Berbeda dengan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang individu, keinginan seseorang bersifat tak ada habisnya dan selalu ingin dipenuhi. Keinginan seorang individu tentu akan dibatasi oleh kemampuan dirinya untuk dapat memenuhi keinginannya. Sebagai makhluk ekonomi (Homo economicus) manusia selalu bertindak berdasarkan pada perhitungan rasional dan selalu bertujuan untuk mencari keuntungan bagi dirinya. Dengan uang yang terbatas, tentu seorang manusia akan membeli barang sesuai dengan kebutuhannya dan dari barang tersebut harus memberikan kegunaan atau kepuasan bagi seorang individu.
Dalam
memenuhi suatu kebutuhan manusia diperlukan efisiensi biaya agar seorang
individu dapat mengontrol biaya yang harus dikeluarkan dalam memenuhi
kebutuhannya. Untuk itu, seorang individu dituntut cerdas dalam membuat
prioritas kebutuhannya agar biaya yang dikeluarkan sesuai dengan apa yang
diperlukan.
TIPE
KEBUTUHAN MANUSIA
Kebutuhan
manusia sangat banyak jumlahnya, baik itu berupa barang maupun jasa. Kebutuhan
manusia akan selalu bertambah apabila kebutuhan yang lain sudah terpenuhi.
Begitu beragamnya jenis dan jumlah kebutuhan manusia sehingga kebutuhan dapat
dikelompokkan berdasarkan tingkat kepentingannya, waktu pemenuhannya, maupun
sifatnya.
Berdasarkan
tingkat kepentingannya, kebutuhan manusia dikelompokkan menjadi 3 tipe:
Kebutuhan
primer atau dasar, yakni kebutuhan dasar / pokok yang harus dipenuhi seorang
individu untuk kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer tidak hanya terbatas
pada makanan yang dikonsumsi, baju yang dipakai, maupun rumah yang ditempati
akan tetapi juga termasuk kebutuhan beribadah, pendidikan, pekerjaan, dan
kesehatan.
Kebutuhan
sekunder, yakni kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer sudah
terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan pelengkap dari kebutuhan
primer, misalnya dalam suatu rumah (kebutuhan primer) diperlukan meja, kursi,
televisi, dll (kebutuhan sekunder) untuk dapat memberikan kenyamanan didalam
rumah.
Kebutuhan
tersier, yakni kebutuhan tambahan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan
sekunder sudah terpenuhi. Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan akan
barang-barang mewah, misalnya mobil mewah terbaru, perhiasan, atau rumah mewah.
Dari
ketiga tipe kebutuhan diatas, maka dapat dijadikan untuk menentukan skala
prioritas kebutuhan yang dibutuhkan seorang manusia dan tingkat efisiensi biaya
dalam proses pemenuhan kebutuhan.
Berdasarkan
waktu pemenuhannya, kebutuhan manusia dikelompokkan menjadi 2 tipe:
Kebutuhan
sekarang, yakni kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat ini juga dan tidak
dapat ditunda, misalnya pada saat sakit, seseorang akan memilih untuk berobat
atau juga meminum obat untuk dapat sembuh.
Kebutuhan
mendatang, yakni kebutuhan yang tidak harus dipenuhi sekarang dan dapat
ditunda, misalnya seseorang yang bekerja ditempat yang jauh, maka ia
membutuhkan kendaraan. Akan tetapi ia belum mempunyai uang yang cukup untuk
membeli kendaraan maka ia pergi ke tempat bekerjanya menggunakan angkutan umum.
Berdasarkan
sifat pemenuhannya, kebutuhan manusia dikelompokkan menjadi 2 tipe:
Kebutuhan
jasmani adalah suatu kebutuhan yang dibutuhkan oleh fisik dan tubuh manusia.
Kebutuhan ini bersifat material, misalnya manusia membutuhkan pakaian atau
aksesoris untuk menghiasi tubuhnya.
Kebutuhan
rohani adalah suatu kebutuhan yang dibutuhkan oleh jiwa seorang manusia.
Kebutuhan rohani ini berupa akal dan perasaan yang tak Nampak secara nyata,
misalnya seorang manusia membutuhkan belajar Agama, mengembangkan pikiran, dan
perlu bimbingan dan nasihat dari orang lain.
FAKTOR
PEMBEDA KEBUTUHAN
Setiap
manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sekalipun itu antar individu dalam
suatu keluarga. Adanya perbedaan kebutuhan bagi setiap individu disebabkan oleh
beberapa faktor berikut.
Setiap
orang akan mempunyai kebutuhan masing-masing sesuai dengan keperluannya. Seseorang
yang memiliki latar belakang sebagai anak SD menggunakan komputer hanya sekedar
untuk bermain game atau lain sebagainya, sedangkan untuk para karyawan
perkantoran, komputer digunakan untuk dapat menyelesaikan laporan
perusahaannya.
·
Lingkungan tempat tinggal
Jenis
barang atau jasa yang dibutuhkan oleh seseorang dapat dipengaruhi oleh
lingkungan dimana ia tinggal, misalnya pada Negara-negara Eropa tungku perapian
digunakan untuk menghangatkan badan pada saat musim dingin sedangkan pada
Negara tropis seperti Indonesia, tungku perapian tidak digunakan.
·
Tingkat atau kemajuan kehidupan manusia
Perkembangan
zaman dapat berpengaruh pada barang atau jasa yang dibutuhkan oleh seseorang.
Pada tahun 90’an handphone digunakan hanya untuk dapat berkomunikasi secara
lisan layaknya telepon rumah, akan tetapi pada saat ini handphone tidak hanya digunakan
untuk berkomunikasi secara lisan, tapi juga bisa digunakan berkomunikasi secara
visual (SMS, MMS, E-Mail, dll), selain itu handphone pada saat ini dilengkapi
fasilitas seperti komputer.
PRIORITAS KEBUTUHAN
DAN PILIHAN (CHOICES)
Adanya
kelangkaan dan tingginya harga barang dan jasa membuat manusia tak dapat
memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Manusia pun harus memilih mana
kebutuhan yang lebih mendesak untuk dipenuhi terlebih dahulu dan kebutuhan yang
tidak mendesak pemenuhannya. Pemilihan kebutuhan ini haruslah berdasarkan pada
kepentingannya. Hal ini disebut dengan prioritas kebutuhan.
Pilihan
yang akan dibuat untuk pemenuhan kebutuhan dapat menimbulkan biaya kesempatan (Opportunity Cost), yakni biaya yang
timbul akibat pemilihan suatu alternatif yang dihitung dengan kesempatan yang
hilang untuk memperoleh atau mendapatkan alternatif lainnya. Misalnya seseorang
yang diajak makan oleh temannya di restoran yang terkenal. Dengan Makan di
restoran tersebut setidaknya menghabiskan biaya Rp 300.000,-. Pada waktu yang
sama saudarannya mengajak ia untuk pergi
ke tempat rekreasi. Setelah pulang dari tempat rekreasi senilai RP 100.000,-, saudarannya
mengajak untuk makan di tempat langganan saudaranya dan setidaknya saudaranya
meghabiskan biaya Rp 300.000,- untuk makan di tempat langganannya. Dari kedua
pilihan tersebut seseorang tersebut memutuskan untuk ikut saudaranya. Dengan begitu
ia dapat berekreasi sekaligus makan bersama saudaranya senilai Rp 400.000,-. Pilihan
tersebut menyebabkan biaya kesempatan (Opportunity
Cost) sebesar Rp 300.000,- atau senilai dengan kesempatan yang hilang dari
ajakan temannya yang tidak mungkin diperoleh.
Dalam
menentukan prioritas kebutuhan, seseorang harus mengetahui bahwa sebagai
akibatnya tidak dapat memenuhi kebutuhan yang lainnya. Meskipun tidak harus
selalu mengeluarkan biaya dalam bentuk nominal uang, akan tetapi pilihan juga
akan tetap menimbulkan biaya kesempatan. Maka daripada itu, seseorang harus
mampu membedakan antara keinginan dan kebutuhannya.
Referensi:
Referensi:
- Yasin, Mohammad. 2004. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
- Majalah Komputer Aktif tanggal 11 September 2002
Post a Comment
Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel
NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA
CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya
TAKKAN KAMI TAMPILKAN
Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian