BREAKING NEWS

Wednesday, November 5, 2014

KETIKA UANG SUDAH MENJADI KAYU BAKAR DAN TIDAK BERHARGA

Ikubaru's Blogzia-Sobat pernah membayangkan bahwa Uang bisa dijadikan Kayu Bakar? Apa bisa membayangkan jika uang kita menjadi kayu bakar? Wahh rasanya ga mungkin kalo uang dijadikan kayu bakar, mungkin cuma Amin Richman yang sering melakukannya, ya secara dia udah bosen sama duitnya. hehe


Pelakunya bukan AMIN RICHMAN ternyata, Tahukah sobat ternyata peristiwa ini pernah terjadi tepatnya hari ini 91 tahun yang lalu (6 November 1923).  Peristiwa ini terjadi di Republik Weimar (sekarang Jerman-red) akibat dari Hiper-Inflasi yang dialami oleh Negara tersebut. Dari Inflasi yang ultra tinggi ini nilai mata negara tersebut, Mark menjadi sangat anjlok hingga membuat nilai tukarnya terhadap Dollar AS menjadi Mk 4.210.500.000.000 / USD.


APA SIH YANG MENYEBABKAN INFLASI DI REPUBLIK WEIMAR



Republik Weimar yang sekarang menjadi Negara Jerman ini merupakan salah satu aktor dalam Perang Dunia I. Untuk membiayai Perang mereka dalam PD I dan melakukan peminjaman uang secara besar-besaran. Ekspektasi mereka Uang yang dipinjam akan dibayarkan oleh Negara musuh ketika Jerman menang perang. Ditambah pula kebijakan Bank Sentral Republik Weimar, Reichsbank yang berhenti mengkonversikan uang kertas yang dikeluarkan ke cadangan emas. 

Ekspektasi ini ternyata meleset jauh dari harapan, ternyata Republik Weimar menjadi negara yang kalah perang, alhasil mereka harus merekonstruksi perekonomiannya serta membayarakan hutangnya yang sangat tinggi dan juga mereka harus membayar rampasan perang sebesar 132 Miliyar Mark Emas. Untuk melunasi sema hutang dan membayar rampasan perang, Republik Weimar pun mencetak uangnya dalam jumlah yang sangat banyak. hal inilah yang memicu Hiperinflasi di Republik Weimar.


EFEK HIPERINFLASI DI REPUBLIK WEIMAR 



Dari inflasi yang sangat tinggi mata uang yang beredar pun sangat banyak hingga membuat Harga kebutuhan pokok menjadi sangat mahal. Gaji Karyawan pun meningkat tajam, bahkan ketika gajian para karyawan pun harus membawa gerobak untuk mengangkut gajinya. Harga 1 Roti pun meningkat tajam dari yang sebelumnya hanya 250 Mark menjadi 200.000.000.000 Mark. 

Harga kebutuhan pokok pun naik sangat tajam, bahkan dalam waktu yang sangat cepat. Pernah suatu ketika seorang anak kecil disuruh membeli 2 roti oleh ibunya pada siang hari, namun diperjalanan ia tergiur bermain bola oleh teman-temannya, namun ketika ketika anak itu selesai bermain bola ia pu langsung membeli roti di toko, namun ia hanya mendapatkan 1 roti saja akibat harga roti yang sudah naik.

Ada cerita lagi, seorang Bapak bernia untuk membeli sepatu di toko, namun ketika sampai di tempat beliau tidak dapat membeli sepatu itu, karena harga sudah naik tajam, alhasil uang yang beliau miliki hanya berlaku untuk secangkir kopi dan tiket untuk pulang ke rumahnya.

Namun dari Hiperinflasi ini ternyata juga mendatangkan keuntungan bagi sebagian orang, salah satunya bagi peternak yang memiliki hutang yang besar. Hutang mereka dapat lunas hanya dengan menjual 1 ekor sapi saja, dan juga bagi Karyawan Tetap yang mendapatkan gaji 3x sehari dan dapat menegosiasikan gaji mereka setiap hari.

Akibat dari Inflasi ini ternyata membuat para kriminal menjadi Insyaf, ya Para Kriminal dan perampok beranggapan uang yang mereka curi menjadi tidak ada harganya lagi, sehinga sia-sia lah mereka yang masih merampok dan mencuri. 

Namun terdapat kisah sedih dibalik hiperinflasi ini, mereka yang mempunyai tabungan besar di bank menjadi korban yang paling menderita. Pernah ada kisah seorang wanita menjual rumahnya untuk emmbiayai kehidupannya, namun beberapa minggu kemudian uang yang dimilikinya sudah tidak berarti lagi, bahkan hasil penjualan rumanhya itu tidak cukup untuk membeli 1 buah roti.


MATA UANG REPUBLIK WEIMAR MENJADI KAYU BAKAR DAN JADI MAINAN



Dari imbas Hiperinflasi ini Mata Uang Mark menjadi barang yang tidak berharga lagi bahkan segepok Uang Mark lebih rendah nilainya dibandingkan seikat kayu bakar untuk membakar tungku pengapian. Masyakarat Republik Weimar pun banyak beranggapan bahwa daripada membeli kayu bakar, akan lebih baik menggunakan uang yang mereka punya untuk menjadi kayu bakar.

Segepok uang Mark juga banyak digunakan di kompor-kompor masyarakat Weimar sebagai alat pembakaran dalam memasak. Selain itu juga uang Mark ini menjadi uang mainan bagi anak-anak, tidak seperti anak-anak di Indonesia yang menggunakan uang mainan, disana pada pada waktu itu anak-anak menggunakan uang asli untuk mainan. Sungguh Miris Efek dari Hiperinflasi!!



Harapan dari Admin:

Semoga Negara Indonesia ini tidak terjadi Hiperinflasi seperti Negeri Weimar ini, walaupun tidak dalam keadaan perang, bisa saja Hiperinflasi terjadi di Indonesia akibat dari Politik yang tidak stabil dan Perekonomian yang buruk. Kita berharap ini tidak terjadi di Bumi Indonesia.


REFERENSI PENULISAN:


Share this:

1 comment :

  1. Hiperinflasi..aneh juga yah..kalau uang sampe jadi mainan..

    ReplyDelete

Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel

NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA

CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya

TAKKAN KAMI TAMPILKAN




Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian

 
Back To Top
Copyright © 2014 Ikubaru's Blogzia. Designed by OddThemes