Oke.. Selamat Siang. Kali ini saya akan membahas masalah per4L@Y-an yang menjamur dikalangan
remaja-remaja masa kini. Alay sering banget disebut sebagai Anak LAYangan, Anak Lebay, dan lain sebagainya whateverlah apa pengertiannya. Karena
maraknya fenomena Alay di kalangan remaja membuat para ahli sosiologi angkat
bicara mengenai istilah Alay itu sendiri.
Menurut Prof. Selo Soemardjan, Alay ialah perilaku
dikalangan remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa lebih keren, cantik,
hebat diantara yang lain. Sedangkan menurut Prof. Koentjaningrat, Alay ialah
gejala yang dialami oleh para pemuda/i Indonesia karena dirinya ingin diakui
oleh orang lain dengan mengubah gaya tulisan dan gaya berpakaiannya.
Fenomena Alay pada
awalnya berasal dari sebuah jejaring social, friendster yang menyediakan
glitter dalam komentar. Glitter inilah yang terlihat meriah dalam sebuah
komentar dalam friendster, sehingga mendorong para penggunanya untuk berlomba
dalam memeriahkan friendster-nya. Hal ini terdorong juga pada dunia nyata,
sehingga mereka pun terlihat wahh dan berbeda, misalkan pada menulis sms.
Pada saat ini perkembangan 4L@y tidak hanya dipengaruhi oleh
jejaring social, tapi juga banyak dipengaruhi oleh style dan perilaku dalam acara televisi dan musik. Dalam acara televisi
banyak diajarkan para remaja untuk ber-geng-geng tanpa harus memperdulikan
orang disekitarnya.
Pada intinya Alay itu ialah kalangan atau seseorang yang
memiliki sifat berlebihan. Berlebihan dalam berpakaian, tata bahasa, sikap, dan
lain-lain. Inilah yang menyebabkan seseorang yang memiliki sifat Alay malah terlihat
norak. Berikut merupakan ciri-ciri Alay itu sendiri:
- Pada tulisan memakai kombinasi huruf kapital, kecil, angka, serta simbol-simbol. Pada awalnya kombinasi antara angka dan huruf pernah menjadi tren dikalangan masyarakat seperti tulisan di plat nomor, misalnya dalam menuliskan nama. Akan tetapi karena terlalu banyak digunakan berlebihan tidak pada tempatnya oleh, maka tulisan kombinasi huruf angka dan huruf ini jadi terkesan norak. Hal ini terjadi juga pada jejaring social yang dipakai, misalnya dalam menulis status dan nama profilnya agar terkesan ramai.
- Sikapnya yang kadang-kadang terkesan kurang sopan terhadap orang yang lebih tua daripadanya. Terkadang bahasa yang digunakan terlihat seperti bahasa dengan temannya. Padahal masyarakat Indonesia sudah membedakan cara berbahasa dengan tiap-tiap orang.
- Dalam berpakaian sering terlihat wahh.. (berlebihan), mulai dari pakaian yang dipakai hingga aksesoris yang dipakainya.
- Dalam berfoto lebih banyak memamerkan aksesoris yang dipakainya dan terkesan narsis abis.
Tidak semuanya 4L@Y itu buruk, ternyata tulisan 4L@Y lebih
banyak dianjurkan dalam password. Hal ini tentu bertujuan agar ID kita tidak
mudah dibajak oleh orang lain. Kebanyakan dari kita mungkin memakai password ID
dengan tanggal lahir atau nama. Hal ini pasti sangat mudah dibajak, karena bersifat
umum dipakai. Dengan memakai gabungan angka dan huruf, misalnya Andrina dalam
password dapat dituliskan menjadi 4nd12In4. Hal ini tentu membuat bingung
pembajak ID karena banyaknya kombinasi yang digunakan.
Referensi:
Post a Comment
Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel
NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA
CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya
TAKKAN KAMI TAMPILKAN
Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian