BREAKING NEWS

Monday, February 3, 2014

KISAH PENGUNGSI SOMBONG YANG MENOLAK NASI BUNGKUS

Ikubaru's Blogzia-Bencana Banjir merupakan hal yang serius yang sering dihadapi oleh warga Jakarta. Kontur tanah yang rendah, serta jalur air yang menyempit dari hari ke hari ditambah pula dengan perilaku masyarakatnya yang terus membuang sampah ke aliran sungai membuat resiko banjir bertambah besar dari tahun ke tahun.

Banjir yang terus meluap ke berbagai wilayah dengan ketinggian air yang terus meninggi membuat warga harus mengungsi ke posko banjir atau tempat yang aman dari banjir. Dalam posko banjir ternyata terselip kisah tragis mengenai perilaku sombong pengungsi yang membuat relawan dan mungkin kita yang mendengarnya menjadi marah.

Menurut Sartono, warga Cipinang menuturkan bahwa beliau beserta tetangganya sengaja untuk mengumpulkan uang untuk membeli bahan-bahan makanan bagi korban banjir di sekitar tempat tinggalnya di Cipinang. Namun mereka (korban banjir) menolak dan menginginkan makanan jadi saja agar lebih praktis. Sartono beserta tetangganya berinisiatif untuk membuat dapur umum lalu memasak semua bahan makanan dengan diwadahi oleh kotak nasi yang higienis. Lagi-lagi para korban banjir pun menolak bantuan Sartono beserta tetangganya dengan alasan lauk-pauknya yang tidak sesuai dengan selera para korban banjir. 

Bantuan yang diberikan oleh Sartono beserta tetangganya tidak dihiraukan oleh para korban banjir. Melihat hal seperti itu, Sartono beserta tetangganya pun hanya bisa terdiam, namun dalam hatinya pun sangat kesal dan marah melihat hal itu. Beliau menjamin bahwa nasi kotak yang diberikannya memiliki gizi yang cukup dan higienis.

Hampir sama dengan Sartono, Ratih, Relawan asal Sentul baru-baru ini juga mengalami hal yang serupa. Ia menyaksikan bantuan makanan yang diberikannya dari posko Dinas Sosial, Cawang dibuang begitu saja. Nasi Bungkus yang diberikan juga terkadang hanya dimakan sedikit lalu dibuang sembarangan. Hal ini dapat menambah pekerjaan para relawan untuk memungut makanan yang dibuang oleh para korban banjir.

Berbeda dengan Sartono dan Ratih yang memberikan bantuan makanan, salah satu relawan banjir Jakarta juga mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap korban banjir. Ia pernah pernah ditugaskan untuk membantu korban banjir membersihkan rumah dan lingkungan di wilayah berdampak banjir. Suatu saat Ia pernah membantu membersihkan sebuah rumah, namun pemilik rumahnya hanya menonton Ia beserta tim satgas lain membersihkan rumahnya sambil merokok, tanpa membantunya.

Melihat cara diatas memang sungguh tragis melihat perilaku korban banjir yang memperlakukan para relawan seenaknya tanpa menghargai kerja kerasnya membantu korban banjir. 


Referensi Berita:
megapolitan.kompas.com


Pict by:
Kompas

Share this:

1 comment :

  1. Ya inilah realita yang semestinya bisa kita sadari bersama. Artikel ini layak dibagikan untuk semuanya. Sebab dengan begitu kita akan lebih tahu bahwa saat ada seseorang yang peduli kepada orang lain, ternyata orang yang diperdulikan itu tidak layak mendapatkan pengertian. Lanjutkan Sob!!!

    ReplyDelete

Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel

NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA

CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya

TAKKAN KAMI TAMPILKAN




Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian

 
Back To Top
Copyright © 2014 Ikubaru's Blogzia. Designed by OddThemes