, misalnya manusia membutuhkan pakaian atau aksesoris untuk menghiasi tubuhnya. 

Kebutuhan rohani adalah suatu kebutuhan yang dibutuhkan oleh jiwa seorang manusia. Kebutuhan rohani ini berupa akal dan perasaan yang tak Nampak secara nyata, misalnya seorang manusia membutuhkan belajar Agama, mengembangkan pikiran, dan perlu bimbingan dan nasihat dari orang lain.


FAKTOR PEMBEDA KEBUTUHAN 

Setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sekalipun itu antar individu dalam suatu keluarga. Adanya perbedaan kebutuhan bagi setiap individu disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
 
·         Latar belakang seseorang
Setiap orang akan mempunyai kebutuhan masing-masing sesuai dengan keperluannya. Seseorang yang memiliki latar belakang sebagai anak SD menggunakan komputer hanya sekedar untuk bermain game atau lain sebagainya, sedangkan untuk para karyawan perkantoran, komputer digunakan untuk dapat menyelesaikan laporan perusahaannya.

·         Lingkungan tempat tinggal
 Jenis barang atau jasa yang dibutuhkan oleh seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia tinggal, misalnya pada Negara-negara Eropa tungku perapian digunakan untuk menghangatkan badan pada saat musim dingin sedangkan pada Negara tropis seperti Indonesia, tungku perapian tidak digunakan.

·         Tingkat atau kemajuan kehidupan manusia
Perkembangan zaman dapat berpengaruh pada barang atau jasa yang dibutuhkan oleh seseorang. Pada tahun 90’an handphone digunakan hanya untuk dapat berkomunikasi secara lisan layaknya telepon rumah, akan tetapi pada saat ini handphone tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi secara lisan, tapi juga bisa digunakan berkomunikasi secara visual (SMS, MMS, E-Mail, dll), selain itu handphone pada saat ini dilengkapi fasilitas seperti komputer.


PRIORITAS KEBUTUHAN DAN PILIHAN (CHOICES

Adanya kelangkaan dan tingginya harga barang dan jasa membuat manusia tak dapat memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Manusia pun harus memilih mana kebutuhan yang lebih mendesak untuk dipenuhi terlebih dahulu dan kebutuhan yang tidak mendesak pemenuhannya. Pemilihan kebutuhan ini haruslah berdasarkan pada kepentingannya. Hal ini disebut dengan prioritas kebutuhan.

Pilihan yang akan dibuat untuk pemenuhan kebutuhan dapat  menimbulkan biaya kesempatan (Opportunity Cost), yakni biaya yang timbul akibat pemilihan suatu alternatif yang dihitung dengan kesempatan yang hilang untuk memperoleh atau mendapatkan alternatif lainnya. Misalnya seseorang yang diajak makan oleh temannya di restoran yang terkenal. Dengan Makan di restoran tersebut setidaknya menghabiskan biaya Rp 300.000,-. Pada waktu yang sama saudarannya  mengajak ia untuk pergi ke tempat rekreasi. Setelah pulang dari tempat rekreasi senilai RP 100.000,-, saudarannya mengajak untuk makan di tempat langganan saudaranya dan setidaknya saudaranya meghabiskan biaya Rp 300.000,- untuk makan di tempat langganannya. Dari kedua pilihan tersebut seseorang tersebut memutuskan untuk ikut saudaranya. Dengan begitu ia dapat berekreasi sekaligus makan bersama saudaranya senilai Rp 400.000,-. Pilihan tersebut menyebabkan biaya kesempatan (Opportunity Cost) sebesar Rp 300.000,- atau senilai dengan kesempatan yang hilang dari ajakan temannya yang tidak mungkin diperoleh.

Dalam menentukan prioritas kebutuhan, seseorang harus mengetahui bahwa sebagai akibatnya tidak dapat memenuhi kebutuhan yang lainnya. Meskipun tidak harus selalu mengeluarkan biaya dalam bentuk nominal uang, akan tetapi pilihan juga akan tetap menimbulkan biaya kesempatan. Maka daripada itu, seseorang harus mampu membedakan antara keinginan dan kebutuhannya.

Referensi:
  1. Yasin, Mohammad. 2004. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
  2. Majalah Komputer Aktif tanggal 11 September 2002

No comments:

Post a Comment

Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel

NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA

CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya

TAKKAN KAMI TAMPILKAN




Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian