BREAKING NEWS
Showing posts with label Dasar Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Dasar Ekonomi. Show all posts

Wednesday, November 13, 2013

EKONOMIS ITU BUKANNYA PELIT

Haloo Sobat, selamat pagi, Bagaimana keadaan kalian? Pasti selalu sehat dan semangat selalu di pagi hari ini.   Ketemu lagi di Ikubaru's Blogzia. Sobat pernah dengerkan kata "Ekonomis", tidak jarang juga kata "ekonomis" dijadikan sebuah alasan bagi orang untuk tidak mengeluarkan biaya atau irit dalam pengeluarannya.

Sebelumnya, kita harus tahu dulu apa sih pengertian dari ekonomis itu?  Ekonomis ialah suatu tindakan untuk dapat menghemat pengeluaran dan membelanjakan barang secara efisien dan efektif untuk mendapatkan barang yang berkualitas. Maksudnya ialah dalam mengeluarkan biaya untuk membeli barang kita harus berlaku hemat dan tahu nilai guna barang tersebut. Perilaku hemat ini bukan tanpa alasan, akan tapi kita harus memilih mana yang lebih diprioritaskan terlebih dahulu untuk dipenuhi (Opportunity Cost).

Sebagai suatu ketika kita sedang memilih smartphone, kita dihadapkan dengan smartphone A dan smartphone B. Dari segi kualitas dan spesifikasi keduanya memiliki fitur yang sama bagusnya, hanya saja harganya berbeda. Smartphone A memiliki harga 2,7 juta sedangkan smartphone B memiliki harga yang lebih murah yakni 2,5 juta. Kira-kira sobat akan memilih yang mana? Pasti sobat akan memilih smartphone B karena harga yang lebih murah dibandingkan dengan smartphone B, sedangkan spesifikasinya juga antara smartphone A dan B juga sama.

EKONOMIS ITU EFEKTIF DAN EFISIEN

Seperti pengertian diatas tadi, suatu tindakan ekonomis erat kaitannya dengan efektif dan efisien. Dari segi memperoleh barang, Efektif merupakan tindakan dalam dalam memperoleh barang secara berkualitas dengan waktu yang sesuai dengan target. Sedangkan Efisien ialah suatu tindakan dalam memperoleh barang dengan biaya yang sedikit agar mendapatkan barang yang berkualitas. 

Nah, bagaimana cara mendapatkan barang yang berkualitas (efektif) dengan biaya yang sedikit (efisien)? Mungkin kita bertanya-tanya hal itu. Terkadang harga menentukan kualitas barang. Untuk dapat memperoleh barang yang berkualitas dengan harga yang murah yang diperlukan ialah informasi yang memadai dan valid. Informasi dapat memberikan petunjuk kepada kita bagaimana kualitas dengan harga barang tersebut. Misalnya melalui infromasi suatu pameran kita dapat melihat kualitas barang yang dipamerkan dengan harga yang bervariasi. Bisa saja dalam suatu pameran tersebut ada barang yang berkualitas baik dengan harga yang tidak terlalu mahal.

EKONOMIS DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN

Dalam memenuhi kebutuhan kita diharuskan untuk ekonomis. Makna ekonomis disini bukan berarti menjadi seorang yang pelit. Ekonomis dalam arti ini ialah kita diharuskan untuk memilih kebutuhan mana yang lebih didahulukan untuk dipenuhi. Tindakan ekonomis bisa disebut dengan Biaya Kesempatan (Opportunity Cost). 

Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) merupakan tindakan dimana mendahulukan kebutuhan yang lebih penting dibandingkan kebutuhan lainnya, sehingga ada yang dikorbankan untuk memenuhi kebutuhan yang akan dipenuhi. Misalnya kita butuh motor Honda CBR untuk kendaraan kita, disisi lain kita juga perlu untuk biaya pendidikan melanjutkan ke jenjang S2. Manakah yang lebih diprioritaskan? 

Disisi lain, seringkali orang berpikir  ekonomis dalam memberi sumbangan pada orang yang membutuhkan. Pandangan ini terbukti keliru, karena ekonomis itu bukan berarti pelit akan tetapi menghemat pengeluaran yang tidak perlu. Apakah memberi smubangan kepada orang yang membutuhkan itu tidak perlu? Tenyata tidak, dengan memberi sumbangan pada orang yang membutuhkan merupakan kebutuhan kemanusiaan kita untuk saling berbagi. Bahkan Allah akan mengganti orang yang menyumbangkan hartanya dengan 10 kali lipat dengan harta yang disumbangkannya. Hapuslah paradigma menyumbang itu tidak penting, tapi jadikan lah menyumbang sebagai kebutuhan.

EKONOMIS DALAM SEGI PRODUKSI BARANG

Untuk sobat yang akan berwirausaha diharuskan untuk ekonomis dalam memilih barang mentah yang akan dijadikan barang jadi. Pemilihan barang ini bukannya memilih barang yang tidak berkualitas, akan tetapi barang berkualitas dengan harga yang murah. Dengan murahnya barang mentah yang berkualitas, tentu produksi barang akan berkualitas dengan harga yang bersaing, Sehingga permintaan barang tersebut akan meningkat.

Contoh sederhana ialah produksi tempe, apabila harga kedelai murah dan berkualitas tentu produksi tempe akan berkualitas dengan harga yang murah dipasaran, sehingga permintaan tempe akan lebih meningkat dibandingkan ketika harga kedelai sedang melambung. Namun, ketika harga kedelai melambung produksi tempe akan berlaku efisien dalam menggunakan kedelai. Kedelai akan digunakan seefisien mungkin agar permintaan tempe di pasar tidak menurun akibat mahalnya barang mentahnya (kedelai).

Sumber Gambar:

Sunday, October 27, 2013

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

Ikubaru's Blogzia:Label Ekonomi-Pada awalnya pajak yang dibayarkan berbentuk upeti yang harus dibayarkan oleh rakyat. Upeti ini merupakan tanda takluk atau persembahan kepada Raja. Upeti yang dibayarkan biasanya berbentuk emas, hasil pertanian, bahkan bisa juga wanita dijadikan sebagai upeti. Seiring berjalannya waktu, Upeti ini berkembang menjadi pajak yang dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat.


Menurut Prof. DR. Rochmat Soemitro, SH. dalam Mardiasmo (2009:1), Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat diraasakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Dari pengertian diatas, setidaknya Pajak memiliki unsur-unsur seperti:
  1. Iuran rakyat untuk Negara
  2. Haruslah berdasarkan Undang-Undang yang berlaku
  3. Tanpa jasa timbal (kontraprestasi) dari Negara yang langsung dapat ditunjuk
  4. Untuk membiayai Rumah Tangga Negara

FUNGSI PAJAK

Pajak merupakan Iuran rakyat kepada Negara mempunyai beberapa fungsi utama, yakni Fungsi Budgetair dan Fungsi Regulerend.


Fungsi Budgetair adalah fungsi pajak dimana pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah, sedangkan Fungsi Regulerend adalah fungsi pajak dimana pajak digunakan untuk mengatur kebijakan pemerintah dalam bidang Sosial-Ekonomi. Selain itu Pajak memiliki fungsi lain, seperti:
  1. Fungsi Pemerataan, yang berfungsi dalam pemerataan pembangunan Negara.
  2. Fungsi Stabilitas, yang berfungsi dalam menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri.
  3. Fungsi Redistribusi, yang berfungsi untuk membangun sarana umum untuk kepentingan masyarakat.

JENIS-JENIS PAJAK

Pajak dapat dikelompokkan menjadi berbagai kategori, yakni berdasarkan Golongannya, Sifatnya, dan Lembaga Pemungutnya. Jenis-jenis Pajak dapat dikelompokkan seperti tabel dibawah ini:


TEORI PUNGUTAN PAJAK

Dalam memungut pajak dari masyarakat ada beberapa teori yang digunakan oleh Negara, yakni:
  1. Teori Asumsi, yakni teori pungutan pajak dimana Negara harus melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyatnya.
  2. Teori Kepentingan, yakni teori pungutan pajak dimana didasarkan pada kepentingan masing-masing rakyatnya.
  3. Teori Daya Pikul, yakni teori pungutan pajak dimanadidasarkan pada daya pikul (kemampuan) masing-masing orang atau individu.
  4. Teori Bakti, yakni teori pungutan pajak dimana adanya kesadaran rakyat untuk membayarkan pajaknya.
  5. Teori Asas Daya Beli, yakni teori pungutan pajak dimana didasarkan pada akibat pembelian barang oleh seseorang.
Dalam pemungutan pajak ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni:
  1. Pemungutan Pajak harus adil
  2. Pemungutan Pajak harus didasarkan pada Undang-Undang
  3. Pemungutan Pajak harus efisien
  4. Tidak mengganggu perekonomian
  5. Sistem Pemungutan Pajak harus sederhana
Menurut Para ahli, syarat-syarat pemungutan pajak ini terbagi menjadi beberapa asas yang mendasarinya. Asas-asas tersebut bisa dilihat pada tabel berikut:


TARIF PAJAK

Dalam penarikan pajak ada 4 tipe tarif pajak yang dapat dikenakan, yakni sebagai berikut:
  1. Tarif Proposional, adalah tarif pajak yang memiliki presentase yang tetap. Berapapun besar nilainya, presentase-nya akan selalu tetap. Contoh: PPN 10% terhadap makanan di restoran.
  2. Tarif Tetap, adalah tarif pajak yang bersifat tetap berapapun jumlah yang dikenai pajaknya. Contoh: Bea Materai 6.000.
  3. Tarif Progresif, adalah tarif pajak dimana presentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai pajak-nya semakin besar pula. Contoh: Pasal 17 UU PPh.
  4. Tarif Degresif, adalah tarif pajak dimana presentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajaknya semakin besar.  
Referensi Tulisan:
Mardiasmo. 2009. Pepajakan Edisi 2009.
Waluyo, Bambang P. 2013. Diktat Perkuliahan Perpajakan.

Sumber gambar: akademimerdeka.org 

Tuesday, October 1, 2013

KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

Pernahkah sobat "ingin" suatu barang yang sangat diinginkan misalnya sobat ingin smartphone keluaran terbaru yang sudah diidam-idamkan oleh sobat. Untuk dapat membeli barang yang diinginkan, sobat pasti harus berusaha lebih, baik dengan cara bekerja, menabung, atau juga bisa merayu orang tua supaya dibeliin barang yang sobat inginkan. Tapi ingat ya merayu orangtuanya harus dengan prestasi sobat. :D

Seringkali kita menganggap bahwa apa yang kita inginkan merupakan hal yang kita butuhkan, misalnya seperti diatas tadi bahwa sobat ingin smartphone terbaru. Dalam keinginan membeli smartphone ini sobat pasti didorong oleh faktor kelancaran dalam berkomunikasi. Selain itu, sobat didorong oleh rasa gengsi bila tidak memiliki smartphone yang canggih pada jaman sekarang. Jadi kesimpulannya kita butuh atau ingin?


Sebelumnya, apa perbedaan antara Kebutuhan dan Keinginan? Kebutuhan merupakan suatu hal yang harus kita penuhi pemenuhannya. Kebutuhan bisa dibagi menjadi 3 jenis, yakni Kebutuhan Primer (harus dipenuhi), Kebutuhan Sekunder (Setelah Primer terpenuhi) dan Kebutuhan Tersier (Barang Mewah).Untuk lebih jelas mengenai kebutuhan bisa lihat artikel saya, Ikubaru's Blogzia: Kebutuhan Manusia

Keinginan adalah suatu hal yang kita inginkan pemenuhannya tapi belum tentu kita butuhkan. Keinginan sering muncul pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan Sekunder dan Tersier. Kita didorong oleh tuntutan tren dan gengsi, contohnya seperti Smartphone tadi.
Dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan diperlukan skala prioritas atau rencana pemenuhan yang lebih dahulu dipenuhi. Misalnya Orangtua dalam memilih kebutuhan mana yang lebih penting apakah membayar pendidikan kita atau harus memenuhi keinginan kita untuk mempunyai smartphone yang canggih. Nah, jadi skala proritas dalam pemenuhan ini sangat diperlukan dalam merencanakan biaya yang dikeluarkan nantinya.

Pilihan-pilihan pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang berdasarkan skala proritas pasti akan berakibat dalam mengorbankan salah satu kebutuhan yang lain. Mengorbankan kebutuhan ini dapat disebut Opportunity Cost (Biaya Kesempatan). Misalkan seperti diatas tadi antara biaya pendidikan dengan smartphone mana yang lebih penting dipenuhi terlebih dahulu.

Untuk sobat yang mau saling bertukar pikiran mengenai Kebutuhan dan Keinginan bisa berkomentar dibawah ini. Bagi Sobat yang tidak memiliki ID Google+ atau Blog bisa menggunakan OpenID dengan mencantumkan ID facebook kalian.

Monday, September 23, 2013

DASAR-DASAR MIKROEKONOMI

Menurut P.A. Samuelson dalam Sukirno (2005:9), Ilmu ekonomi adalah studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas akan tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi sekarang maupun masa mendatang kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.

Dari pengertian diatas, Ilmu Ekonomi mempelajari mengenai pilihan individu atau masyarakat dengan atau tanpa menggunakan uang. Selain itu Ilmu Ekonomi mempelajari bagaimana cara menggunakan sumberdaya yang terbatas untuk menghasilkan produk dan mendistribusikannya. Selain itu juga, Ilmu Ekonomi mempelajari mengenai pemenuhan kebutuhan untuk masa sekarang maupun mendatang.


Dalam konteks pengertian ini, Ilmu Ekonomi terbagi menjadi dua jenis menurut bidang cangkupannya, yakni Mikroekonomi dan Makroekonomi. Mikroekonomi mempelajari mengenai perilaku konsumen, penentuan harga pasaran barang dan jasa, serta kuantitas faktor input dan output barang. Sedangkan Makroekonomi mempelajari keseluruhan aktivitas perekonomian didalam suatu wilayah dengan adanya keterlibatan pajak dalam aktivitas perekonomian.

Kali ini, Ikubaru's Blogzia akan membahas mengenai Ilmu Ekonomi mikro atau Mikroekonomi. Mikroekonomi adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari aktivitas perekonomian secara mikro, yang terdiri dari aktivitas:
  1. Produksi-Distribusi-Konsumsi barang dan jasa
  2. Maksimalisasi faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
  3. Pemenuhan kebutuhan terhadap barang dan jasa
  4. Keputusan pembelian individu terhadap barang dan jasa
 Merumuskan tujuan mikroekonomi dapat dirujuk dari permasalahan yang dikaji dalam mikroekonomi, yakni permasalahan produksi barang dan jasa, cara memproduksinya, dan sasaran produksinya. Untuk itu maka tujuan mikroekonomi ialah:
  1. Menciptakan barang dan jasa baru dengan inovasi dan terobosan manajerial, serta pencarian faktor-faktor produksi baru dalam menciptakan alternatif dalam proses produksi.
  2. Menganalisa pasar dan mekanismenya untuk membentuk harga, serta alokasi penggunaan alternatif terhadap barang dan jasa.
  3. Menciptakan efisiensi dan efektifitas produksi serta menanggulangi permasalahan pengangguran (unemployement).
  4. Menganalisa faktor-faktor kegagalan penjualan barang dan jasa di pasar, serta menganalisa kondisi-kondisi yang mempengaruhinya.
  5. Membuat peta pemerataan konsumsi barang dan jasa, serta mempersempit kesenjangan distribusi barang dan jasa.
Dalam merumuskan dan memecahkan permasalahan dalam mikroekonomi diperlukan sistem yang mampu memecahkannya. Sistem ini meliputi beberapa elemen, yakni (Agung, 2012: 5) :
  1. Supplier, supplier merupakan pihak yang berperan sebagai pemasok segala sesuatu yang dibutuhkan oleh perusahaan. Semakin banyak supplier, maka semakin besar peluang perusahaan mendapatkan sumberdaya yang berkualitas.
  2. Input, input terdiri dari faktor-faktor produksi yang akan diproses menjadi suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi ini bisa terdiri dari Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia, dan Sumberdaya Modal.
  3. Process, proses produksi merupakan hal yang prinsip dalam menciptakan nilai tambah terhadap barang dan jasa. Dalam proses produksi ini terjadi perubahan dari barang mentah/ setengah jadi menjadi barang jadi.
  4. Output, produk merupakan hasil dari produksi dalam suatu perusahaan baik itu berupa barang maupun jasa.
  5. Customer, pelanggan merupakan objek perusahaan yang senantiasa diusahakan agar mendapatkan kepuasan yang maksimum dari apa yang telah diproduksi oleh perusahaan.
  6. Objectives, objective berhubungan dengan penentuan visi dan misi perusahaan, tujuan jangka panjang dan jangka pendek, serta rencana aksi.
  7. Measurment, measurment merupakan instrumen yang dipakai dalam mengukur kualitas output-nya. Measurment ini bisa berupa perangkat analisa statistika untuk pengujian laba-rugi produksi, maupun pengujian laboratorium untuk menguji kualitas produk.

Referensi:
R. Abdul, Agung, dkk. 2012. Ekonomi Mikro.
Sukirno, Sadono. 2012. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.

Tuesday, May 28, 2013

TEORI PERUSAHAAN

Menurut Swastha (1988:12) Perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Dari pengertian ini maka dapat dilihat ada lima unsur yang penting yang menyangkut perusahaan, yakni organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan, dan cara yang menguntungkan.


Secara umum suatu perusahaan memiliki tujuan yakni menghasilkan laba yang maksimum. Akan tetapi dalam berbagai kerangka pemikiran tujuan perusahaan tidak hanya sebatas memaksimalkan keuntungan, tetapi juga terdapat tujuan lainnya. Menurut kerangka teori manajemen tujuan perusahaan ialah juga bertujuan dalam pertumbuhan (Growth) dan Kelangsungan Hidup (Survival).  Tujuan perusahaan dalam arti pertumbuhan akan mengarah pada kelangsungan hidup bagi anggota (untuk koperasi) maupun untuk masyarakat. Tujuan perusahaan dalam arti kelangsungan hidup tentu pada akhirnya mengarah pada kesejahteraan masyarakat.


Dari tujuan perusahaan dalam arti pertumbuhan dan kelangsungan hidup, bentuk perusahaan dapat dijabarkan menjadi perusahaan swasta dan perusahaan Negara. Perusahaan swasta memiliki tujuan dalam memaksimalkan profit yang didapatnya dan juga sebagai sara sosial. Perusahaan swasta terdiri dari Usaha Perseorangan (CV), Firma (Fa), PT, Koperasi, dan Yayasan. 

Selain itu ada pula perusahaan Negara yang memiliki tujuan yakni tidak hanya sebagai mencari keuntungan akan tetapi juga sebagai penyedia kebutuhan hajat hidup orang banyak sesuai dengan Pasal 33 ayat 1 UUD 1945.  Perusahaan Negara Perusahaan Negara atau BUMN terdiri dari Perusahaan Terbatas Negara (Persero), Perusahaan Daerah (PD), Perusahaan Negara Umum (Perum), Perusahaan Negara Jawatan (Perjan).

Dalam menjalankan kegiatan usahanya suatu perusahaan memiliki beberapa tanggung jawab kepada beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut ialah pada investor, karyawan, pelanggan, masyarakat, dan pemerintah. 
  1. Tanggung jawab perusahaan pada investor ialah dalam hubungannya pengelolaan dana dan keuntungan yang didapat kemudian dibagikan pada para pemilik modal. 
  2. Tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan ialah dalam hubungannya upah, kesejahteraan, dan jaminan kesehatan yang diterima para karyawan atas pengabdian dan kinerjanya pada perusahaan
  3. Tanggung jawab pada pelanggan ialah dalam hubungannya produk yang diterima oleh para pelanggan yang sesuai dengan informasi yang mereka terima sesuai dengan bauran pemasaran perusahaan. Selain itu juga dalam hubungannya menanggapi suara konsumen atas produk.
  4. Tanggung jawab pada masyarakat ialah dalam hubungannya memberikan bantuan sosial kepada masyarakat sekitar dengan program CSR perusahaan. Selain itu juga tanggung jawab yang lain ialah tidak mencemari lingkungan masyarakat sekitar dengan limbah hasil produksi perusahaan.
  5. Dan tanggung jawab yang terakhir ialah pada pemerintah yakni hubungannya pada penarikan pajak atas produk (PPN), pajak usaha perusahaan, pajak penghasilan (PPh), dan pajak lainnya yang berkenaan pada perusahaan.


LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Dalam menjalankan kegiatan produksi, suatu perusahaan mau tidak mau didukung oleh lingkungan disekitarnya. Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai pihak eksternal dari perusahaan yang mempengaruhi perusahaan baik secara organisasi maupun kegiatan produksi perusahaan.


Lingkungan Perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni lingkungan umum (General Environment) dan lingkungan khusus (Spesific Environment). Lingkungan umum perusahaan dapat dijabarkan menjadi lingkungan umum mikro dan lingkungan umum makro. 
Lingkungan umum mikro terdiri dari:
  1. Konsumen produk
  2. Pesaing produk
  3. Supplier
  4. Lembaga Keuangan
  5. Serikat Perkerja
  6. Media massa dan Periklanan
  7. Lembaga Pendidikan

Lingkungan umum makro terdiri dari:
  1. Teknologi
  2. Politik
  3. Etika
  4. Hukum
  5. Sosial dan Budaya masyarakat
  6. Lingkungan fisik dan energi serta konversi


 
Back To Top
Copyright © 2014 Ikubaru's Blogzia. Designed by OddThemes