BREAKING NEWS
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts

Monday, May 27, 2013

PEMIMPIN ITU WAJIB COOL

Seorang pemimpin merupakan titik terpenting dalam aktivitas organisasi yang dipimpinnya. Tanpa adanya pemimpin tentu bawahannya tidak akan bekerja secara optimal. Seorang pemimpin pertama-tama harus mampu menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang ada dari para bawahannya.


Untuk itulah, seorang pemimpin harus cool. Ya, cool dalam ide kreativitas dan pribadi yang dinamis. Dari sebuah kreativitas dan dinamikanya tentu dapat menentukan kemana organisasi yang dipimpinnya akan berjalan, apakah sesuai dengan tujuan yang akan dicapainya atau tidak.

Apabila seorang pemimpin itu tidak kreatif dan kurang dinamis, organisasi yang dipimpinnya akan tak sesuai yang diharapkan karena kegiatan dan dinamika yang terjadi dalam suatu organisasi sebagian besar ditentukan oleh bagaimana cara pemimpin itu memimpin.

Seorang pemimpin itu harus mengutamakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin, serta harus membina komunikasi yang baik antara atasan dan bawahannya, baik itu secara formal maupun informal sekalipun. Dari hal-hal tersebut maka koordinasi antara seorang pemimpin dan bawahannya akan berjalan secara lancer sehingga memepermudah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Dalam mengatur kegiatan di organisasinya seorang pemimpin haruslah berdasarkan pada fungsi-fungsi manajemen, yakni merencanakan kegiatan atau hal apa yang akan dilakukan, setelah itu mengorganisir perencanaan-perencanaan yang telah dibuat, setelah mengorganisir lalu melakukan pelaksanaan kegiatan tersebut. Disisi lain dalam pelaksanaan haruslah diikuti dengan pengawasan dalam kegiatan tersebut.

Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin haruslah berdasarkan pada beberapa hal, yakni keyakinan, intuisi, fakta, dan kekuasaan.

KEYAKINAN
Seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan haruslah yakin keputusan apa yang akan ia ambil ialah yang terbaik setelah berbagai analisis faktor-faktor yang ada, dampak positif dan negative dari keputusan yang akan ia ambil.

INTUISI
Pengambilan keputusan ini didasarkan pada kata hati seorang pemimpin. Secar tidak sadar dipengaruhi oleh pengalaman yang telah dialami di masa lalu, serta berasal dari latihan-latihan yang telah ia tempuh. Pengambilan keputusan ini terkadang bersifat subjektif.

FAKTA
Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin haruslah mempertimbangkan fakta-fakta yang ada yang berasal dari data yang diolah dan informasi-informasi yang mendukung. Keputusan berdasarkan fakta ini raltif logis dan dapat dipertanggung jawabkan serta bisa diaplikasikan pada setiap situasi dan kondisi.


KEKUASAAN
Pengambilan keputusan haruslah berdasarkan pada kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin. Keputusan ini dapat bersifat mengikat dalam mengatur organisasi yang dipimpinnya. Keputusan ini haruslah diterima dan diberlakukan dalam organisasi. Akan tetapi seringkali pengambilan keputusan dengan metode ini bisa saja disalahgunakan apabila seorang pemimpin menggunakannya secara subjektif bagi dirinya sendiri.

Menurut Hasibuan (2011:203) seorang pemimpin dapat dikatakan sukses dalam kepimpiminannya apabila:

  1. Berhasil mencapai tujuan yang dicapai organisasi
  2. Berhasil merealisasikan program organisasi secara baik dan benar
  3. Berhasil mendorong semangat kerja, partisipasi, dan loyalitas bawahannya
  4. Berhasil membina dan meningkatkan produktivitas kerja bawahannya
  5. Berhasil menciptakan komunikasi yang baik antar atasan dengan bawahanya
  6. Berhasil menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
  7. Berhasil mencapai kepuasan kerja para bawahannya
  8. Dapat memenuhi kewajiban perusahaan terhadap bawahannya, konsumen, dan pihak pemerintah
  9. Dapat menciptkan kaderisasi pimpinan perusahaan
  10. Dapat beroperasi sesuai dengan izin usahanya
  11. Dapat membantu kebijakan perekonomian nasional


Friday, May 24, 2013

TEORI BISNIS

Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, pemerintah, individu dan keluarga, dalam bidang industri dan perdagangan, jasa untuk mencari laba. Sesuai dengan pengertian diatas, tujuan utama bisnis ialah memperoleh laba, selain itu tujuan lain bisnis ialah memproduksi serta menjual barang yang telah diproduksinya, mempertahankan pertumbuhan dan pangsa pasar terhadap produknya, serta melakukan tanggung jawab terhadap lingkungan dengan program CSR.

Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dapat berbentuk perseroan terbatas (PT) atau juga bisa berbentuk firma. Kegiatan bisnis juga bisa dilakukan oleh badan pemerintah, hanya saja kegiatan bisnis yang dilakukan badan pemerintah ialah dimaksudkan untuk menguasai hajat hidup orang banyak sesuai dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945. Kegiatan bisnis yang dilakukan pemerintah dapat dilaksanakan dalam bentuk BUMN / BUMD, Perum, maupun PD (Perusahaan Daerah) seperti PD Pasar Jaya.



Selain itu, kegiatan bisnis juga bisa dilakukan oleh seorang individu atau keluarga. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perseorangan biasanya dilakukan dari pribadi ke pribadi atau juga bisa dilakukan secara mikro, yakni membuka kios-kios penjualan. Kegiatan bisnis perseorangan bisa berbentuk perusahaan perseorangan (CV), maupun juga tidak.

Di masyarakat kegiatan bisnis dapat diklasifikasikan dalam berbagai bentuk sesuai dengan barang dan jasa yang dijualnya, yakni sebagai berikut:
  1. Memproduksi barang dan jasa
  2. Perdagangan ekspor impor
  3. Pengangkutan dalam dan luar negri (Distribusi barang)
  4. Pergudangan/penyimpanan (gudang)
  5. Pembelanjaan/pembiayaan (misal: FIF)
  6. Perbankan
  7. Pengiriman barang ke dalam dan luar negri (Tiki, Fedex, dll)
  8. Tempat hiburan
  9. Telekomunikasi dan Informasi (Telkomsel, Indosat, dll)
  10. Pendidikan
  11. Perhotelan dan Jasa Pariwisata, dll

Dalam melakukan kegiatan bisnisnya, seorang pelaku bisnis pasti harus bisa menghadapi berbagai permasalahan bisnis yang ada agar bisnis yang dijalankan tidak mencapai titik kerugian. Permasalahan bisnis yang harus dihadapi antara lain meliputi Inflasi, Tingkat Persaingan, Produktivitas bisnis, Jumlah pengangguran, dan Globalisasi Ekonomi.

INFLASI
Inflasi merupakan Kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian suatu Negara. Inflasi secara tidak langsung akan mempengaruhi harga-harga barang baku di pasar. Oleh karena itu seorang pelaku bisnis haruslah mempertimbangkan besar kecilnya inflasi yang ada di perekonomian.

TINGKAT PERSAINGAN
Persaingan didunia bisnis sangat tajam. Yang bersaing yaitu produsen dalam negri dan produsen luar negri. Keunggulan produsen asing: Modal besar dan produksi banyak sedangkan produsen dalam negri (Indonesia): Modal kecil produksi sedikit, mengakibatkan harga daripada hasil produksi asing lebih murah dan berkualitas sehingga produknya lebih diminati konsumen disbanding produk dalam negri.

PRODUKTIVITAS BISNIS
Produktivitas Bisnis dapat meliputi Perbandingan antara nilai Output barang (keluaran) haruslah lebih besar daripadapa nilai Input barang (masukan) atau O > I = Keluaran (produk) > Masukan (Modal).

JUMLAH PENGANGGURAN
Pengangguran yang tinggi akan mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa akan menurun. Untuk mengatasi masalah pengangguran ialah dengan menciptakan lapangan kerja dan mengadakan pendidikan dan pelatihan. 


GLOBALISASI EKONOMI
Dengan adanya globalisasi perokonomian barang dan jasa bisa dipasarkan tanpa harus mengenal batas antar negara. Pasar suatu Negara bisa mempengaruhi pasar Negara lain. Hal ini dapat menyebabkan tingkat persaingan tidak hanya dengan perusahaan nasional, melainkan juga perusahaan multinasional juga. Misalnya: McD dan KFC merupakan perusahaan Amerika Serikat yang memproduksi ayam goreng kemudian memasarkan produknya di berbagai Negara.

ETIKA BISNIS

Etika bisnis ialah norma-norma yang digunakan dalam berbisnis yang mengacu pada kebenaran dalam kegiatan bisnis. Etika bisnis dapat meliputi kejujuran dalam berbisnis, tepat waktu dalam berbisnis, displin dalam melakukan kegiatan bisnis, dan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku.  

Tuesday, May 21, 2013

NEGARA BERKEMBANG

Negara Berkembang ialah suatu istilah pengkategorian suatu Negara dimana tingkat kesejahteraan negara dan pendapatan perkapitanya yang rendah. Rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi Negara berkembang disebabkan oleh rendahnya Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI). Dalam Negara berkembang masalah pokok yang sering dihadapi ialah pengelolaan sumberdaya alam dan juga masalah ledakan penduduk. Selain itu juga faktor rendahnya investasi juga dapat menjadi permasalahan ekonomi di Negara berkembang.

Suatu Negara berkembang dapat dilihat dari beberapa indikator. Menurut Harvey Liebenstein (dalam Soegiarto, 2011) menjelaskan Negara berkembang dapat dilihat dari dua sudut pandang, yakni:

  1. Secara Umum, yakni sekitar 70-90% penduduk Negara berkembang hidup di sektor pertanian, hasil perkapitanya rendah, tingkat investasi rendah, hasil pertanian dan industri utama berasal dari sektor pertanian, dan rendahnya tingkat kesempatan kerja.
  2. Secara khusus agronomi, yakni tidak efisiennya penggunaan modal karena kekurangan lahan pertanian dan teknik bercocok tanam yang masih kuno.
 

Sedangkan menurut Baldwin dan Meier menjelaskan Negara berkembang memiliki ciri-ciri, yakni sebagai berikut:
  1. Produsen barang-barang primer
  2. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi
  3. Sumberdaya Alam sebagian besar belum dieksploitasi, apabila sudah pun maka sebagian besar dieksploitasi asing.
  4. Orientasi pada perdagangan luar negeri (export)
  5. Modal dalam negeri minim
  6. Rata-rata penduduk ada digaris kemiskinan

PERMASALAHAN NEGARA BERKEMBANG



Negara-negara berkembang memiliki berbagai permasalahan dalam pembangunan ekonomi negaranya. Permasalahan Negara-negara berkembang yakni pertanian yang masih kuno, ketersediaan modal dalam negeri, sumberdaya manusia yang rendah, ledakan penduduk, serta keadaan dalam negeri secara tidak langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

PERTANIAN YANG MASIH KUNO
Seperti dijelaskan oleh Harvey Liebenstein diatas, permasalahan Negara-negara berkembang ialah masih terbelakangnya cara bercocok tanam. Hal ini disebabkan oleh kurangnya infrastuktur pertanian dan modal yang menyertainya. Selain itu juga kurangnya pengetahuan cara mengolah pertanian dan aplikasi teknologi yang modern dapat menyebabkan rendahnya produktivitas di sektor agro ini sehingga pendapatan perkapita pun rendah.

KURANGNYA MODAL
Modal merupakan hal terpenting dalam pembangunan ekonomi suatu Negara. Apabila suatu Negara kekurangan modal dalam pembangunan negaranya, maka akan mengakibatkan terhambatnya kegiatan pembangunan negaranya. Modal disini bisa berarti tabungan atau investasi. Dengan terhambatnya pembangunan ini dapat berdampak pada kegiatan diluarnya.


SUMBERDAYA MANUSIA YANG KURANG TERLATIH
Sumberdaya yang terampil merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan ekonomi suatu Negara. Dengan hal ini maka sudah barang tentu banyak diperlukan tenaga ahli dalam memecahkan permasalahan pembangunan yang lain. Maka untuk itulah perkembangan sistem pendidikan merupakan hal pokok dalam menunjang pembangunan.

LEDAKAN PENDUDUK
Permasalahan kependudukan seringkali menjadi masalah tersendiri di Negara-negara berkembang. Seringkali tingginya pertumbuhan kelahiran tidak dibarengi oleh pengembangan sistem pendidikan sehingga membuat rendahnya tingkat Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI). Oleh karena itu maka diperlukan pengembangan sistem pendidikan yang lebih intens untuk memperkecil resiko ledakan penduduk ini.

MASALAH KEADAAN DALAM NEGERI
Seringkali aspek politis dan sosial dapat menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi disuatu Negara. Seringnya konflik dan masalah politis, serta keamanan Negara dapat mengakibatkan pembangunan menjadi terhambat. Untuk itu pembangunan ekonomi memerlukan situasi sosial dan politik yang stabil. Seperti halnya Negara-negara di Afrika dimana keadaan negaranya sering terjadi konflik sehingga pembangunan Negara menjadi terbengkalai, belum lagi seringnya terjadi korupsi dikalangan elit pemerintahan. Dari hal-hal tersebut maka kemudian akan mendorong para investor luar negeri untuk memindahkan investasinya ke Negara yang tidak bermasalah dalam politik dan sosialnya.

KEBIJAKAN DALAM MENGATASI PERMASALAHAN NEGARA BERKEMBANG



Ada beberapa kebijakan yang dapat ditempuh dalam mengatasi permasalahan di Negara-negara berkembang, yakni Mengubah kegiatan perekonomian menjadi modern, mengendalikan ledakan penduduk, meningkatkan investasi, dan meningkatkan taraf pendidikan.

MENGUBAH KEGIATAN EKONOMI TRADISIONAL MENJADI MODERN
Dengan kebijakan mengubah kegiatan tradisional menjadi kegiatan yang modern akan meningkatkan produktivitas masyarakat dalam kegiatan-kegiatan ekonomi. Perubahan kegiatan ekonomi tradisional menjadi modern tentu haruslah didukung oleh infrastruktur modern yang mendukung, serta pemberian pemahaman mengenai infrastruktur tersebut dan cara perawatannya.

MENGENDALIKAN LEDAKAN PENDUDUK
Kebijakan mengendalikan ledakan penduduk dapat dilakukan dengan menggalakan program Keluarga Berencana. Dengan mengadakan program Keluarga Berencana (KB) maka pertumbuhan penduduk akan mudah terencana. Selian itu juga dalam mengendalikan ledakan penduduk dapat dilakukan dengan cara melakukan program transmigrasi ke tempat jarang penduduk. Hal ini dimaksudkan untuk meratakan jumlah penduduk dan pembangunan, sehingga tidak terjadi pertumbuhan di satu titik saja melainkan diseluruh titik.


MENINGKATKAN INVESTASI
Sebuah Investasi dapat mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Investasi masyarakat diperoleh dari pendapatan masyarakat itu sendiri, apabila pendapatan masyarakat itu kecil tentu akan berdampak pada kecilnya investasi masyarakat. Oleh karena itu pendapatan masyarakat dapat mendorong investasi dalam rangka perbaikan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Untuk dapat mendorong investasi yang ada maka sistem perbankan dan lembaga keuangan lain haruslah dikembangkan. Selain itu juga dalam meningkatkan investasi juga dapat dilakukan dengan menarik investor asing agar mau berinvestasi di Negara berkembang. Untuk menarik investasi tentu diperlukan situasi dalam negeri dan iklim investasi yang baik.

MENINGKATKAN TARAF PENDIDIKAN
Sebuah pendidikan merupakan sebuah investasi yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi. Dengan meningkatnya taraf pendidikan masyarakat tentu akan banyak tenaga ahli dan pakar yang akan menunjang pembangunan. Selain itu dengan meningkatnya pendidikan masyarakat yang merata akan banyak melahirkan inovasi-inovasi baru yang menunjang pembangunan Negara. Dari hasil-hasil tersebut maka dapat meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat karena taraf pendidikan masyarakat yang tinggi.

Sumber:
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar
Soegiarto, Eddy. 2011. Pengantar Teori Ekonomi.

Sunday, May 19, 2013

PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI


Dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat suatu Negara pasti akan mengupayakan tingkat pendapatan nasional negaranya naik dari waktu ke waktu. Peningkatan pendapatan nasional ini harus bisa lebih cepat daripada kenaikan penduduk negaranya. Didalam peningkatan pendapatan nasional ini dikenal pula beberapa pengertian yakni Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi.

Pertumbuhan Ekonomi merupakan kenaikan pendapatan nasional dengan dibarengi meningkatnya pendapatan perkapita dalam suatu periode tertentu. Sedangkan menurut Schumpeter mendefiniskan pertumbuhan ekonomi ialah kenaikan output (pendapatan nasional) yang disebabkan oleh pertambahan alami dari tingkat pertambahan penduduk dan tingkat tabungan. Pertumbuhan Ekonomi di suatu Negara akan dijadikan indikator dalam keberhasilan pembangunan ekonomi di negaranya. Angka Pertumbuhan Ekonomi berbentuk presentase dan bisa saja bernilai positif maupun negatif tergantung pada keadaan perekonomian di negaranya.

Pembangunan ekonomi merupakan proses kenaikan pendapatan nasional yang dibarengi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti perubahan peraturan yang berlaku dimasyarakat atau juga adat istiadat yang berlaku di masyarakat, dan lain sebagainya. Istilah pembangunan ekonomi banyak digunakan oleh Negara-negara berkembang menilai keberhasilan pembangunannya. 

Secara umum kedua istilah ini terlihat sama karena menerangkan perkembangan ekonomi hanya saja ada perbedaan dalam istilah ini. Istilah pertumbuhan ekonomi menerangkan mengenai gambaran umum tentang perkembangan ekonomi secara umum, sedangkan pembangunan ekonomi biasanya dipakai dalam menerangkan perkembangan ekonomi pada Negara-negara berkembang.

Dalam menganalisis pertumbuhan ekonomi diperlukan beberapa teori untuk mendasarinya. Ada 3 Teori pertumbuhan ekonomi yang banyak dipakai dalam menganalisis pertumbuhan ekonomi, yakni Teori Schumpeter, Teori Harrod-Domar, dan Teori  Klasik (Adam Smith).

TEORI SCHUMPETER
Teori Schumpeter menekankan pada pentingnya peranan pengusaha didalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi dengan terus menerus membuat inovasi dalam kegiatan ekonomi. Teori memisalkan bahwa perekonomian sedang tidak berkembang akan tetapi dengan inovasi yang dilakukan oleh pengusaha akan membantu dalam meningkatkan tingkat perekonomian Negara dengan cara investasi dan kredit modal. Menurut Schumpeter makin tinggi tingkat kemajuan suatu perekonomian maka semakin terbatas dalam melakukan inovasi. Dengan hal ini maka perekonomian akan berjalan lambat.


TEORI HARROD-DOMAR
Teori Harrod-Domar menerangkan beberapa syarat yang harus dicapai untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat yakni dengan perkembangan investasi haruslah sama dengan perkembangan pendapatan nasional. Harrod-Domar mengemukakan bahwa barang-barang modal pada periode tertentu mencapai kapasitasnya, pengeluaran agregat yakni dirumuskan dengan AE=C+I dapat mengakibatkan kapasitas barang modal akan semakin naik dari periode sebelumnya. Selain itu, Teori Harrod-Domar menerangkan pula pertumbuhan ekonomi yang kuat akan dicapai apabila I + G + (X-M) secara signifikan bertambah.


TEORI KLASIK ADAM SMITH
Teori klasik Adam Smith menerangkan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu Negara, yakni faktor kebutuhan individu, faktor peningkatan produkstivitas tenaga kerja, faktor akumulasi permodalan, faktor tingkat keuntungan yang diperoleh dari persaingan usaha, faktor agrobisnis dan bahan baku. Berdasarkan teori klasik diterangkan bahwa apabila suatu penduduk suatu Negara sedikit maka produksi marginal akan lebih tinggi dari pendapatan perkapita. Dan apabila penduduk suatu Negara banyak maka produksi marginal akan menurun sehingga  pendapatan perkapita dan pendapatan nasional akan melambat. Hal ini sejalan dengan hukum pertambahan yang semakin berkurang.

FAKTOR DAN KEBIJAKAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Ada beberapa faktor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai suatu Negara, yakni faktor utama dan faktor pendukung. Faktor utama terdiri dari ketersediaan faktor-faktor produksi untuk kegiatan produksi. Dan faktor pendukung terdiri dari keadaan politik suatu Negara, perkembangan ekonomi dunia, dan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu Negara yang berkaitan tentang perekonomian.


Berkaitan mengenai peraturan yang berlaku dalam suatu Negara, suatu pemerintahan suatu negara akan mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dinegaranya. Kebijakan itu ialah kebijakan moneter, kebijakan fiscal, dan kebijakan pembentukan lembaga ekonomi. 

Kebijakan moneter meliputi kebijakan dalam mengatur lalu lintas uang yang beredar dimasyarakat, tingkat suku bunga, pengaturan valuta asing, serta pemberian fasilitas perkreditan.

Kebijakan Fiskal meliputi kebijakan perpajakan dan kebijakan pengaturan APBN dalam alokasi anggaran sector-sektor Negara.

Kebijakan Pembentukan lembaga keuangan meliputi kebijakan pembentukan peraturan berdirinya lembaga keuangan serta penciptaan iklim usaha dalam dunia usaha di suatu Negara.

Sumber:
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar
Soegiarto, Eddy. 2011. Pengantar Teori Ekonomi.
Putong, Iskandar. 2010. Pengantar Ekonomi Makro.

Thursday, May 2, 2013

TEORI MONETER




Teori Moneter merupakan cabang dari teori ekonomi dimana bidang bahasannya meliputi keuangan dan perbankan. Sejak tahun 1970-an lahirlah mazhab atau golongan monetaris yang dipelopori Milton Friedmann. Dengan lahirnya golongan monetaris ini banyak pemimpin suatu Negara beranggapan bahwa kebijakan moneter merupakan langkah starategis dalam mengendalikan perekonomian negaranya.Kebijakan Moneter banyak diterapkan untuk mengatur dan mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan Moneter ini dilaksanakan melalui bank sentral.  Pengaturan jumlah uang yang beredar di masyarakat dimaksudkan untuk menanggulangi dampak dari inflasi dan deflasi yang akan berakibat pada perekonomian.

Teori Moneter mencakup berbagai permasalahan dan bidang analisis seperti uang dan perbankan. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang atau jasa dan kekayaan lainnya serta untuk alat pembayar hutang. Selain itu, bidang analisis teori moneter yang lainnya ialah perbankan. Menurut UU no. 10 tahun 1998, Perbankan merupakan lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat yang berbentuk simpanan dan dislaurkan kembali pada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

TEORI UANG


 Sukirno (2011:267) menjelaskan pengertian uang merupakan benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar-menukar atau perdagangan. Pada awalnya sistem tukar pembayaran memakai barang dengan barang atau yang disebut dengan sistem barter, kemudian akibat kurang efisiennya sistem barter ini maka dikembangkanlah sistem pembayaran uang yang terbuat dari logam dan kertas.

Fungsi uang dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yakni fungsi asli dan fungsi turunan. Fungsi asli uang ini diartikan bahwa uang sebagai satuan alat hitung dan alat tukar, sedangkan fungsi turunan uang diartikan sebagai alat pembayaran dan pemindah kekayaan.

Dalam perkembangan teori uang berkembang pula berbagai teori-teori mengenai nilai uang tersebut. Teori nilai uang ini dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok teori, yakni Teori Uang Statis dan Teori Uang Dinamis.

Teori uang statis terdiri dari:
  1. Teori Metalis, yakni uang bernilai dari bahan metal yang bernilai
  2. Teori Konvensi, yakni uang yang bernilai atas dasar kesepakatan masyarakat
  3. Teori Nominalisme, yakni uang bernilai karena mempunyai daya beli atas barang dan jasa
  4. Teori Negara, yakni uang bernilai karena Negara menetapkan sebagai alat pembayaran yang sah
Teori uang dinamis terdiri dari:
  1. Teori kuantitas David Ricardo, yakni tinggi rendahnya nilai riil mata uang ditentukan oleh jumlah uang  yang beredar.
  2. Teori Kunatitas Irving Fisher, yakni tinggi rendahnya nilai riil mata uang ditentukan oleh jumlah dan kecepatan uang  yang beredar, serta dipengurhi jumlah transaksi keuangan. Teori ini dapat dirumuskan secara matematis yakni M.V = P.T
  3. Teori Ongkos Produksi, yakni uang yang beredar nilainya sama dengan biaya produksinya.
Dalam Perekonomian uang diciptakan dengan tujuan untuk melancarkan kegiatan perdagangan atau tukar menukar baik antar pelaku perekonomian maupun antar negara. Selain itu juga uang dapat berperan mengenai masalah inflasi, permintaan dan penawaran uang, tingkat bunga bank, serta nilai tukar terhadap mata uang asing. Agar masyarakat menyetujui penggunaan barang sebagai uang yang berlaku haruslah memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
  1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
  2. Mudah dibawa dan disimpan
  3. Tahan lama
  4. Jumlahnya terbatas
  5. Bendanya memiliki mutu yang sama
Berdasarkan syarat-syarat diatas maka saat ini uang tidak hanya berbentuk logam dan kertas (uang kartal), tapi juga berbentuk uang giral, yakni seperti Cek dan giro bilyet. Uang giral merupakan alat pembayaran dan pertukaran yang dikeluarkan oleh perbankan dan hanya berlaku di kalangan tertentu. Dalam perkembangannya permintaan terhadap uang banyak digunakan untuk berbagai motif keperluan, yakni:
  1. Motif transaksi (Transaction Motive), yakni permintaan terhadap uang tunai untuk keperluan transaksi barang dan jasa.
  2. Motif antisipasi (Precautionary Motive), yakni permintaan terhadap uang tunai untuk keperluan berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang diluar perkiraan.
  3. Motif spekulasi (Speculative Motive), yakni permintaan terhadap uang untuk menghasilkan keuntungan dari uang tersebut melalui sistem bunga atau bagi hasil.

TEORI PERBANKAN


Menurut Hasibuan (2008:2), bank ialah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, statibilitas moneter, serta dinamisator pertumbuhan perekonomian. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa" untuk menggerakkan roda perekonomian.


Secara umum bank mempunyai fungsi sebagai lembaga perantara antara kepentingan kreditur dengan debitur dengan pengumpulan dana dan penyaluran kredit, dan juga sebagai lembaga penggerak sistem pembayaran transaksi keuangan melalui fasilitas pembayaran yang tersedia seperti uang giral dan transfer uang. Perbankan dapat dibagi menjadi 3 kelompok bank, yakni Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

BANK SENTRAL
Bank Sentral ialah Bank yang hanya ada satu dalam suatu Negara yang bertugas untuk mengendalikan stabilitas keuangan Negara serta mengatur dan mengawasi kegiatan badan-badan keuangan untuk menjamin bahwa badan-badan keuangan itu akan menciptakann kemajuan ekonomi yang tinggi dan stabil. 


Adapun fungsi bank sentral dalam perekonomian ialah sebagai pengawas kegiatan bank umum dan lembaga keuangan non-bank, mengawasi keseimbangan kegiatan perdagangan luar negeri, serta mempunyai hak monopoli (Hak Otoroi) untuk mencetak uang kartal yang diperlukan untuk melancarkan kegiatan produksi dan perdagangan.

Peranan Bank Sentral dengan Bank Umum dalam perputaran uang di masyarakat. Berikut perbedaan antara Bank Sentral dan Bank Umum:
  1. Bank Sentral hanya satu di setiap Negara, sedangkan bank umum dapat berkembang sebanyak mungkin.
  2. Bank Sentral tidak melayani masyarakat secara langsung dalam menghimpun dana dan menyalurkan kembali ke masyarakat, tetapi justru bertugas mengatur dan mengawasi kegiatan operasional dari bank umum.
  3. Tujuan utama bank umum adalah mencari keuntungan, sedangkan tujuan utama bank sentral adalah mengatur iklim moneter yang kondusif agar proses pertumbuhan ekonomi nasional dapat berjalan lancar dan stabil.
  4. Bank Sentral hak monopoli (Hak Otoroi) untuk mencetak uang kartal yang diperlukan untuk melancarkan kegiatan produksi dan perdagangan, sedangkan bank umum hanya mengedarkannya.

BANK UMUM
Bank Umum ialah bank yang telah mendapatkan izin dari bank sentral sebagai lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun dana, memberikan kredit, dan aktif dalam lalu lintas pembayaran uang dalam masyarakat. Bank Umum dapat dibagi menjadi 2 macam, yakni bank konvensional dan bank syari’ah. Bank Konvensional memperoleh keuntungan dari selisih bunga yang diberikan penyimpan (bunga simpanan) dengan bunga yang diterima dari peminjam (bunga kredit). Keuntungan yang didapat dari selisih bunga ini disebut spread based. Sedangkan Bank Syari’ah memperoleh keuntungan dari bagi hasil atau yang disebut profit sharing.

Selain mengedarkan uang kartal dan menyalurkannya melalui kredit, bank umum juga memberikan jasa lainnya, seperti pengiriman uang (Transfer), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (Clearing), penagihan surat berharga yang berasal dari luar kota (inkaso), Letter of credit (L/C), safe deposit box, bank garans, bank notes, travelers cheque,  dan jasa lainnya.

BANK PERKREDITAN RAKYAT
Bank Umum ialah bank yang telah mendapatkan izin dari bank sentral sebagai lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun dana, memberikan kredit, dan TIDAK aktif dalam lalu lintas pembayaran uang dalam masyarakat. Secara umum Bank Perkreditan Rakyat sama dengan Bank Umum, hanya saja yang membedakan ialah Bank Perkreditan Rakyat TIDAK aktif dalam lalu lintas pembayaran uang dalam masyarakat.

Referensi:
Bangun, Nampeken. 2013. Diktat Teori Ekonomi.
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengatar.
Soegiarto, Eddy. 2011. Pengatar Teori Ekonomi.

 
Back To Top
Copyright © 2014 Ikubaru's Blogzia. Designed by OddThemes