Makroekonomi
atau Ekonomi Makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang
mekanisme perekonomian secara keseluruhan (Putong, 2010). Dalam makro ekonomi hubungan
yang dipelajari ialah hubungan kausal antara variabel-variabel yang bersifat
keseluruhan (Aggregatif) seperti tingkat pendapatan nasional, investasi nasional,
tingkat tabungan, inflasi, neraca pembayaran dan konsumsi rumah tangga.
Dalam
teori makroekonomi berkembang 2 pemikiran besar yang mendominasi pemikiran
dalam makroekonomi yakni :
- Teori
Klasik yang dipelopori Adam Smith dan David Richardo yang terkenal dengan
asas Laizes Faire-laizes fases (persaingan
bebas dalam usaha). Teori ini bermula pada 1776 yang beraal dari buku yang
terbitkan AdamSmith yang berjudul “An
Inquiry into the Nature and causes of the Wealth of Nations” yang
menerangkan tentang:
- pengelolaan
perekonomian suatu Negara dengan persaingan bebas (Kapitalistik) tanpa campur
tangan pemerintah
- Pembagian
Kerja dalam menyelesaikan usaha (Job
Description)
- Mengalokasikan
sumber daya yang ada dengan seefisien mungkin.
- Teori
Keynesian dipelopori oleh Keynes yang terkenal dengan asas Agregatif dan
likuiditras. Teori ini berasal dari buku yang terbitkan Keynes pada tahun
1936 yang berjudul “General Theory
of Employment, Interest, and Money” yang menjelaskan tentang:
1. Sumbangan pemikiran berupa analitis
teoritis mengenai factor utama yang menentukan prestasi kegiatan perekonomian
suatu Negara.
2. Kritiknya terhadap pandangan dan teori
kamu klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan perekonomian suatu Negara.
PERMASALAH MAKROEKONOMI
Secara
umum permasalahan dalam makroekonomi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Masalah
jangka pendek yang berhubungan dengan stabilitas perekonomian yang menjadi
benalu dalam makroekonomi seperti tingkat pengangguran yang tinggi,
ketimpangan neraca pembayaran, serta inflasi yang berkepanjangan. (Boediono,
2003:3)
- Dan
masalah jangka panjang yang berhubungan dengan pertumbuhan dalam
perekonomian seperti perumbuhan penduduk yang tinggi, pertumbuhan
kapasitas produksi dan ketersedian dana investasui masyarakat.
Inflasi
Inflasi
terjadi pada suatu daerah atau Negara diakibatkan karena ketidakseimbangan antara pengadaan barang dan jasa dengan pendapatan
masyarakat. Inflasi didorong oleh biaya produksi dan harga jual yang tinggi,
sedangkan tingkat pendapatan masyarakat yang tetap bahkan menurun. Faktor
kenaikan barang dan jasa diakibatkan oleh kelangkaan barang dan jasa dan adanya
barang substitusi (Barang pengganti), selain itu juga bias diakibatkan oleh
banyaknya penimbunan barang, sehingga harga naik.
Pengangguran
Masalah
Pengangguran terjadi akibat kesenjangan lapangan kerja dengan jumlah tenaga
keja yang ada. Selain itu masalah pengangguran terjadi akibat minimnya
informasi, tingkat pendidikan, dan tingkat keahlian individu, sedangkan tingkat
jumlah lapangan kerja tinggi.
Ketimpangan Neraca
Pembayaran
Masalah
Ketimpangan Neraca pembayaran diakibatkan karena adanya kesenjangan antara
pendapatan dari hasil ekspor dan import suatu Negara. Apabila import suatu Negara
besar, maka akan berkaibat pada berkurangnya devisa. Dari berkurangnya devisa
akan berkibat pada nilai tukar mata uang lokal akan jatuh, maka industi yang
memerlukan barang dari import akan merugi akibat jatuhnya nilai tukar mata uang
lokal.
http://ikubarunovryan.blogspot.com
Sebaliknya
apabila tingkat eksport besar, maka nilai mata uang lokal akan menguat tajam. Dari
kuatnya nilai mata uang lokal, maka barang-barang import akan terus
berdatangan, sehingga industri yang memerlukan bahan dari dalam negeri akan
merugi. Untuk itulah diperlukan keseimbangan pendapatan ekport dan import.
Pertumbuhan Penduduk
Tingkat
pertumbuhan yang tak terkendali dapat mengakibatkan ledakan penduduk, sehingga
angka angkatan kerja akan terus meningkat, eksploitasi sumber daya akan
meningkat tanpa memperhatikan daya dukung dan tahannya. Selain itu, jumlah
pangan yang tersedia akan terus berkurang seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Robert Malthus memperkirakan jumlah penduduk akan mengikuti perhitungan deret
ukur, sedangkan pertumbuhan jumlah pangan akan mengikuti deret hitung. Oleh karena
itu akan terjadi ketimpangan anatara jumlah penduduk dengan jumlah pangan.
Putong,
Iskandar. 2010. Pengantar Ekonomi Makro.
Sukirno,
Sadono. 2012. Makro Ekonomi Teori Pengantar.
Makasih sob infonya, manarik banget jurnalnya..
ReplyDeletebagus buat referensi nih.. :D