Tuesday, February 5, 2013

MAKRO EKONOMI

Makroekonomi atau Ekonomi Makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang mekanisme perekonomian secara keseluruhan (Putong, 2010). Dalam makro ekonomi hubungan yang dipelajari ialah hubungan kausal antara variabel-variabel yang bersifat keseluruhan (Aggregatif) seperti tingkat pendapatan nasional, investasi nasional, tingkat tabungan, inflasi, neraca pembayaran dan konsumsi rumah tangga.


Dalam teori makroekonomi berkembang 2 pemikiran besar yang mendominasi pemikiran dalam makroekonomi yakni :

  • Teori Klasik yang dipelopori Adam Smith dan David Richardo yang terkenal dengan asas Laizes Faire-laizes fases (persaingan bebas dalam usaha). Teori ini bermula pada 1776 yang beraal dari buku yang terbitkan AdamSmith yang berjudul “An Inquiry into the Nature and causes of the Wealth of Nations” yang menerangkan tentang:
    1. pengelolaan perekonomian suatu Negara dengan persaingan bebas (Kapitalistik) tanpa campur tangan pemerintah
    2. Pembagian Kerja dalam menyelesaikan usaha (Job Description)
    3. Mengalokasikan sumber daya yang ada dengan seefisien mungkin.



  • Teori Keynesian dipelopori oleh Keynes yang terkenal dengan asas Agregatif dan likuiditras. Teori ini berasal dari buku yang terbitkan Keynes pada tahun 1936 yang berjudul “General Theory of Employment, Interest, and Money” yang menjelaskan tentang:

1. Sumbangan pemikiran berupa analitis teoritis mengenai factor utama yang menentukan prestasi kegiatan perekonomian suatu Negara.

2.   Kritiknya terhadap pandangan dan teori kamu klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan perekonomian suatu Negara.





PERMASALAH MAKROEKONOMI

Secara umum permasalahan dalam makroekonomi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

  1. Masalah jangka pendek yang berhubungan dengan stabilitas perekonomian yang menjadi benalu dalam makroekonomi seperti tingkat pengangguran yang tinggi, ketimpangan neraca pembayaran, serta inflasi yang berkepanjangan. (Boediono, 2003:3)
  2. Dan masalah jangka panjang yang berhubungan dengan pertumbuhan dalam perekonomian seperti perumbuhan penduduk yang tinggi, pertumbuhan kapasitas produksi dan ketersedian dana investasui masyarakat.



Inflasi

Inflasi terjadi pada suatu daerah atau Negara diakibatkan karena ketidakseimbangan antara pengadaan barang dan jasa dengan pendapatan masyarakat. Inflasi didorong oleh biaya produksi dan harga jual yang tinggi, sedangkan tingkat pendapatan masyarakat yang tetap bahkan menurun. Faktor kenaikan barang dan jasa diakibatkan oleh kelangkaan barang dan jasa dan adanya barang substitusi (Barang pengganti), selain itu juga bias diakibatkan oleh banyaknya penimbunan barang, sehingga harga naik.   



Pengangguran

Masalah Pengangguran terjadi akibat kesenjangan lapangan kerja dengan jumlah tenaga keja yang ada. Selain itu masalah pengangguran terjadi akibat minimnya informasi, tingkat pendidikan, dan tingkat keahlian individu, sedangkan tingkat jumlah lapangan kerja tinggi.



Ketimpangan Neraca Pembayaran

Masalah Ketimpangan Neraca pembayaran diakibatkan karena adanya kesenjangan antara pendapatan dari hasil ekspor dan import suatu Negara. Apabila import suatu Negara besar, maka akan berkaibat pada berkurangnya devisa. Dari berkurangnya devisa akan berkibat pada nilai tukar mata uang lokal akan jatuh, maka industi yang memerlukan barang dari import akan merugi akibat jatuhnya nilai tukar mata uang lokal.

 http://ikubarunovryan.blogspot.com

Sebaliknya apabila tingkat eksport besar, maka nilai mata uang lokal akan menguat tajam. Dari kuatnya nilai mata uang lokal, maka barang-barang import akan terus berdatangan, sehingga industri yang memerlukan bahan dari dalam negeri akan merugi. Untuk itulah diperlukan keseimbangan pendapatan ekport dan import.



Pertumbuhan Penduduk

Tingkat pertumbuhan yang tak terkendali dapat mengakibatkan ledakan penduduk, sehingga angka angkatan kerja akan terus meningkat, eksploitasi sumber daya akan meningkat tanpa memperhatikan daya dukung dan tahannya. Selain itu, jumlah pangan yang tersedia akan terus berkurang seiring bertambahnya jumlah penduduk. Robert Malthus memperkirakan jumlah penduduk akan mengikuti perhitungan deret ukur, sedangkan pertumbuhan jumlah pangan akan mengikuti deret hitung. Oleh karena itu akan terjadi ketimpangan anatara jumlah penduduk dengan jumlah pangan.



Sumber:

Putong, Iskandar. 2010. Pengantar Ekonomi Makro.

Sukirno, Sadono. 2012. Makro Ekonomi Teori Pengantar.

1 comment:

  1. Makasih sob infonya, manarik banget jurnalnya..
    bagus buat referensi nih.. :D

    ReplyDelete

Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel

NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA

CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya

TAKKAN KAMI TAMPILKAN




Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian