BREAKING NEWS

Sunday, May 19, 2013

PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI


Dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat suatu Negara pasti akan mengupayakan tingkat pendapatan nasional negaranya naik dari waktu ke waktu. Peningkatan pendapatan nasional ini harus bisa lebih cepat daripada kenaikan penduduk negaranya. Didalam peningkatan pendapatan nasional ini dikenal pula beberapa pengertian yakni Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi.

Pertumbuhan Ekonomi merupakan kenaikan pendapatan nasional dengan dibarengi meningkatnya pendapatan perkapita dalam suatu periode tertentu. Sedangkan menurut Schumpeter mendefiniskan pertumbuhan ekonomi ialah kenaikan output (pendapatan nasional) yang disebabkan oleh pertambahan alami dari tingkat pertambahan penduduk dan tingkat tabungan. Pertumbuhan Ekonomi di suatu Negara akan dijadikan indikator dalam keberhasilan pembangunan ekonomi di negaranya. Angka Pertumbuhan Ekonomi berbentuk presentase dan bisa saja bernilai positif maupun negatif tergantung pada keadaan perekonomian di negaranya.

Pembangunan ekonomi merupakan proses kenaikan pendapatan nasional yang dibarengi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti perubahan peraturan yang berlaku dimasyarakat atau juga adat istiadat yang berlaku di masyarakat, dan lain sebagainya. Istilah pembangunan ekonomi banyak digunakan oleh Negara-negara berkembang menilai keberhasilan pembangunannya. 

Secara umum kedua istilah ini terlihat sama karena menerangkan perkembangan ekonomi hanya saja ada perbedaan dalam istilah ini. Istilah pertumbuhan ekonomi menerangkan mengenai gambaran umum tentang perkembangan ekonomi secara umum, sedangkan pembangunan ekonomi biasanya dipakai dalam menerangkan perkembangan ekonomi pada Negara-negara berkembang.

Dalam menganalisis pertumbuhan ekonomi diperlukan beberapa teori untuk mendasarinya. Ada 3 Teori pertumbuhan ekonomi yang banyak dipakai dalam menganalisis pertumbuhan ekonomi, yakni Teori Schumpeter, Teori Harrod-Domar, dan Teori  Klasik (Adam Smith).

TEORI SCHUMPETER
Teori Schumpeter menekankan pada pentingnya peranan pengusaha didalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi dengan terus menerus membuat inovasi dalam kegiatan ekonomi. Teori memisalkan bahwa perekonomian sedang tidak berkembang akan tetapi dengan inovasi yang dilakukan oleh pengusaha akan membantu dalam meningkatkan tingkat perekonomian Negara dengan cara investasi dan kredit modal. Menurut Schumpeter makin tinggi tingkat kemajuan suatu perekonomian maka semakin terbatas dalam melakukan inovasi. Dengan hal ini maka perekonomian akan berjalan lambat.


TEORI HARROD-DOMAR
Teori Harrod-Domar menerangkan beberapa syarat yang harus dicapai untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat yakni dengan perkembangan investasi haruslah sama dengan perkembangan pendapatan nasional. Harrod-Domar mengemukakan bahwa barang-barang modal pada periode tertentu mencapai kapasitasnya, pengeluaran agregat yakni dirumuskan dengan AE=C+I dapat mengakibatkan kapasitas barang modal akan semakin naik dari periode sebelumnya. Selain itu, Teori Harrod-Domar menerangkan pula pertumbuhan ekonomi yang kuat akan dicapai apabila I + G + (X-M) secara signifikan bertambah.


TEORI KLASIK ADAM SMITH
Teori klasik Adam Smith menerangkan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu Negara, yakni faktor kebutuhan individu, faktor peningkatan produkstivitas tenaga kerja, faktor akumulasi permodalan, faktor tingkat keuntungan yang diperoleh dari persaingan usaha, faktor agrobisnis dan bahan baku. Berdasarkan teori klasik diterangkan bahwa apabila suatu penduduk suatu Negara sedikit maka produksi marginal akan lebih tinggi dari pendapatan perkapita. Dan apabila penduduk suatu Negara banyak maka produksi marginal akan menurun sehingga  pendapatan perkapita dan pendapatan nasional akan melambat. Hal ini sejalan dengan hukum pertambahan yang semakin berkurang.

FAKTOR DAN KEBIJAKAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Ada beberapa faktor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai suatu Negara, yakni faktor utama dan faktor pendukung. Faktor utama terdiri dari ketersediaan faktor-faktor produksi untuk kegiatan produksi. Dan faktor pendukung terdiri dari keadaan politik suatu Negara, perkembangan ekonomi dunia, dan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu Negara yang berkaitan tentang perekonomian.


Berkaitan mengenai peraturan yang berlaku dalam suatu Negara, suatu pemerintahan suatu negara akan mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dinegaranya. Kebijakan itu ialah kebijakan moneter, kebijakan fiscal, dan kebijakan pembentukan lembaga ekonomi. 

Kebijakan moneter meliputi kebijakan dalam mengatur lalu lintas uang yang beredar dimasyarakat, tingkat suku bunga, pengaturan valuta asing, serta pemberian fasilitas perkreditan.

Kebijakan Fiskal meliputi kebijakan perpajakan dan kebijakan pengaturan APBN dalam alokasi anggaran sector-sektor Negara.

Kebijakan Pembentukan lembaga keuangan meliputi kebijakan pembentukan peraturan berdirinya lembaga keuangan serta penciptaan iklim usaha dalam dunia usaha di suatu Negara.

Sumber:
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar
Soegiarto, Eddy. 2011. Pengantar Teori Ekonomi.
Putong, Iskandar. 2010. Pengantar Ekonomi Makro.

Share this:

1 comment :

Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel

NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA

CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya

TAKKAN KAMI TAMPILKAN




Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian

 
Back To Top
Copyright © 2014 Ikubaru's Blogzia. Designed by OddThemes