BREAKING NEWS

Saturday, July 20, 2013

TEORI INFORMASI

Menurut McFadden dalam Kadir (2003:29), Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan bagi pemakai informasi tersebut (Manajer). Sementara itu, Davis dalam Zakiyudin (2011:6) mendefinisikan Informasi sebagai data yang telah diolah menadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Dari dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan kumpulan data yang diolah dan dapat dipergunakan dalam rangka pengambilan keputusan oleh pemakai informasi (Manajer).


Suatu Informasi dapat dikatakan valid apabila memiliki karakteristik, yakni sebagai berikut:
  1. Berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan
  2. Informasi masih baru dan sedang hangat-hangatnya
  3. Dapat memberi perubahan informasi yang telah ada sebelumnya
  4. Dapat mengkoreksi kesalahan informasi yang telah ada sebelumnya
  5. Dapat memberi penegasan atas informasi yang telah ada sebelumnya
Karakteristik tersebut akan dapat terpenuhi apabila data yang ada digali dari sumber-sumber terpercaya dan tepat, serta dengan standar mutu informasi yang tinggi dan objektif. Dari penggalian sumber-sumber ini, maka dapat dikatakan suatu informasi berkualitas atau tidak. Untuk dapat mengukur kualitas informasi dapat dipergunakan dimensi-dimensi sebagai berikut:
  1. Akurasi, Informasi yang diterima dapat dijadikan tolok ukur ketepatan dan keberhasilan pengambilan keputusan.
  2. Relevan, Informasi yang diterima haruslah sesuai dengan keadaan yang sedang diteliti
  3. Ketepatan waktu, Informasi yang diterima harus selalu up to date dan tidak ketinggalan jaman
  4. Lengkap, Informasi yang diterima haruslah menjadi gambaran lengkap suatu permasalahan dan cara pemecahannya
Suatu informasi akan dapat dikatakan bernilai apabila informasi tersebut memiliki manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan didalamnya. Suatu informasi akan semakin bernilai apabila pengorbanan untuk mendapatkannya semakin tinggi dan mahal. Sebaliknya, informasi akan semakin rendah kualitasnya apabila dalam mendapatkannya tidak memerlukan pengorbanan dan diperoleh dari orang ketiga.

MANAJEMEN INFORMASI
Manajemen Informasi merupakan suatu aktivitas pengumpulan data-data mentah yang akan diproses menjadi informasi yang berguna lalu digunakan secara efektif dan membuangnya pada saat yang tepat.  Jadi, kegiatan manajemen informasi berhubungan dengan pengumpulan data-data mentah, menggunakan informasi secara efektif, dan membuang informasi pada waktu yang tepat.



Perhatian terhadap manajemen informasi dapat terwujud dalam peningkatan kompleksitas kegiatan bisnis, yakni diterapkannya telemarketing dan e-commerce dalam kegiatan bisnis dan pemasaran. Selain itu, penerapan manajemen informasi terwujud dalam bidang teknologi komunikasi, yakni dengan penerapan Local Area Network (LAN) kearah Wide Area Network (WAN) dan penggunaan telepon Wireless  nirkabel.

ARISTEKTUR INFORMASI
Arsitektur Informasi ialah suatu pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi didalam suatu organisasi. Menurut Zwass dalam Zakiyudin (2011:10), arsitektur informasi  merupakan desain sistem komputer secara keseluruhan  untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik. Arsitektur informasi dapat dijadikan blueprint untuk menjadi arahan bagi kegiatan operasional yang sedang berlangsung. Arsitektur informasi dapat memadukan kebutuhan informasi, komponen sistem informasi, dan teknologi pendukungnya.


Berdasarkan arsitektur teknologi yang digunakan, Arsitektur Informasi dapat dibagi menjadi 3 macam, yakni:
  1. Arsitektur Tersentralisasi (Centralized), merupakan suatu proses pelayanan informasi yang dikelola secara terpusat dengan Mainframe sebagai sentral kendalinya. Mainframe ini merupakan makrokomputer yang digunakan untuk menangani data yang berukuran besar dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan kecepatan yang sangat baik dan melibatkan jutaan transaksi.
  2. Arsitektur Desentralisasi (Decentralized), merupakan suatu proses pelayanan informasi dikelola secara secara terdistribusi. Pola persebaran informasi ini terdiri dari atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing computer yang mampu melakukan pemrosesan serupa secara mandiri dan bias saling berinteraksi dalam pertukaran data.
  3. Arsitektur Client-Server, merupakan suatu proses pelayanan informasi yang database utama dikelola oleh Server dan proses analisis lebih lanjut dikelola oleh Client. Konektivitas antar komputer dari berbagai produsen bisa saling berinteraksi satu sama lainnya. Model komputasi yang berbasis  client-server banyak dipakai pada sistem informasi dengan menggunakan perangkat lunak dari berbagai macam vendor.

Referensi:
Zakiyudin, Ais. 2011. Sistem Informasi Manajemen.

Share this:

Post a Comment

Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel

NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA

CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya

TAKKAN KAMI TAMPILKAN




Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian

 
Back To Top
Copyright © 2014 Ikubaru's Blogzia. Designed by OddThemes