Memiliki
muka Babyface merupakan impian setiap orang tak termasuk para kaum
adam. Dengan muka babyface seseorang akan terlihat manis dan tampan.
Banyak orang yang berani mengubah mukanya hanya karena ini bermuka
babyface. Tapi tahukah kita bahwa babyface ini merupakan pertanda
dari rendahnya hormon testoteron didalam tubuhnya.
Hormon
Testoteron memiliki fungsi yang sangat berperan peting bagi tubuh
pria, yakni sebagai penghasil energi tubuh, peningkat libido, dan
memelihara tulang. Pada anak usia remaja, Hormon Testoteron berfungsi
sebagai pembentuk dan pematangan organ reproduksi. Hormon ini juga
dapat membentuk karakterisitk seksualitas sekunder pada remaja,
seperti membuat suara memberat dan memacu pertumbuhan rambut
kemaluan.
Ada
banyak hal yang bisa mengacu pada ketidakseimbangan level
testosteron, yang dapat mempengaruhi kelelakian kita. Salah satunya
adalah hipogonadisme. Hipogonadisme merupakan jenis gangguan yang
terkait dengan kurangnya produksi testosteron. Secara medis,
hipogonadisme merupakan kondisi penurunan kadar hormon laki-laki atau
testosteron yang terjadi karena adanya gangguan interaksi hormonal,
meliputi androgen dan testosteron.
Para
penderita hipogonadisme atau penurunan kadar hormon testosteron
umumnya merasakan beberapa keluhan, di antaranya menurunnya libido,
terjadi disfungsi ereksi, berkurangnya kekuatan otot, dan
meningkatnya massa lemak tubuh.Selain itu, para penderita tidak
jarang mengalami penurunan densitas tulang, penurunan vitalitas,
serta gangguan mood.
Hipogonadisme
juga dapat mengubah arakteristik fisik maskulin tertentu dan merusak
fungsi reproduksi, seperti infertilitas dan rambut menipis. Menurut
Prof. Dr. Johan S Masjhur, SpPD-KEMD, dokter spesialis penyakit dalam
di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Hipogonadisme dapat menyebabkan
perubahan mental dan emosional, misalnya kelelahan, penurunan gairah
seksual, dan kesulitan berkonsentrasi. Fakta yang mengejutkan,
hipogonadisme kemungkinan dapat menimbulkan masalah psikologis pada
diri Anda sehingga tidak mampu memuaskan pasangan ketika berhubungan
intim.
TANDA GANGGUAN
Salah
satu gejala yang menunjukkan adanya gangguan ini ialah tidak
sempurnanya ukuran testis atau terganggunya pertumbuhan penis dan
testis. Jadi bila Anda merasa ukuran testis Anda tidak normal,
cobalah periksakan ke dokter.
Menurut salah satu anggota Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Dr. Em Yunir,
SpPD-KEMD, Ukuran testis orang dewasa kurang lebih seperti telur puyuh. Setiap usia memiliki ukuran testis yang berbeda-beda. Ukuran ini bisa saja lebih besar ataupun lebih kecil daripada standar yang telah ditetapkan.
Meski
tidak selalu terkait langsung, ukuran testis yang tidak normal bisa
mempengaruhi produksi testosteron dan proses spermatogenesis atau
pembentukan sperma. Jika testis terlalu kecil, produksi sperma
biasanya lebih rendah, baik dari segi jumlah maupun kualitas.
Apabila
gangguan pada pertumbuhan testis terbukti berhubungan dengan
hipogonadisme, maka dampaknya bisa lebih luas lagi. Menurut Dr. Em
Yunir, hipogonadisme juga bisa menyebabkan perubahan mental dan
emosional, misalnya kelelahan, penurunan gairah seks, dan disfungsi
ereksi.
Selain
ukuran testis yang tidak normal, menurut ahli dari Divisi Metabolik
Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, seorang pria yang
memiliki wajah babyface atau awet muda juga disinyalir cenderung
rentan terhadap hipogonadisme.
Apabila
anak sudah 15 hingga 17 tahun, tapi secara fisik belum terlihat kumis
atau rambut halus di bagian tubuh tertentu, seperti di ketiak atau
sekitar alat kelamin, penis tidak berkembang, tidak mengalami
perubahan suara, tidak ada jerawat pada wajah, atau tidak ada
tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan seksual lainnya, maka perlu
diwaspadai terjadinya hipogonadisme.
Referensi Tulisan:
Ghiboo.com
Post a Comment
Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel
NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA
CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya
TAKKAN KAMI TAMPILKAN
Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian