BREAKING NEWS

Saturday, December 6, 2014

BAGAIMANA HARGA DAPAT MEMPENGARUHI KONSUMEN?

Ikubaru's Blogzia-Bagi konsumen harga barang yang murah menjadi pilihan yang tidak terlekkan untuk dibeli. Konsumen memang lebih cenderung memilih produk dengan harga murah terlebih apabila terdapat potongan harga yang "gila-gilaan" bukan main pembelian produk tersebut. Produk dengan potongan harga (Diskon) yang tinggi dapat menarik konsumen untuk membelinya walaupun tidak ada rencana sebelumnya untuk membeli. Hal ini tentu akan pembelian secara tidak sadar (Impulse Buying).

Selain mempertimbangkan harga diskon, konsumen juga akan mempertimbangkan daya belinya. Apakah harga barang yang ingin dibeli dapat terjangkau oleh kemampuannya dalam pembelian ataukah tidak. Para pembeli biasanya memertimbangkan skala prioritas pembelian manakah yang lebih didahulukan atau mana yang dapat ditunda pembeliannya. Kita sepakat kedua hal ini dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam pembelian produk bila dilihat dari harga.

Untuk dapat membuat prioritas pembelian konsumen juga harus tahu informasi perkembangan harga produk. Infromasi harga produk ini dapat diperoleh konsumen melalui bebragai media seperti Periklanan, Pameran, Searching Internet, dan berbagai macam pencarian informasi lainnya. Hal ini tentu akan mendorong pengetahuan konsumen akan harga produk.

Untuk lebih jelas mengenai BAGAIMANA HARGA DAPAT MEMPENGARUHI KONSUMEN, mari kita bahas satu persatu fenomena ini.



FENOMENA PENGETAHUAN INFORMASI HARGA OLEH KONSUMEN



Contoh Sale Sign

Bagi konsumen yang sering update mengenai informasi suatu produk pasti takkan bingung lagi mengenai harga yang ditawarkan oleh produsen. Namun perlu dicatat tidak semua konsumen paham secara akurat mengenai harga suatu barang. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Alan G Sawyer dari Florida University menyimpulkan bahwa kurang dari 50% konsumen memberi jawaban yang tidak akurat tentang harga suatu barang. (Durianto, 2005)

Untuk mengantisipasi ketidak tahuan konsumen terhadap suatu produk maka perlu dilakukan Sale Sign atau yang lebih dikenal sebagai petunjuk harga. Sale Sign biasanya sering kita temui di berbagai department store yang menerengakan harga suatu produk. Sale Sign juga menerangkan diskon harga yang dilakukan oleh produsen.

Tujuan dari Sale Sign ini merupakan untuk memikat calon konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dan meyakinkannya dengan promo diskon. Namun disisi lain Sale Sign juga bisa berdampak menurunkan kepercayaan konsumen yang beranggapan bahwa produk yang ditawarkan tidak laku, maka harus ditawarkan dengan dengan Sale Sign rak atau tempat yang terpisah.



DISKON FAKTOR UTAMA KONSUMEN MEMBELI PRODUK

Kita setuju ketika sebagai konsumen bahwa faktor yang mendorong kita membeli produk ialah salah satu faktornya ialah Faktor DISKON atau Potongan Harga. Dengan diskon pula permintaan produk menjadi meningkat sebesar 50% dari sebelumnya. Sebelum jauh membahas mengenai Diskon ada baiknya kita ketahui dulu APA ITU DISKON?

Menurut Philip Kotler (2005: 303) Diskon merupakan potongan langsung yang diberikan untuk masing-masing produk yang dibeli dalam kurun waktu yang telah disebutkan. 

Dari pendapat diatas Diskon dapat diartikan sebagai potongan harga yang berlaku dalam kurun waktu yang sudah ditetapkan oleh produsen. Diskon sering tertera di  Sale Sign produk yang ditawarkan tujuannya ialah sebagai daya tarik untuk membeli. Diskon juga sering kali terdapat pada media promosi yang dijalankan perusahaan.

Namun perlu dicatat, secara real Diskon yang seringkali ditawarkan oleh produsen merupakan bukan ptongan harga yang sebenarnya. Maksudnya ialah harga yang di diskon merupakan harga sebenarnya dari produk tersebut. Strategi yang dilakukan ialah dengan menaikkan terlebih dahulu harganya (Mark Up)  lalu diberikan harga yang seolah-olah seperti diberi potongan harga. 

Dalam memberikan potongan harga biasanya produsen memberikan coretan diatas harga diskon, seperti contoh pada brosur makanan, sebuah makanan diberikan diskon dengan Harga Rp 150.000,- dari sebelumnya Rp. 200.000,-. Maka Rp. 200.000,- tersebut  bisa diakatan sebagai harga diskon akan tetapi harga ini merupakan harga asli produk terebut.

Fenomena Diskon ini pernah diteliti oleh  Prof. Gwen Ort Meyer dari Harvard University Bussiness School. Beliau menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa diskon yang terdapat pada pusat perbelanjaan sebenarnya tidak memiliki potongan harga karena pada dasarnya itulah harga yang sebenarnya. Penelitian ini diperkuat pula oleh tim Boston Globe dalam penelitiannya (Durianto, 2005)



PERTIMBANGAN KONSUMEN MENGENAI HARGA MAHAL ATAU HARGA MURAH

Seringkali kita mengamati suatu produk mempunyai variasi harga yang berbeda-beda. Banyak suatu produk yang dikatakan mahal tapi seringkali juga banyak roduk yang dikatakan murah. Hal ini tentu dipengaruhi oleh pandangan konsumen mengenai harga produk atau Segmentasi Produk tersebut.

Harga dapat dikatakan mahal apabila produk tersebut tidak sesuai dengan segmen produknya. Contohnya seperti Mobil BMW dapat dikatakan mahal oleh konsumen yang memiliki penghasilan hanya 2 juta per bulan (Segmen Bawah). Namun Harga dapat dikatakan murah apabila produk sesuai dengan segmennya. Seperti contoh Produk Shampoo Clear sachet yang diperuntukkan bagi segmen bawah atau Shampoo Clear kemasan Ekstra Besar (harga sekitar Rp 50.000 keatas) yang diperuntukkan bagi segmen atas.

Pertimbangan segmen ini tentu perlu diperhatikan agar startegi pemasaran produk terutama dengan melalui informasi harga dapat lebih efektif menjangkau segmen yang tepat. 

Share this:

Post a Comment

Perhatian!! Berkomentarlah yang RELEVAN dan Baik sesuai dengan Isi Artikel

NO IKLAN / SPAMMING DALAM BENTUK APAPUN
NO LINK AKTIF
NO SARA

CATATAN:
Komentar yang hanya berisi:
-Makasih gan
-Sipp
-Nice Info, gan makasih
-Bagus gan artikelnya

TAKKAN KAMI TAMPILKAN




Bagi Kalian yang tidak memiliki ID G+ atau Blog, kalian masih bisa berpartisipasi dengan menggunakan Open ID dengan mengisi ID Facebook Kalian

 
Back To Top
Copyright © 2014 Ikubaru's Blogzia. Designed by OddThemes