Aktivitas olahraga menyebabkan tubuh berkeringat sehingga cairan dalam
tubuh berkurang atau dehidrasi. Minum bisa mengatasi masalah dehidrasi.
Biasanya beberapa orang memilih minum air es usai berolahraga, karena
rasanya yang segar.
Lalu ada asumsi yang berkembang bahwa minum air es usai berolahraga bisa menimbulkan penyakit jantung. Benarkah pendapat tersebut?
Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Dr dr Afriwardi, SpKO,MA menegaskan, belum ada satu pun kepustakaan ilmiah yang membuktikan bahwa meminum air es setelah berolahraga menimbulkan penyakit jantung. Karena itu, cerita yang berkembang di masyarakat tersebut belum bisa dibuktikan secara medis.
Menurutnya, minum setelah berolahraga memang diharuskan untuk mengatasi dehidrasi yang terjadi pada tubuh. Untuk mengembalikan status dehidrasi uasi berolahraga, Afriwardi menyarankan, ”minumlah minuman bersuhu dingin dengan konsentrasi gula rendah, serta ditambah sedikit garam. Jadi seperti kita membuat larutan oralit saat membantu orang diare."
Jika pilihannya meminum jus buah, itu bisa saja dilakukan setelah berolahraga. Hanya saja, jus buah yang diminum harus dalam konsentrasi rendah, artinya jus yang tidak pekat atau kental.
Lalu bagaimana dengan minuman kaleng yang disebut-sebut mengandung ion, apakah baik dikonsumsi setelah olahraga?
“Penggunaan minuman kaleng semacam itu boleh saja, asalkan jangan berlebihan,” imbuhnya. Ahli Kesehatan di bidang Kedokteran Olahraga ini merekomendasikan hanya cukup minum satu kaleng setelah olah raga. Sebab, jika penggunaan terlalu banyak justru bisa menimbulkan rasa mual. Tentu pada akhirnya tidak baik bagi kesehatan.
Sementara mengenai jumlah liter yang perlu diminum setelah bertanding, kebutuhan masing-masing orang tidak sama. Hal itu sangat tergantung kepada intensitas dan lamanya berolahraga. Walau begitu, tentu bisa dihitung kebutuhannya.
Untuk menghitung kebutuhan air minum setelah berolahraga, idealnya dengan menghitung berat badan sebelum dan sesudah berolahraga, terutama jika olah tubuhnya berat.
“Selisih berat badan merupakan jumlah cairan yang hilang dan perlu diganti,” urainya.
Untuk mengukur apakah minuman yang kita konsumsi sudah cukup mengganti hilangnya cairan dalam tubuh, caranya mudah saja. Ukurannya bukan nikmat atau tidak air yang diminum, melainkan rasa haus.
Afriwardi menegaskan ketika rasa haus hilang setelah ada minuman yang masuk ke dalam tubuh, itu bisa dijadikan tanda untuk menilai kecukupan minum bagi seseorang. Biasanya, dalam kurun waktu dua hingga tiga jam setelah berolahraga akan muncul rasa ingin buang air kecil.
Sumber:
Plasadana
Lalu ada asumsi yang berkembang bahwa minum air es usai berolahraga bisa menimbulkan penyakit jantung. Benarkah pendapat tersebut?
Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Dr dr Afriwardi, SpKO,MA menegaskan, belum ada satu pun kepustakaan ilmiah yang membuktikan bahwa meminum air es setelah berolahraga menimbulkan penyakit jantung. Karena itu, cerita yang berkembang di masyarakat tersebut belum bisa dibuktikan secara medis.
Menurutnya, minum setelah berolahraga memang diharuskan untuk mengatasi dehidrasi yang terjadi pada tubuh. Untuk mengembalikan status dehidrasi uasi berolahraga, Afriwardi menyarankan, ”minumlah minuman bersuhu dingin dengan konsentrasi gula rendah, serta ditambah sedikit garam. Jadi seperti kita membuat larutan oralit saat membantu orang diare."
Jika pilihannya meminum jus buah, itu bisa saja dilakukan setelah berolahraga. Hanya saja, jus buah yang diminum harus dalam konsentrasi rendah, artinya jus yang tidak pekat atau kental.
Lalu bagaimana dengan minuman kaleng yang disebut-sebut mengandung ion, apakah baik dikonsumsi setelah olahraga?
“Penggunaan minuman kaleng semacam itu boleh saja, asalkan jangan berlebihan,” imbuhnya. Ahli Kesehatan di bidang Kedokteran Olahraga ini merekomendasikan hanya cukup minum satu kaleng setelah olah raga. Sebab, jika penggunaan terlalu banyak justru bisa menimbulkan rasa mual. Tentu pada akhirnya tidak baik bagi kesehatan.
Sementara mengenai jumlah liter yang perlu diminum setelah bertanding, kebutuhan masing-masing orang tidak sama. Hal itu sangat tergantung kepada intensitas dan lamanya berolahraga. Walau begitu, tentu bisa dihitung kebutuhannya.
Untuk menghitung kebutuhan air minum setelah berolahraga, idealnya dengan menghitung berat badan sebelum dan sesudah berolahraga, terutama jika olah tubuhnya berat.
“Selisih berat badan merupakan jumlah cairan yang hilang dan perlu diganti,” urainya.
Untuk mengukur apakah minuman yang kita konsumsi sudah cukup mengganti hilangnya cairan dalam tubuh, caranya mudah saja. Ukurannya bukan nikmat atau tidak air yang diminum, melainkan rasa haus.
Afriwardi menegaskan ketika rasa haus hilang setelah ada minuman yang masuk ke dalam tubuh, itu bisa dijadikan tanda untuk menilai kecukupan minum bagi seseorang. Biasanya, dalam kurun waktu dua hingga tiga jam setelah berolahraga akan muncul rasa ingin buang air kecil.
Sumber:
Plasadana
Post a Comment
Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel
NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA
CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya
TAKKAN KAMI TAMPILKAN
Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian