Ikubaru's Blogzia-Merek tidak bisa dilepaskan dari suatu produk. Merek sebagai suatu atribut produk dapat bermanfaat dalam proses mengkomunikasikan produk dan proses mengingatkan konsumen mengenai mutu, kualitas, sifat, dan atribut lainnya yang berhubungan dengan produk tersebut. Merek akan mudah melekat dalam pikiran konsumen apabila kualitas merek tersebut dipandang baik dimata konusmen, maka merek tersebut akan mendorong perhatian konsumen untuk melakukan tindakan pembelian produk.
Merek yang ampuh mempunyai nilai yang tinggi di mata konsumennya. Merek akan semakin bernilai apabila mempnuyai daya loyalitas merek, kesadaran merek, anggapan mutu, asosiasi merek yang lebih tinggi. Merekyang memiliki nilai di mata konsumen akan mendorong tingkat kesadaran merek konsumen menjadi lebih tinggi lagi.
Dalam meraih pasar dan perhatian konsumen yang luas, perusahaan menetapkan strategi merek pada produknya. Dalam hal ini Perusahaan akan menerapkan strategi Perluasan Lini, Perluasan Merek, Multi-Merek, Merek Baru.
Startegi Perluasan Lini yang diterapkan ialah pada merek yang sudah ada diperluas kedalam bentuk, ukuran, dan aroma baru dari kategori produk yang sudah ada, sedangkan Perluasan Merek ialah pada merek yang sudah ada dieprluas ke kategori produk baru. Multi-Merek ialah Merek baru yang diperkenalkan dalam kategori produk yang sama, sedangkan Merek Baru ialah Merek baru dalam kategori produk baru. Untuk lebih menarik perhatian Konsumen, perusahaan juga menerapkan hal-hal unik dan inovasi produk terbaru dalam atribut merek.
STRATEGI MEREK DALAM MENGATASI KEMUNDURAN MEREK
Meningkatnya persaingan produk sejenis mendorong produsen untuk saling memperebutkan kejayaan mereknya di pasar, sehingga persaingan tersebut akan mengakibatkan ada suatu merek yang tersisih dan menurun citra mereknya di pasaran. Citra merek yang tersisih ini banyak diakibatkan kurangnya strategi merek yang diterapkan, salah satunya kurang fokus pada sasaran segmen, target, dan posisinya di pasar.
Menurut Aaker (Dalam Durianto, 2005) dalam menghidupkan kembali suatu merek yang tidak terlalu fokus sasarannya ialah bukan hanya membengkitkantingkat penjualan, akan tetapi juga membuat penjualan yang berlandaskan pada penguatan ekuitas (Modal). Untuk itulah ada beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam membengkitkan Citra Merek yang menurun, yakni:
- Meningkatkan Penggunaan Merek
Cara ini tidak mengancam para pesaing namun bisa berjalan efektif untuk meningkatkan penjualan yang berbasis pada merek. Seorang produsen akan berupaya mengkomunikasikan kepada para konsumennya untuk meningkatkan konsumsinya mengenai produk dengan menggunakan metode-metode pendekatan kepada konsumen seperti Tagline Produk, sehingga pasar sasarannya akan meningkat, sebagai contoh Air Mineral Merek Aquayang mengkomunikasikan "Minum 8 gelas Sehari" Sehingga pasar air mineral Aqua akan meningkat.
- Menemukan Penggunaan Baru
Identifikasi penggunaan baru haruslah didasarkan pada riset pasar yang menentukan secara tepat bagaimana para pelanggan menggunakan merek tersebut. Jika beberapa bidang aplikasi penggunaan produk dapat menciptakan penjualan yang besar maka produk tersebut harus dievaluasi dengan cara:
Estimasi Kemungkinan dan Biaya Eksploitasi
Analisis kemungkinan pesaing akan mengambil alih bidang aplikasi melalui peningkatan produk, iklan yang gencar, dan sarana lainnya
Survei pasar untuk dapat mengestimasi beberapa tingkat potensi pasar
- Memasuki Pasar Baru
Cara untuk membangkitkan pertumbuhan adalah bergerak ke wilayah pasar baru yang mempunyai potensi pertumbuhan baru. Ada beberapa petunjuk yang bisa membantu menemukan dan memilij pasar baru, yakni:
Perhitungkan berbagai segmen yang akan dituju
Perhitungkan segmen pertumbuhan dalam industri yang sedang merosot
Identifikasi segmen apa saja yang tidak dilayani secara baik oleh perusahaan dan pesaing
- Re-Posistoning Merek
Suatu produk yang matang terkadang menjadi komoditas dan tekanan harga yang membuat perusahaan tak mendapatkan laba. Salah satu contoh merek roko Sampoerna Hiaju yang me-reposistoning produk mereka dari rokok pendapmping krisis menjadi rokok kebersamaan dengan tagline-nya "Ga Ada Loe, Ga Rame" atau "Asyiknya Kebersamaan"
- Memperbanyak Produk
Menurut Theodore Levitt (dalam Durinato, 2005) Apabila sebuah produk sangat dekat ke komoditas maka pertimbangkan untuk memperbanyaknya dan berikan layanan atau bonus yang tak terduga kepada pelanggan. Ada dua cara untuk meraih pasar yang lebih luas, yakni Melakukan Sesuatu yang Ekstra dan Berbeda atau Melakukan Sesuatu yang Lebih Baik. Salah satu contoh untuk melakukan suatu yang ekstra dan berbeda ialah mengubah desain kemasan menjadi lebih menarik lagi.
- Membuat Usang Produk yang Ada dengan Teknologi Terbaru
Sebuah industri yang lesu bisa direvitalisasi oleh sebuah produk yang emmbuat usang produk yang sudah ada dan mempercepat daur penggantian produk tersebut.Kenyataannya sulit bagi pemimpin pasar yang mempunyai kepentingan melekat pada teknologi lama, namun dalam menghadapi resiko kompetitif amat berkaitabn dengan strategi penundaan. Salah satu contoh ialah ketika Processor Intel meluncurkan Inovasi Intel Core, padahal saat itu Pentium IV masih banyak dipakai dan diterima di pasar, oleh sebab itu seiring wkatu Pentium IV akan menjadi usang di pasaran.
- Perluasan Merek
Perluasan merek adalah penggunaan sebuah merek yang telah mapan pada satu kelas produk untuk memasuki kelas produk lainnya. Perluasan merek merupakan strategi alamiah bagi suatu perusahaan yang berusaha tumbuh dengan mengeksploitasi asetnya. Sebuah survei menemukan 89% dari peluncuran produk merupakan hasil dari perluasan merek.
KESETIAAN MEREK
Kesetiaan Merek merupakan suatu ukuran keterikatan pelanggan kepada suatu merek. Ukuran tersebut mampu memberikan gambaran mengenai tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan berlaih ke merek pesaing. Seorang pelanggan yang loyal pada suatu merek takkan mudah beralih pada merek lainnya. Pelanggan yang loyal pada umumnya akan melanjutkan pembelian, walau dihadapkan oleh berbagai pilihan alternatif.
Berikut kegunaan dari kesetiaan merek yang tinggi bagi perusahaan:
- Efisiensi dan Efektivitas Marketing Program
- Menurunkan Kekuatan Tawar Menawar dari Para Perantara (Distibutor)
- Menarik Pelanggan Baru utnuk Menjadi Loyal
- Konsumen akan Memberikan Toleransi yang Tinggi pada Ancaman Pesaing terhadap Produk (Zone of Tolerance)
5 JEBAKAN DALAM MEMPOSISIKAN MEREK DI PASAR
- Terlalu banyak Pemasar yang mencoba membangun Brand Awareness sebelum menetapkan secara jelas dimana posisi mereknya di pasaran (Posistoning). Sebelum perusahaan meyakinkan pelanggan mengenai produknya ada baiknya terlebih dahulu memposisikan produknya di pasar.
- Perusahaan terlalu sering mempromosikan atribut produk yang sebenarnya tidak penting bagi konsumen, sebagai contoh Tara Nasiku yang gagal meraih pasar akibat atribut produk yang dipasarkan tidak mengena di mata konsumen.
- Terlalu banyak investasi pada model perbedaan produk, namun model tersebut dapat ditiru oleh pesaing.
- Terlalu beroreintasi pada pesaing namun lupa membangun posisi merek yang kuat di benak konsumen, sebagai contoh permen kopi Yesco yang berorientasi pada pesaingnya dengan tagline " Kopi itu Bulat, Bukan Kotak". Permen Kopi Kotak dapat diibaratkan sebagai Permen Kopiko, namun dalam hal ini Yesco lupa membangun dimana posistoning produknya, sehingga mudah tersisih di pasaran.
- Adanya anggapan bahwa sangat mudah melakukan Reposistoning Produk.
Dirangkum dari:
Durianto, Darmadi. 2005. Recent Trends in Marketing Issues.
Abdullah, Thamrin. 2012. Manajemen Pemasaran
artikel tentang ekonomi ya,,,pasti sangat bermanfaat nih buat yang lagi belajar ilmu ekonomi,ataupun buat para pebisnis ^_^
ReplyDeleteMakasih Telah Berbagi Informasi Sepuatar Ekonemi Mas :D
ReplyDeleteIzin Borkmart Dulu
Merek itu emg penting.. kalau misalnya mereknya gak terkenal gimana gan cara untuk memperkenalkan mereknya ? :D
ReplyDeleteSekalian juga request artikelnya :D hehehe...
yang bikin ngeri tu jebakan dalam memposisikan merek di pasar gan , soalnya kualitasnya kadang jeblok kyk saya beli spatu buat lari dari brand ternama belum satu bulan udah rusak belinya saat ada promo :D
ReplyDeletemenarik uraiannya seputar merk... mempertahankan eksistensi merk di pasar yg kompetitif tentunya bukan perkara mudah... butuh sebuah kerja keras, disamping strategi yang baik... beberapa point diatas terkesan sangat teoritis, tapi dalam aplikasinya cukup membantu dlm upaya menjaga dan mempertahankan merk... :)
ReplyDeletewih artikel ekonomi............ijin bookmart dulu gan :D
ReplyDeletelumayan nih mumpung saya mau buka usaha juga thx gan
ReplyDeleteKeren Gan artikelnya! Lumayanlah untuk menambah wawasan saya :D
ReplyDelete