BREAKING NEWS
Showing posts with label Agama Islam. Show all posts
Showing posts with label Agama Islam. Show all posts

Tuesday, July 30, 2013

FADHILAH SURAH AL-IKHLAS


Rasulullah Muhammad SAW pada suatu ketika bersabda : ”Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya QUL HUWALLAHU AHAD itu tertulis di sayap malaikat Jibrail a.s, ALLAHHUS SOMAD itu tertulis disayap malaikat Mikail a.s, LAMYALID WALAM YUULAD tertulis pada, sayap malaikat Izrail a.s, WALAM YAKULLAHU KUFUWAN AHAD tertulis pada sayap malaikat Israfil a.s.”.

Berkata Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda :
"Ketika saya (Rasulullah SAW) isra’ ke langit, saya melihat Arasy di atas 360,000 pilar dan jarak jauh antara satu pilar ke satu pilar yang lain ialah 300,000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap pilar itu terdapat padang pasir yang jumlahnya 12,000 dan luasnya setiap satu padang itu seluas dari timur hingga ke barat. Pada setiap padang itu terdapat 80,000 malaikat yang mana kesemuanya membaca surat Al-Ikhlas. Setelah mereka selesai membaca surah tersebut maka berkata mereka : ”Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaankami ini kami berikan kepada orang yang membaca surah Al-Ikhlas baik lelaki maupun perempuan.”.

Riwayat Anas bin Malik juga merekam kisah berkaitan surat Al-Ikhlas. Suatu ketika 70.000 malaikat diutus datang kepada seorang sahabat di Madinah yang meninggal. Kedatangan para malaikat itu hingga meredupkan cahaya matahari. 70.000 malaikat itu diutus hanya karena almarhum sering membaca surat ini. Anas bin Malik yang saat itu bersama Nabi Muhammad SAW di Tabuk merasakan cahaya matahari redup tidak seperti biasanya dan malaikat Jibril datang kepada Nabi untuk memberitakan kejadian yang sedang terjadi di Madinah.

Rasulullah S.A.W bersabda : "Barangsiapa membaca surah Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka tubuhnya tidak akan membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya dan para malaikat akan membawanya dengan sayap mereka melintasi titian Siratul Mustaqim lalu menuju ke surga." (HR Qurthuby).

SubhanAllah.... Semoga kita bisa mengamalkannya setiap waktu saudaraku...

Monday, July 29, 2013

KEUTAMAAN SHALAT SHUBUH

Sholat merupakan tiang agama, yang berarti sholat dapat mengkokohkan keimanan seorang muslim...Jika seorang muslim tidak melakukan sholat dapat di katakan bahwa keimanannya mudah goyah. Sholat shubuh merupakan salah satu dari 5 shalat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh kaum muslim. Waktunya yang dilaksanakan pagi-pagi disaat masih enak untuk tidur membuat orang terkadang lalai untuk melaksanakannya. Kali ini kita akan membahas beberapa keutamaan sholat shubuh. Berikut keutamaan sholat shubuh

1. SALAH SATU PENYEBAB MASUK SURGA
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga." (H.R. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)

2. SALAH SATU PENGHALANG MASUK NERAKA
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar)." (H.R. Muslim no. 634)

3. BERADA DALAM JAMINAN KESELAMATAN DARI ALLAH SWT
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan (keselamatan) Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya diatas wajahnya dalam neraka jahannam." (H.R. Muslim no. 163)

4. PAHALANYA SEPERTI SHOLAT SEMALAMAN
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang shalat isya' berjama'ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya." (H.R. Muslim no. 656)

5. DISAKSIKAN OLEH MALAIKAT
Rasulullah SAW bersabda, "Dan para Malaikat malam dan Malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh)." (H.R. Bukhari no. 137 dan Muslim no. 632)
Sumber:
Tau Gak Sih? Fanspage on Facebook

Saturday, July 27, 2013

HUKUM PUASA TAPI LUPA BERNIAT

Apa hukumnya puasa kelupaan baca niat puasa? Dan bagaimana puasa seseorang yang kelupaan baca niat tersebut?

Sahabat yang dikasihi Allah. Sebagaimana niat pada tiap-tiap ibadah, niat merupakan salah satu rukun dalam puasa. Dengan demikian puasa Ramadan wajib berniat, yakni dilaksanakan mulai terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar di setiap harinya.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya setiap amalan itu (sah atau tidaknya) tergantung dengan niatnya dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan." (HR Al Bukhari dan Muslim dari Umar bin Al-Khattab).

Diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Ibnu Umar dan Hafshah radhiallahu 'anhuma bahwa keduanya berkata: "Barangsiapa yang tidak memalamkan niatnya sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya." (HR Abu Daud no 2454, At Tirmizi no 730, An Nasai (4/196), dan Ibnu Majah no 1700).

Hadis ini disebutkan oleh sejumlah ulama mempunyai hukum marfu', yakni dihukumi kalau Nabi yang mengucapkannya. Karena isinya merupakan sesuatu yang bukan berasal dari ijtihad dan pendapat pribadi. Berdasarkan hadis ini jelas bahwa waktu niat adalah sepanjang malam sampai terbitnya fajar. Hadis ini juga menunjukkan bahwa wajib berniat untuk puasa Ramadan dari malam hari serta tidak sahnya puasa orang yang berniat setelah terbitnya fajar. Ini adalah pendapat mayoritas Al Malikiah, Asy Syafi'iyah, dan Al Hanabilah, serta dikuatkan oleh Ibnu Qudamah, An Nawawi, Ibnu Taimiyah, Ash Shan'ani dan Asy Syaukani.
Kemudian, apa hukum orang yang berpuasa sementara yang bersangkutan lupa tidak berniat hingga terbit fajar?

Untuk memperoleh jawabannya kita perlu menelaah beberapa pendapat di kalangan ulama. Pertama, pendapat mazhab Hanafiyah yang mengatakan bahwa lebih baik bila niat puasa dilakukan bersamaan dengan terbitnya fajar, karena saat terbit fajar merupakan awal ibadah. Jika dilaksanakan setelah terbitnya fajar, maka tidak sah puasanya.

Kedua, pendapat mazhab Malikiyah yang mengatakan bahwa niat dianggap sah jika dilakukan pada malam hari atau bersamaan dengan terbitnya fajar. Adapun apabila seseorang berniat sebelum terbenamnya matahari pada hari sebelumnya atau berniat sebelum tergelincirnya matahari pada hari di mana yang bersangkutan sedang berpuasa, maka puasanya tidak sah.

Ketiga, pendapat mazhab Syafi'iyah yang mengatakan bahwa untuk semua jenis puasa wajib niat harus dilakukan pada malam hari. Adapun puasa sunnah, niat bisa dilakukan sejak malam hari sampai sebelum tergelincirnya matahari. Karena Nabi SAW pada suatu hari berkata pada Aisyah: "Apakah kamu mempunyai makanan?" Jawab 'Aisyah: "Tidak punya". Lalu Nabi SAW berkata: "Kalau begitu aku puasa". Lantas Aisyah mengisahkan bahwa Nabi pada hari yang lain berkata kepadanya: "Adakah sesuatu yang bisa dimakan?" Jawab Aisyah: "Ada". Lantas Nabi berkata: "Kalau begitu saya tak berpuasa, meskipun saya telah berniat puasa".

Keempat, pendapat mazhab Hambaliyah yang mengharuskan niat dilakukan pada malam hari, untuk semua jenis puasa wajib. Adapun puasa sunnah, niat bisa dilakukan walaupun telah lewat waktu dzuhur (dengan syarat belum makan atau minum sedikitpun sejak fajar).

Wallahu alam bis-shawab.

Sumber: Tau Gak Sih? Fanspage on Facebook

Thursday, June 20, 2013

RAHASIA DIBALIK TULANG EKOR KITA (WAJIB LIAT NIH!!)

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Sobat.. Apakah sudah tahu bahwa ada rahasia yang tersembunyi dari tulang ekor kita? Kira-kira ada apa ya? Kali ini Ikubaru Blogzia akan membahas rahasia dibalik tulang ekor kita. Dikutip dari Kata-Kata Hikmah  di Facebook, Tulang ekor atau dalam bahasa Inggrisnya adalah Coccyx adalah bagian tulang dari tubuh manusia yang terletak pada bagian terbawah dari tulang belakang. 


Seringkali tulang ekor juga disebut Tulang Sulbi. Tulang sulbi ini adalah tulang yang pertama kali ketika manusia diciptakan oleh Allah. Dari tulang inilah nantinya manusia dibangunkan pada hari akhir. Hebatnya lagi tulang sulbi ini tak akan hancur dimakan tanah.

Tulang sulbi sering disebutkan dalam hadits yaitu, dari Abu Hurairah Nabi bersabda, “Sesungguhnya bagian tubuh manusia akan rusak, kecuali “tulang sulbi”, dari tulang ini pertama kali manusia diciptakan, dan dari tulang ini manusia dibangunkan dari kematian di hari akhir” (HR. Bukhari, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah)

Selain itu juga ada hadits lain yang menjelaskan mengenai tulang ekor ini.

Dari Abu Huairah Nabi bersabda, “Ada satu tulang yang tidak akan dimakan tanah. Mereka bertanya,”tulang apa ya Rasul?” Nabi menjawab” Tulang Sulbi”. (HR. Bukhari, Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah)

Hadits ini dibuktikan oleh Seorang dokter yang berama Dr. Othman Al-Djilani dan syaikh Abdul Majid melakukan sebuah eksperimen terhadap tulang sulbi ini. Pada bulan Ramadhan 1423 atau sama dengan 2002 di tahun Masehi di Yaman. Mereka berdua memanggang tulang punggung berikut juga dengan tulang sulbi. Dengan gas selama 10 menit hingga sampai benar-benar terbakar (tulang-tulang berubah menjadi mereha kemudian menghitam).

Kemudian mereka berdua meletakkan potongan-potongan yang telah gosong itu pada kotak steril. Kemudian kotak steril itu mereka bawa ke labolatorium analisa terkenal di Sanaa, Yaman. Nama labolatorium itu adalah (Al Olaki Labolatory) –> Oke, tak perlu dihapal, tidak ada dalam UN kok. Hehe

Dr. Al Olaki, juga merupakan seorang professor di bidang histologi dan pathologi di Sanaa University, di Yaman. Ia menganalisa hasil potongan-potongan tulang tersebut dan menemukan bahwa sel-sel pada jaringan tulang sulbi (coccyx) dapat bertahan terhadap pembakaran.

Ternyata hanya sel-sel otot, sumsum, dan jaringan lemak saja yang terbakar. Sementara sel-sel tulang sulbi tidak terpengaruh. Percobaan yang diatas ini membuktikan bahwa, hadits itu benar. Tulang sulbi akan tetap akan. Tak dimakan tanah, tak hancur terbakar, tahan pada kondisi apapun. SubhanaAllah bukan? Itulah, hebatnya Allah.

Jika kita gali ilmu-ilmu-Nya betapa kecilnya kita ini dihadapan Allah. Dunia saja ibarat butiran-butiran pasir. Bagaimana dengan kita yang lebih kecil daripada bumi? Sungguh Allah itu maha besar maha mengetahui.

1400 tahun yang silam Nabi sudah bersabda tentang tulang sulbi ini. Sudah terbukti hingga sekarang! So, kenapa harus ragu sama Allah?

Sumber:

Sunday, February 24, 2013

PERBUATAN SUNNAH YANG JARANG DILAKUKAN

Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun persetujuan. Sunnah juga berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang jarang dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:

1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu

Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

4. Shalat Istikharah

Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)

Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah.

5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika Berwudhu

Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan

Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

7. Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan

Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana

Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`

Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.

10. Mengikuti Bacaan Muadzin

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)

11. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu

Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

13. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)

14. Meruqyah Diri Dan Keluarga

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)

15. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

16. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)

17. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian memasukkan jemarinya ke air dan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

18. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.

19. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat

Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”
Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan bid’ah.

20. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah

Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)

Semoga Bermanfaat

Sumber: Kitab Arba’una Darsan Liman Adraka Ramadhan karya Syaikh Abdul Malik Bin Muhammad Bin Abdurrahman Al-Qasim

MEMAKNAI KATA AMIN, AAMIIN, AMIEN

Foto: MEMAKNAI KATA AAMIIN 

Dalam Bahasa Arab,ada empat perbedaan kata " AMIN " yaitu :

1. ”AMIN” (Alif dan mim sama-sama pendek),
artinya AMAN, TENTRAM

2. “AAMIN” (alif panjang & mim pendek),
artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN

3.”AMIIN” (alif pendek & mim panjang),
artinya JUJUR TERPERCAYA

4.“AAMIIN” (alif & mim sama-sama panjang),
artinya YA TUHAN, KABULKANLAN DOA KAMI

Terus Bagaimana dngn pengucapan/ Penulisan “ Amien“ ???
Sebisa mngkin utk yg satu ini (Amien) dihindari,karna ucapan “Amien” yg lazim dilafadzkan olh penyembah berhala (Paganisme) setelah do’a, ini sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra)

Marilah kita biasakan menggunakan kaidah bahasa yang benar.

Semoga bermanfaat salam santun salam ukhuwah fillah..

PENTING DIKETAHUI, 10 KEBIASAAN YANG DAPAT MERUSAK 'OTAK' selengkapnya baca di Unik dan Keren
Dalam Bahasa Arab,ada empat perbedaan kata " AMIN " yaitu :

1. ”AMIN” (Alif dan mim sama-sama pendek),
artinya AMAN, TENTRAM

2. “AAMIN” (alif panjang & mim pendek),
artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN

3.”AMIIN” (alif pendek & mim panjang),
artinya JUJUR TERPERCAYA

4.“AAMIIN” (alif & mim sama-sama panjang),
artinya YA TUHAN, KABULKANLAN DOA KAMI

Terus Bagaimana dngn pengucapan/ Penulisan “ Amien“ ???
Sebisa mngkin utk yg satu ini (Amien) dihindari,karna ucapan “Amien” yg lazim dilafadzkan oleh penyembah berhala (Paganisme) setelah do’a, ini sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra)

Marilah kita biasakan menggunakan kaidah bahasa yang benar.

Semoga bermanfaat salam santun salam ukhuwah fillah..

Sumber:
Kata-Kata Hikmah

Friday, February 15, 2013

4 MALAIKAT YANG MENDATANGI ORANG SAKIT

Seringkali ketika kita sakit, kita mengeluh tentang keadaan kita. Kita tidak bisa melakukan ini dan itu. Semua harus tertunda karena sakit. Ditambah lagi terus merasakan sakit. Rasanya ingin mengeluh. 
Eitss.. Tapii.. Kalau kita tahu sebenarnya tak ada alasan untuk sedih dan mengeluh saat kita sakit, karena sebenarnya itu adalah kasih sayang Allah SWT pada kita. Kita mengeluh saat sakit karena kita tak tahu rahasianya. Tulisan pendek ini membuktikan bahwa sakit itu harus disyukuri karena itu adalah bukti kasih sayang Allah pada kita. Allah mengutus 4 malaikat untuk selalu menjaga kita dalam sakit.

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.”

Ujaran Rasulullah SAW tsb diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili. Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda :
“Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.”

Allah memerintahkan :
  1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
  2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya
  3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi. 
  4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.

Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.

Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?”
Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”

Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”

Subhanallaah … subhanallaah … !!
“Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau pe­nyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan di­jadikan penebus dosanya oleh Allah. (HR Bukhari-Muslim)
“Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari, maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana keadaannya ketika baru lahir dari kandungan ibunya. (HR Ath-Thabarani)

“Penyakit panas itu menjaga tiap mu’min dari neraka, dan panas semalam cukup dapat menebus dosa setahun.” (HR Al-Qadha’i)

Sumber:

Monday, February 4, 2013

MENGUCAPKAN SALAM YANG BENER..:D

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mungkin karena kesibukan, diantara kita sering menyingkat ucapan “salam” yang arti awalnya doa keselamatan justru menjadi “cacian” dan kata “jorok”. Lho bagaimana bisa?

Ucapan ”Assalamu’alaikum”, merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. 
 Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]

Saya seringkali menerima sms atau e-mail dari beberapa kawan dan juga beberapa ustadz yang mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti "Asw" atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti ; “Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb” . Namun yang sering saya dapatkan, adalah singkatan "Ass". Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Bagi saya, ini adalah singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau mengerti artinya.

Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus linguistik yang saya punya, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut;
 
Back To Top
Copyright © 2014 Ikubaru's Blogzia. Designed by OddThemes