Hidup sehat adalah hal mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Karena dengan sehat manusia bisa melakukan hal-hal yang ingin diperbuatnya. Ukuran sehat seseorang bisa berbeda-beda dengan yang lainnya, salah satunya ingin menaikan atau menurunkan berat badan. Banyak hal yang diperbuat seseorang untuk memenuhi hidup sehat dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan sehat utnuk menjaga berat badannya. Tapi, ehh.. Ternyata kebiasaan-kebiasan sehat juga bisa bikin gemuk loh?! Ko bisa..? Ya, tentu bisa! Kebiasaan-kebiasaan sehat dibawah ini bisa bikin gemuk loh? Chek it..
- Mengurangi lemak
Angkat tangan siapa yang pernah
memeriksa bungkus makanan dan kemudian tidak jadi beli karena banyak
kandungan lemaknya? Bagi banyak orang yang diet, lemak tampaknya
merupakan musuh utama. Namun, memilih produk rendah lemak dapat menjadi
bencana yang lebih parah daripada memilih makanan yang mengandung jumlah
lemak sedang.
Pertama, banyak makanan rendah lemak dikemas dengan gula sebagai kompensasinya, yang berarti makanan tersebut masih dan pasti bisa menyebabkan penambahan berat badan. Selanjutnya, tidak semua lemak itu baik. Penelitian telah menemukan bahwa makan makanan lemak tak jenuh tunggal yang baik seperti yang ditemukan dalam zaitun, kacang-kacangan dan avokad benar-benar membuat berat badan Anda bertambah.
Pertama, banyak makanan rendah lemak dikemas dengan gula sebagai kompensasinya, yang berarti makanan tersebut masih dan pasti bisa menyebabkan penambahan berat badan. Selanjutnya, tidak semua lemak itu baik. Penelitian telah menemukan bahwa makan makanan lemak tak jenuh tunggal yang baik seperti yang ditemukan dalam zaitun, kacang-kacangan dan avokad benar-benar membuat berat badan Anda bertambah.
- Air minum
Minum banyak air tidak
diragukan lagi baik untuk tubuh, membantu Anda untuk tetap kecukupan air
dan berenergi, serta untuk menjaga organ-organ dan sistem pencernaan
dalam kondisi baik. Namun, penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia yang
ditemukan dalam air juga bisa membuat gemuk.
Tidak hanya hasil penelitian yang dipublikasikan di “PLoS ONE” yang menunjukkan bahwa bahan kimia bisphenol A (BPA) yang ditemukan dalam botol air plastik membuat tubuh menyerap lebih banyak lemak, air minum juga berisi hormon estrogen, yang memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak. Semakin kita terpapar bahan kimia tersebut, semakin sulit menurunkan berat badan. Namun, tidak perlu panik, meskipun mengurangi konsumsi air jelas bukanlah suatu pilihan, para ahli menyarankan bahwa menyaring air atau menggunakan sistem pemurnian osmosis dapat membatasi paparan bahan kimia dalam air.
Tidak hanya hasil penelitian yang dipublikasikan di “PLoS ONE” yang menunjukkan bahwa bahan kimia bisphenol A (BPA) yang ditemukan dalam botol air plastik membuat tubuh menyerap lebih banyak lemak, air minum juga berisi hormon estrogen, yang memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak. Semakin kita terpapar bahan kimia tersebut, semakin sulit menurunkan berat badan. Namun, tidak perlu panik, meskipun mengurangi konsumsi air jelas bukanlah suatu pilihan, para ahli menyarankan bahwa menyaring air atau menggunakan sistem pemurnian osmosis dapat membatasi paparan bahan kimia dalam air.
- Olahraga
Meskipun olahraga sangat
penting bagi kesehatan, banyak orang berolahraga dengan salah sehingga
justru gemuk. Pertama, penelitian menemukan bahwa dengan hanya
mengandalkan olahraga untuk mengatur berat badan, dapat menjadi tidak
efektif. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, bila tidak
dikombinasikan dengan perubahan pola makan, hanya sedikit pengaruhnya
dalam menurunkan berat badan.
Selain itu, kita banyak melebih-lebihkan jumlah kalori yang dibakar melalui olahraga dan memercayai mitos bahwa olahraga secara terus-menerus dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak dengan baik. Oleh karena itu, kita kerap berlebihan berolahraga kemudian makan makanan ringan sebelum atau setelah olahraga sebagai pelampiasan. Untuk mendapat manfaat penurunan berat badan secara maksimum, cobalah untuk menggabungkan olahraga dan perubahan pola makan Anda dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kita banyak melebih-lebihkan jumlah kalori yang dibakar melalui olahraga dan memercayai mitos bahwa olahraga secara terus-menerus dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak dengan baik. Oleh karena itu, kita kerap berlebihan berolahraga kemudian makan makanan ringan sebelum atau setelah olahraga sebagai pelampiasan. Untuk mendapat manfaat penurunan berat badan secara maksimum, cobalah untuk menggabungkan olahraga dan perubahan pola makan Anda dalam kehidupan sehari-hari.
- Optimistis
Meskipun
orang yang impulsif dan optimistis lebih bahagia (dan karena itu mereka
memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat) daripada mereka yang lebih
cemas dan pesimitis,, penelitian menunjukkan bahwa mereka juga bisa
memiliki lebih banyak kesulitan dalam menurunkan berat badan.
Menurut penelitian yang dilakukan National Institute on Ageing di Amerika, keimpulsifan adalah indikator yang paling kuat tentang siapa yang bisa kelebihan berat badan. Selain itu, peneliti dari Doshisha University di Kyoto, Jepang, meneliti wanita dan pria gemuk yang ikut dalam program penurunan berat badan selama enam bulan, dan menemukan bahwa mereka yang lebih positif dan optimis dalam pandangan mereka, mengalami paling sedikit penurunan berat badan.
Menurut penelitian yang dilakukan National Institute on Ageing di Amerika, keimpulsifan adalah indikator yang paling kuat tentang siapa yang bisa kelebihan berat badan. Selain itu, peneliti dari Doshisha University di Kyoto, Jepang, meneliti wanita dan pria gemuk yang ikut dalam program penurunan berat badan selama enam bulan, dan menemukan bahwa mereka yang lebih positif dan optimis dalam pandangan mereka, mengalami paling sedikit penurunan berat badan.
- Ngemil buah-buahan
Tidak
diragukan lagi bahwa buah itu bergizi, karena mengandung vitamin,
mineral, serat dan antioksidan. Namun, karena sifatnya yang sehat,
banyak orang yang berlebihan mengonsumsi buah segar dan jus, dengan
melupakan fakta bahwa buah-buahan juga mengadung kalori dan gula dengan
kadar tinggi. Meskipun buah menyehatkan, ingatlah bahwa kalori tetaplah
kalori, dan kandungan dalam buah mungkin membuat Anda kelebihan berat
badan seperti halnya pada makanan lain.
Selain itu, hasil penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of American Medical Association” menunjukkan bahwa fruktosa (gula yang ditemukan dalam buah) dapat memicu makan berlebihan, karena setelah mengonsumsi fruktosa, otak tidak mengirimkan rasa kenyang seperti halnya ketika kita mengonsumsi glukosa.
Meskipun penting bagi kita untuk memberi makan tubuh kita dengan nutrisi yang terkandung dalam buah, mereka yang mempunyai masalah dengan berat badan berlebih harus memastikan agar tidak berlebihan mengonsumsinya. Sebagai gantinya, Anda dapat mencoba untuk mendapatkan beberapa nutrisi dan serat lewat sayuran, yang lebih rendah gula dan kalori.
Selain itu, hasil penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of American Medical Association” menunjukkan bahwa fruktosa (gula yang ditemukan dalam buah) dapat memicu makan berlebihan, karena setelah mengonsumsi fruktosa, otak tidak mengirimkan rasa kenyang seperti halnya ketika kita mengonsumsi glukosa.
Meskipun penting bagi kita untuk memberi makan tubuh kita dengan nutrisi yang terkandung dalam buah, mereka yang mempunyai masalah dengan berat badan berlebih harus memastikan agar tidak berlebihan mengonsumsinya. Sebagai gantinya, Anda dapat mencoba untuk mendapatkan beberapa nutrisi dan serat lewat sayuran, yang lebih rendah gula dan kalori.
Post a Comment
Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel
NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA
CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya
TAKKAN KAMI TAMPILKAN
Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian