Monday, February 24, 2014

PERAN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PENGEMBANGAN DIRI

Ikubaru's Blogzia-Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sering kita lakukan sehari-hri. Komunikasi dapat dilakukan baik secara langsung dengan bertatapan muka ataupun melalui media seperti Handphone, Jejaring Sosial, maupun melalui perantara manusia (Juru bicara).

Komunikasi berasal dari kata Communis dalam Bahasa Latin yang berarti  Sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan (Komunikator) dengan orang yang menerima pesan (Komunikan). Untuk itulah Komunikasi bergantung pada kemampuan kita dalam memahamu suatu dengan yang lainnya dan mampu menyesuaikan dengan pihak yang diajak berkomunikasi.
Pict by: itb.ac.id

Menurut Hermawan dalam Bukunya Komunikasi Pemasaran (2012:4), Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi (Pesan, Ide, Gagasan) dari satu pihak pada pihak lainnya agar terjadi saling mempengaruhi diatara keduanya. Proses interaksi untuk berhubungan antara satu dengan lainnya pada awalnya berlangsung sangat sederhana, dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak yang ada dalam pikiran seseorang untuk mencari data menyampaikan informasi, kemudian dikemas dalam bentujk pesan yang kemudian disampaikan secara langsung maupun tak langsung.
Selengkapnya mengenai Penganatr Komunikasi dapat dilihat pada Ikubaru's Blogzia: Dasar-Dasar Komunikasi.

Secara sederhana komunikasi dapat dikatakan efektif ketika seseorang yang menyampaikan pesan (Komunikator) berhasil menyampikan apa yang ingin disampaikan olehnya. Dalam keberhasilan Komunikasi ini, Komunikator menginginkan respon atas komunikasi tersebut, seperti pemahaman atas komunikasi, perubahan sikap, hubungan serta tindakan yang akan dilakukan setelah komunikasi.

Dalam proses komunikasi yang efektif seringkali juga terdapat hambatan akibat beberapa faktor, seperti:
  1. Faktor Sosio-Antro-Psikologi
    Hambatan Komunikasi yang terjadi ketika seorang komunikator tak mampu membaca situasi dari lawan bicara ketika komunikasi dilakukan. Akibatnya terjadi Mis-Persepsi (Salah Paham) diantara kedua pihak.
  2. Faktor Semantik / Bahasa
    Hambatan komunikasi yang terjadi dalam hal penafsiran bahasa dan makna pesan yang disampaikan, selain itu juga terdapat hambatan pada intonasi suara, diksi (pemilihan kata), serta persepsi yang logis. Misalnya seperti seseorang professor biologi yang berpidato secara ilmiah mengenai Pola hidup Vermes pada lingkungan tanah yang kurang dipahami kata-katanya oleh para Sarjana Ilmu Politik.
  3. Faktor Mekanis Media
    Hambatan komunikasi yang terjadi ketika media yang dipakai seperti handphone, jejaring sosial, dll terjadi gangguan dalam penerimaan sinyal. Contoh yang paling mudah ialah ketika kita menyampiakan pesan cinta pada seseorang, namun terjadi gangguan sinyal, kita pun kesal dengan menuliskan kata-kata kekesalan, namun yang terjadi malah terkirim pada seseorang, dan terjadilah salah paham.
  4. Faktor Ekologis
    Hambatan komunikasi yang terjadi pada tempat terjadinya komunikasi tersebut, seperti komunikasi terjadi di pinggir jalan raya yang penuh bising kendaraan yang lalu lalang. Pesan yang disampaikan pun tidak bisa diterima jelas oleh lawan bicara.
Dalam menwujudkan komunikasi yang efektif tentu perlu beberapa hal, yakni seperti yang dimuat pada Hukum Komunikasi Efektif (The 5 Inivitable Laws of Effective Communications), yakni:
  1. Respect, yakni adanya rasa hormat dan saling menghargai diantara kedua pihak.
  2. Emphaty, yakni adanya penempatan diri dalam kondisi yang dihadapi oleh orang lain.
  3. Audible, yakni dapat dimebgerti oleh lawna bicara
  4. Clearity, yakni adanya kejelasan dan keterbukaan
  5. Humble, yakni adanya kerendahan hati, tidak menyalahkan dan memojokkan lawan bicara

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PENGEMBANGAN DIRI

Dalam pengembangan diri sangatlah diperlukan komunikasi yang efektif agar hasil dari komunikasi dapat berdampak bagi proses pengembangan diri, komunikasi efektif dalam pengemabngan diri ini bisa dilakukan pada proses pengarahan dan pengendalian dari sautu individu pada individu lainnya.

Tujuan dari pengembangan diri ini tentu adanya perubahan daridiri seseorang akibat efek dari komunikasi efektif. Komunikasi yang efektif ini bisa dilakukan ketika dapat menimalisir hambatan dalam berkomunikasi, contohnya pada seseorang konseling yang memberikan penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat pada masyarakat. Dalam penyuluhan ini tidak semua audiens benar-benar paham, maka untuk emnyampaikan pesan bagi audiensnya, konselaing sebagai komunikator harus dapat menggunakan beberapa pendekatan yang mudah dipahami oleh masyarakat sebagai audiens.

Contoh lain ialah dalam acara Golden Ways, Mario Teguh memberikan Motivasi dalam rangka pengembangan diri para audiensnya baik di Studio, maupun yang menonton melalui layar kaca. Seringkali terjadi habatan bagi audiens yang menonton melalui layar kaca, seperti sinyal penerimaan yang kurang dapat ditangkap oleh antena dan parabola, serta faktor mekanis televisi. Selain itu juga Audiens di Studio, seperti faktor fisik akibat perjalanan jauh, faktor fokus Audiensi pada materi yang disampaikan, dan lain sebagainya. Untuk itulah Mario Teguh sebagai Komunikator menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dengan dibumbui oleh hal-hal yang segar agar pesan yang disampaikan dapat diterima secara sempurna.

Dari segi Komunikasi secara tidak langsung, Pesan dalam pengembangan diri juga dapat diterima melalui berbagai media, seperti halnya Jejaring Sosial. Dalam situs jejaring sosial banyak Fanspage atau Grup yang memberikan penyuluhan dalam rangka pengembangan diri, seperti Pengetahuan Ilmu Agama, Informasi Kesehatan, Motivasi Hidup, dan lain sebagainya. Selain itu juga banyak anggota dari Fanspage atau Grup yang saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam Fanspage atau Grup. Akan tetapi dalam menerima informasi dari jejaring sosial, perlu penyaringan informasi terlebih informasi yang ada di jejaring sosial bersifat satu arah.

CARA PENYAMPAIAN PESAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI

Dalam menymapiakan pesan yang terkandung dalam Komunikasi Pengembangan Diri perlu dilakukan beberapa cara agar pesan dapat terlasurkan secara sempunrna, serta menimalisir hambatan dan kesalah pahaman:
  1. Menguasai ragam komunikasi, baik secara lisan maupun visual setrta mampu menguasai teknik mkomunikasi dalam menilai lawan bicara.
  2. Mampu bersikap empati. Pada kasus Mario Teguh, empati selau dikedepankan dalam proses pemecahan masalah audiensnya.
  3. Felksibel, yakni pembawaan komunikasi yang tidak kaku. Kembali pada Mario Teguh juga terkadang para audiensnya dapat lebih mengerti pesan yang disampaiakn ketika dengan dibumbui oleh humor yang segar.
  4. Pendengar yang baik. Dengarkan hal-hal yang disampaikan oleh lawan bicara secara sempurna ketika menajdi seorang Komunikan (Lawan Bicara).
  5. Konsisten dalam komunikasi serta pesan yang disampaikan ketika menjadi seorang Komunikator.
  6. Egaliter, yakni mampu bersikap adil atau netral terhadap masalah atau pesan yang diterima dari beberapa pihak. Untuk itu perlu beberapa pertimbangan untuk dapat kita terima pada diri kita.
  7. Terbuka, yakni siap dikoreksi ketika ada kesalahan dalam diri kita.
  8. Menggunakan kata-kata yang ringkas dan mudah dipahami lawan bicara.

1 comment:

Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel

NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA

CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya

TAKKAN KAMI TAMPILKAN




Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian