BREAKING NEWS
Showing posts with label Ekonomi Manajemen. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi Manajemen. Show all posts

Monday, September 22, 2014

PERAN PERENCANAAN DALAM PROSES MANAJERIAL

Ikubaru's Blogzia-Perencanaan atau Planning merupakan fungsi dasar dalam suatu proses manajerial. Dengan perencanaan sorang pimpinan dapat menentukan kemana arah yang akan dituju. Perencanaan juga dapat dikatakan sebagai Fungsi Fundamental Manajerial, karena fungsi manajemen lain seperti Organizing, Actuacting, dan Controlling dapat ditentukan melalui sebuah Perencanaan (Planning) yang matang.

Selengkapnya mengenai Fungsi Manajemen dapat Anda simak di IKUBARU'S BLOGZIA: FUNGSI MANAJEMEN

Perencanaan dapat menggambarkan beberapa hal dalam proses Manajerial, seperti:
  1. Apa (What) yang akan dicapai oleh suatu perusahaan?
  2. Bagaimana (How) langkah yang akan dilakukan?
  3. Kapan (When) tujuan tersebut dapat tercapai dengan Perencanaan Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang?
  4. Siapa (Who) saja yang terlibat dalam Proses Perencanaan tersebut?
Untuk itulah maka Perencanaan tak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan dasar dalam rangka merencanakan suatu tujuan dengan kata lain sebagai tujuan perusahaan.


MENGAPA PERENCANAAN ITU SANGAT PENTING?

Menurut Hasibuan (2011:91), Perencanaan dapat dikatakan penting karena:
  1. Tanpa Perencanan dan Rencana berarti tiada tujuan yang ingin dicapai
  2. Tanpa Perencanaan dan Rencana berarti tiada pedoman pelaksanaan sehingga manajerial menjadi tidak efektif dan efisien.
  3. Rencana adalah dasar dari pengendalian, karena tanpa ada rencana suatu pengendalian tidak dapat dilakukan.
  4. Tanpa Perencanaan dan Rencana berarti tidak ada keputusan dan proses manajemen pun tidak ada.


LANGKAH PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN HAMBATANNYA

Seperti yang Ikubaru's Blogzia kutip diatas tadi mengenai Pentingnya Perencanaan, ada beberapa langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam penyusunan Perencanaan, yakni:
  1. Tetapkan tujuan apa yang akan dicapai, karena tanpa tujuan yang jelas perencanaan akan sulit matang dan pada akhirnya dalam pelaksanaan akan mudah sekali goyah
  2. Menyusun anggapan-anggapan yang akan terlontar ketika dalam pelaksanaan, baik dari anggapan kelompok maupun anggapan luar mengenai pelaksanaan dari sebuah perencanaan. Anggapan ini bertujuan dalam memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi.
  3. Menentukan alternatif tindakan apabila nanti dalam pelaksaan terjadi chaos atau kemungkinan yang tidak diinginkan.
  4. Menilai alternatif apa saja yang akan diambil apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.
  5. Mengambil keputusan dari suatu perencanaan yang sudah disusun sebelumnya.
  6. Susun rencana pendukung yang dapat diterapkan dalam memperkuat perencanaan.
Namun dari langkah-langkah yang akan dibuat dalam perencanaan terdapat beberapa hambatan, seperti:
  1. Sulitnya mencari anggapan secara teliti
  2. Perubahan yang sangat cepat
  3. Perilaku Internal seperti Psikologis, Kebijakan, dan Dana
  4. Perilaku Eksternal seperti Sosial-Politik, Demografi, dan Geografis
  5. Efektivitas dan Efisiensi Perusahaan
  

PERENCANAAN KEPEGAWAIAN DAN KARIER

Perencanaan tidak hanya sebatas pada bagaimana seorang manajer mernecanakan tujuan secara profit, namun juga bagaimana tujuan kepegawaian agar tercipta Sumber Daya Manusia yang efektif dan efisien dalam proses manajerial.

Dalam menyiapkan perencanaan SDM yang handal, perusahan akan melakukan beberapa hal mulai dari Rekuritment Tenaga Kerja, Seleksi Kepegawaian, hingga pada Penempatan Pegawai didalam Perusahaan.

Dalam mendasarkan pada rencana SDM, Preferensi Manajerial, Informasi tentang Analisis Pekerjaan dan Komentar Para Manajer, Para pencari kerja dapat memiliki gambaran yang lengkap tentang tuntutan pekerjaannya sehingga perekrut tenaga kerja dapat memahami dan menentukkan metode rekruitment yang tepat dalam menjaring tenaga kerja (Siagian, 2012: 103)

Setelah melakukan rekruitment Tenaga Kerja, perusahaan akan menyeleksi calon tenaga kerja yang tepat untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. Ada beberapa pertimbangan perusahaan untuk menempatkan seseorang dalam suatu posisi yakni Penawaran Tenaga Kerja, Tantangan Etis, Tantangan Organisasional, serta Kesamaan Kesempatan dalam memperoleh pekerjaan.

Adapun dalam seleksi kepegawaian, perusahaan akan melakukan beberapa hal yakni mulai dari:
  1. Penerimaan Surat Lamaran
  2. Melaksanakan Ujuan bagi calon Tenaga Kerja
  3. Melakukan Wawancara Kerja
  4. Memvalidasi surat-surat referensi yang mendukung persyaratan
  5. Mengevaluasi dan melakukan tes kesehatan
  6. Melakukan wawancara langsung pada calon atasan
  7. Memutuskan keputusan apakah calon Tenaga Kerja diterima atau tidak
Setelah dinyatakan diterima dalam seleksi kepegawaian, calon Tenaga Kerja akan ditempatkan pada posisi yang dibutuhkan. Untuk menyesuaikan lingkungan pekerjaan perusahaan akan melakukan training atau pelatihan minimal 1-3 bulan pada Tenaga Kerja.

Perencanaan Tenaga Kerja dalam penempatan karyawan tidak sebatas pada penempatan karyawan baru, namun juga meliputi Promosi Kepegawaian pada Tenaga Kerja yang berprestasi, serta alih tugas atau mutasi kepegawaian.

Saturday, August 16, 2014

SUDAH MERDEKA KAH KITA?

Ikubaru's Blogzia- Esok hari tepat 17 Agustus 1945 yang merupakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Di hari itu pula dikumandangkan Proklamasi Indonesia oleh Bapak Proklamator kita, Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur No. 51, Jakarta. Hari yang merupakan momentum puncak perjuangan Rakyat Indonesia setelah lebih dari 3,5 Abad dijajah oleh bangsa asing.

Tak terasa 69 tahun telah berlalu banyak cerita yang menyertai perjalanan bangsa Indonesia yang kita cintai ini. Sudah berkali-kali berganti pemimpin yang memimpin Republik Indonesia, patut kita akui setiap pemimpin banyak berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia ini. Kita akui pula Presiden-presiden yang pernah memimpin Indonesia berupaya keras mengisi kemerdekaan ini dengan kepemimpinan yang mereka jalankan, walau terkadang kurang sesuai dengan kehendak rakyat.

KEMERDEKAAN MORAL DAN TEKNOLOGI BANGSA INDONESIA

Berbicara mengenai kemerdekaan Indonesia ini seringkali diteriakkan kata MERDEKA pada saat peringatan Kemerdekaan Indonesia. Diakui secara Formal memang kita telah merdeka, karena secara fisik Indonesia sudah tidak dijajah oleh Bangsa Asing, namun apakah secara pemikiran sudahkah Indonesia Merdeka? Mungkin banyak pendapat yang akan berkembang seiring munculnya pertanyaan tersebut.

Pada zaman Globalisasi ini kita akui perkembangan teknologi dan informasi yang semakin canggih. Namun perkembangan informasi yang semakin gencar ini tidak tidak dibarengi oleh perkembangan mental dan pemikiran manusia Indonesia. Terkadang Manusia Indonesia menerima saja apa yang mereka dapatkan tanpa adanya Filter yang berupa Nilai dan Norma dalam diri Manusia Indonesia.

Kita dapat lihat apa yang sekarang terjadi di kalangan masyarakat dimana Nilai dan Norma perlahan mulai memudar akibat ketidak seimbangan antara Perkembangan Informasi yang gencar dengan Perkembangan Manusia Indonesia. Benar saja apa yang pernah dikatakan oleh seorang Futurologi Barat, Alvin Toffler, "Semakin Berkembang Teknologi, maka Kualitas Doa (Ibadah) akan menurun". Hal ini dapat kita pahami dengan menurunnya Kualitas Doa atau Ibadah maka menurun pula Nilai dan Norma yang dimiliki Bangsa Indonesia.

Menurunnya Nilai dan Norma Bangsa Indonesia ini tentu akan perlahan merubah pola dan gaya hidup bangsa Indonesia menjadi lebih bebas tanpa ada batasan. Padahal Bangsa Indonesia telah lama dikenal sebagai bangsa yang memiliki Nilai dan Norma yang tinggi, namun bagaimana jika Nilai dan Norma Bangsa Indonesia sudah memudar akankah Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang santun dan beradab?

Disinilah akan banyak terjadi Asimilasi dan Akulturasi Kebudayaan luar yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia akibatnya Budaya dan Nilai Keagamaan Bangsa Indonesia akan perlahan terkikis. Kita akui di satu sisi Perkembangan teknologi dan Informasi akan membuat Bangsa Indonesia menjadi lebih maju, namun hal ini akan terwujud apabila Individu Bangsa Indonesia dapat memanfaatkan Perkembangan Teknologi Informasi secara baik sesuai dengan koridornya.

Padahal apabila Bangsa Indonesia dapat mengendalikan pesatnya perkembangan Teknologi dan Informasi, Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa maju dan setara dengan bangsa yang mampu menciptakan teknologi. Memangn sebagaian Bangsa Indonesia sudah mampu mengenadalikan pesatnya Teknologi dan Informasi, bahkan banyak dari mereka yang menjadi Inovator, namun sebagian yang lain Bangsa Indonesia masih terjajah secara teknologi dan informasi dan adiktif (ketagihan) pada teknologi yang membuat Individu Indonesia semakin terpuruk.

KEMERDEKAAN DAN KESEJAHTERAAN?

Banyak kalangan masyarakat yang berpendapat bahwa Kemerdekaan Indonesia belum cukup tercapai karena sebagian masyarakat masih hidup dibawah garis kemiskinan. Dalam mengatasi permasalahan kemiskinan memang tidak cukup hanya bergantung pada pemerintahan saja, namun permasalahan kemiskinan ialah TANGGUNG JAWAB kita sebagai warga negara.

Sebagai warga Negara Indonesia khsusnya bagi Kita yang beragama Islam, kita memang diwajibkan untuk berbagi rezeki dengan orang yang membutuhkan. Kita diwajibkan untuk membayar Zakat pada akhir Ramadhan. Menurut Badan Amil Zakat Nasional diperkirakan Potensi Zakat dapat mencapai Rp 270 Triliyun, tentu potensi zakat ini dapat mensejahterakan masyakarat miskin.

Disisi lain pada pemerintah SBY Periode kedua memang sudah berjalan Program PNPM dan KUR yang dapat mengangkat derajat ekonomi bangsa Indonesia, namun hal ini masih perlu evaluasi karena kurangnya partisipasi dan pemahaman masyakarat Indonesia serta banyaknya Kredit Macet akibatnya uang susah untuk berputar kembali. Namun tidak sedikit banyak yang berhasil dari program ini karena mampu merubah Mindset mengenai usaha yang mereka jalankan.

 Mindset memang sangat berperan bagi pengentasan kemiskinan dalam skup pribadi.  Terkadang ada beberapa orang yang berpikrian bahwa kesejahteraannya sangat bergantung pada pemerintah, mereka seringkali mencela pemerintah dengan alasan ini itu yang dianggap menyusahkan dirinya, padahal usaha yang dilakukannnya untuk mensejahterakan diri dan kelaurganya kurang maskimal. Hal ini banyak terjadi di kalnagan masyarakat pada dewasa ini. Untuk itulah mari kita ubah mindset atau pemikiran kita, bahwa kesejahteraan tidak mutlak bergantung pada pemerintah, namun sangat dominan pada diri kita sendiri, bukankah Tuhan tidak akan merubah suatu kaum Tanpa Kaum itu merubahnya sendiri?

KEMERDEKAAN INDONESIA SECARA EKONOMI DAN PANGAN


Akhir-akhir ini setelah terjadinya pesat akbar Pemilihan Umum terungkap bahwa Kekayaan Indonesia memang banyak dikuasai oleh Pihak asing. Banyak kekayaan alam Indonesia yang tidak dinikmati oleh masyakarat Indonesia. Para Calon Presiden sebelumnya pernah berjanji untuk melakukan Re-Negosiasi pada Perusahaan Asing. Janji para Calon Presiden tersebut memang sangat bagus untuk mencegah terjadinya kebocoran Kekayaan Indonesia ke luar negeri, namun yang perlu diperhatikan ialah BAGAIMANA LANGKAH AWAL DARI RE-NEGOSIASI DAN BAGAIMANA TEKNIS PELAKSANAANNYA AGAR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAPAT TERCAPAI?

Kesejahteraan Masyarakat secara ekonomi juga tak terlepas dari aspek Pangan. Sudah sejak lama Indonesia dikenal sebagai Negara Agraris karena memiliki kekayaan dan potensi Agronomi yang sangat berlimpah, seperti Tanah yang subur, Ahli Pertanian yang handal dalam aplikasi Varietas Unggul, serta Kondisi Iklim yang sangat mendukung Pertanian. Namun seiring dengan perkembangan zaman tanah pertanian di Indonesia mulai menurun sehingga potensi Agronomi Indonesia perlahan menurun. Hal ini tentu akan menurunkan Swamsebada Pangan Indonesia.

Pada Pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia sering sekali mengalami Swamsebada Pangan berkat program Revolusi Biru dan Hijau, serta didukung oleh Riset mengenai aspek Pertanian, Perkebunan dan Perikanan pada masa itu. Pada pemerintahan sekarang memang sudah banyak yang dilakukan oleh Kementrian Pertanian dalam mewujudkan Swamsebada Pangan, dengan terus menambah lahan pertanian produktif. Program ini akan lebih baik berkelanjutan pada pemerintahan berikutnya.

Demikian Artikel ini Admin tulis, mohon maaf apabila ada kesalahan kata dan pemilihan Kata dalam artikel ini. Perlu dicatat bahwa Ikubaru's Blogzia tidak terikat pada Muatan Politik tertentu, Ikubaru's Blogzia murni ingin mengingatkan diri admin sendiri dan kita semua sebagai Bangsa Indonesia


DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-69




Monday, July 28, 2014

PROMOSI PENJUALAN OLEH KONSUMEN DAN APLIKASINYA

Ikubaru's Blogzia-Promosi merupakan salah satu metode yang wajib dilakukan oleh produsen dalam rangka menarik calon pelanggan untuk segera melakukan tindakan pembelian produk. Dengan promosi pula produsen dapat meningkatkan Impulse Buying (Pembelian tak terencana) serta mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian yang lebih banyak lagi daripada sebelumnya.


Suatu promosi takkan terlepas dari bagaimana cara Marketer atau produsen dalam mengkomunikasikan produk baik secara lisan maupun visual grafis (Periklanan). Oleh akrena itu komunikasi yang dibangun dalam kegiatan promosi ini diharapkan dapat menarik perhatian dan memberikan informasi yang positif mengenai produk kepada konsumen.

Dalam promosi penjualan tidak hanya bagaimana sebatas peran antara Produsen Produk dan Konsumen saja, namun juga melibatkan pihak lain seperti Pedagang Grosir (Wholesaler), Pengecer (Retailer), dan lain-lain sebagai perantara produk. Oleh sebab itu menurut Elliot, dkk  (1997) Peran Penjualan bisa berupa:
  1. Mendorong pihak pengecer dan grosir dalam menjaga stok persediaan produk produsen dan mendorong untuk membeli lebih dari pesanan sebelumnya.
  2. Mendorong pengecer menyediakan tempat yang strategis bagi produk konsumen.
Sementara itu bagi produsen peran promosi penjualan menarik perhatian konsumen ialah (Elliot, 1997):
  1. Mendoronng konsumen untuk melakukan pembelian pertama kali dan terus menerus, sehingga akan terjadi pembelian selanjutnya.
  2. Mengingatkan konsumen mengenai keuntungan produk yang sedang dipromosikan dan memberikan alasan logis konsumen untuk selalu loyal pada produk.
  3. Memperbaiki reputasi merek walaupun produk dinilai buruk oleh sebagian konsumen
SELENGKAPNYA MENGENAI TINDAKAN PEMBELIAN OLEH KONSUMEN DAPAT ANDA SIMAK DI: IKUBARU'S BLOGZIA :BAGAIMANA PEMBELIAN PRODUK OLEH KONSUMEN? (TEORI APLIKATIF)


METODE DALAM PROMOSI PENJUALAN

Ada dua metode yang banyak diaplikasikan oleh produsen dalam memperkenalkan dan mempromosikan produknya pada pelanggannya, yakni Metode B2C (Bisnis pada Konsumen) dan B2B (Bisnis pada Bisnis)


B2C (Bisnis pada Konsumen)
Metode B2C merupakan metode yang lebih mendekatkab produk langsung pada konsumennya tanpa melibatkan pihak lain. Metode ini banyak dilakukan oleh beberapa perusahaan besar dalam menarik konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Ada beberapa teknik dalam metode B2C yakni:
  1. Kesepakatan Harga
    Tujuan kesepakatan harga ini diharapkan dapat mendorong konsumen untuk mencoba menggunakan produk terbaru dari produsen serta melanjutkan tindakan pembelian yang sebelumnya dilakukan konsumen. Teknik ini dapat dilakukan dengan melakukan Diskon Harga pada barang tertentu ataupun dengan menerapkan harga paket untuk 2 produk.
  2. Kupon
    Teknik promosi melalui kupon ini dapat menarik perhatian konsumen sebagai bonus atas suatu event. Kupon ini dapat brupa hadiah dari event promosi ataupun turnamen kejuaraan tertentu. Dengan kupon ini konsumen akan didorong untuk melakukan tindakan pembelian produk tanpa dipungut biaya. Kupon ini hanya berupa media pengenalan konsumen pada produk, sehingga konsumen akan merasakan manfaat produk yang ia konsumsi, sehingga diharapkan dapat melakukan tindakan pembelian berikutnya.

B2B (Bisnis pada Bisnis)
Metode ini ditunjukkan dari produsen kepada penjual perantara yang mendistribusikan produk pada konsumen akhir. Pada era modern digital ini perdagangan tidak hanya sebatas pada penjualan langsung pada konsumen, namun juga melibatkan perantara (Reseller) dalam memasarkan produknya. Metode B2B ini dapat dilakukan melalui beberapa cara yakni:
  1. POP DISPLAY (Pop of Purchase)
    Produsen biasanya menempatkanproduknya pada suatu titik strategis dimana konsumen lebih banyak memperhatikannya. Di titik tersebut produsen seringkali menghias rak atau tempat produknya agar terlihat lebih menarik dimata konsumen. Contoh seperti pada Retail Alfamart yang menempatkan Produk AKU pada rak yang sering dilihat pertama kali oleh konsumen ketika masuk.
  2. Pameran Dagang
    Melalui pameran dagang yang dilakukan oleh beberapa produsen produk dapat memberikan peluang utama untuk terjadinya transaksi pemesanan produk, serta memperbesar peluang untuk memperkenalkan dan mendekatkan produk pada diri konsumen. Oleh karena itu melalui pemesanan dagang dapat memperbesar daya beli konsumen pada produk dan memperkenalkan produk melalui berbagai media pameran dagang seperti Brosur dan stand. Contoh yang paling mudah ialah Pameran Jakarta Fair Kemayoran yang terdiri dari berbagai produsen produk.

Tuesday, June 17, 2014

SEPUTAR PERTANYAAN PERILAKU KONSUMEN

Ikubaru’s Blogzia - Perilaku Konsumen merupakan salah satu mata kuliah khusus bagi mahasiswa yang mengambil Konsentrasi Manajemen Pemasaran di Fakultas Ekonomi dan Bisnis maupun di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.  Mata kuliah Perilaku Konsumen ini banya mengkaji bagaimana konsumen berperilaku dalam hal mempertimbangkan produk apa yang akan mereka konsumsi dan bagaimana strategi pemasar atau produsen agar produk mereka dapat dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen serta membuat konsumen puas akan produk tersebut.
Berikut merupakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan Perilaku Konsumen yang Ikubaru’s Blogzia himpun dari beberapa sumber dan pertanyaan diskusi Perilaku Konsumen yang dilengkapi pembahasannya.


Bagaimanakah peran analisis konsumen dalam mengembangkan strategi pemasaran?
Analisis Konsumen dapat berperan dalam menentukan bagaimana strategi pemasaran dapat diterapkan serta bagaimana tindak lanjut dari strategi pemasaran yang sudah ada. Dari analisis konsumen ini dapat dilihat bagaimana konsumen melakukan pencarian informasi terhadap produk melalui berbagai media informasi serta bagaimana tindakan konsumen dalam proses pembelian. Melalui analisis konsumen ini dapat dilihat bagaimana kepuasan konsumen terhadap produk melalui berbagai strategi pemasaran yang diterapkan.




Kriteria apa saja yang digunakan konsumen untuk memutuskan produk apa yang akan mereka beli dan bagaimanakah proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen!

Dalam memutuskan pembelian produk, konsumen memliki criteria, seperti:

a. Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan hal yang paling dianggap penting oleh konsumen. Produk yang memiliki kualitas tinggi akan banyak dipilih oleh konsumen karena memliki daya tahan yang lama dan sangat memuaskan dirinya sebagai konsumen.


b. Harga
Disamping kualitas produ yang tinggi, konsumen akan mempertimbangkan produk yang memiliki harga yang murah namun memiliki kualitas yang tidak rendahan. Disisi lain para konsumen juga mempertimbangkan faktor potongan harga atas produk.


c. Tingkat Informasi Produk melalui Promosi
Informasi yang disampaikan melalui promosi sangat diperlukan bagi konsumen dalam hal pencarian informasi produk dan keuntungannya. Informasi produk melalui promosi dapat berupa Media Periklanan maupun Media Pemasaran Langsung.


d. Pola Referensial produk
Referensi produk terjadi manakala seorang konsumen merasa puas pada suatu produk dan mereferensikan produk tersebut untuk dikonsumsi oleh orang lainnya. Kemudian aka terjadi rantai referensi produk ketika seorang tersebut merasakan kepuasan yang sama dan kembali mereferensikan pada orang lainnya. Dari sinilah timbul rantai referensi yang sangat kuat sehingga produk akan semakin banyak dikonsumsi oleh banyak konsumen.



Bagaimana cara Pelaku Pemasaran dalam mendorong konsumen untuk membeli produk Anda dan tidak membeli Produk Pesaing?


  1. Dengan cara memperkuat nilai kualitas (Quality Values) produk tersebut sehingga dapat memperkuat nilai guna produk tersebut (Utility Values).
  2. Memperkuat promosi dan pendekatan pada segmen pasar yang ditujunya. Dengan promosi yang gencar dan lebih mendekatkan pada konsumennya, maka produk tersebut dapat menjadi bagian dari diri konsumen tersebut. Apabila suatu produk sudah menjadi bagian dari diri konsumen, maka konsuemn sulit berpaling dan terus menerus mengkonsumsi produ tersebut.
  3. Menetapkan harga yang tepat bagi konsumennya serta dengan menjalankan kegiatan promosi harga seperti diskon harga. Promosi harga juga dapat dilakukan melalui media promosi periklanan dengan mengumumkan potongan harga untuk pembelian tertentu.

Seberapa efektifkah Kelompok Referensi dalam menarik Calon Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian! Jelaskan!


Sangat efektif karena melalui kelompok referensi calon konsumen dapat mempertimbangkan prodduk yang direferensikan orang lain pada dirinya.  Jika seseorang sudah merasakan kepuasan suatu produk maka akan timbul kecenderungan untuk mereferensikan produk tersebut pada orang lain. Kelompok Referensi juga dapat mencegah calon konsumen untuk tidak membeli dan mengkonsumsi suatu produk mengingat rasa tidak puas mereka pada suatu produk. Kelompok referensi disini dapat berupa keluarga, komunitas, maupun teman sepermainan.


Bagaimanakah peran Jejaring Sosial seperti Facebook dan Twitter dalam menjaring konsumen untuk membeli produk yang dipasarakan melalui Jejaring Sosial tersebut!


Situs Jejaring Sosial pada saat ini memang bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat Indonesia yang sudah melek teknologi. Melalui situs jejaring sosial juga produk dapat dipasarkan dan dijual dengan mudah. Melalui situs jejaring sosial, seperti Facebook, produk dapat dijelaskan secara rinci spesifikasi produk tersebut seperti melalui gambar ataupun keterangannya.

Dengan Situs Jejaring Sosial pula pola pemasarannya tak hanya terpaku pada satu segmen saja akan tetapi dapat menjangkau pada berbagai segmen. Hal ini karena situs jejaring sosial dapat menjangkau berbagai area di seluruh dunia dan bebagai macam lapisan masyarakat.

Perilaku pemasar dalam jejaring sosial tidak hanya sebatas pada menawarkan produk di situs jejaring sosial, akan tetapi juga mengajak dan membujuk para pengguna jejaring sosial untuk membeli produknya. Banyak para pemasar yang membujuk calon konsumennya melalui grup ataupun Fanspage dalam rangka mendekatkan diri pada calon konsumennya.


Friday, April 11, 2014

PERAN MEREK (BRAND) DALAM PEMASARAN PRODUK

Ikubaru's Blogzia-Merek tidak bisa dilepaskan dari suatu produk. Merek sebagai suatu atribut produk dapat bermanfaat dalam proses mengkomunikasikan produk dan proses mengingatkan konsumen mengenai mutu, kualitas, sifat, dan atribut lainnya yang berhubungan dengan produk tersebut. Merek akan mudah melekat dalam pikiran konsumen apabila kualitas merek tersebut dipandang baik dimata konusmen, maka merek tersebut akan mendorong perhatian konsumen untuk melakukan tindakan pembelian produk.


Selengkapnya mengenai Pembelian Konsumen dapat dilihat di Ikubaru's Blogzia: Bagaimana Pembelian Produk Oleh Konsumen

Merek yang ampuh mempunyai nilai yang tinggi di mata konsumennya. Merek akan semakin bernilai apabila mempnuyai daya loyalitas merek, kesadaran merek, anggapan mutu, asosiasi merek yang lebih tinggi. Merekyang memiliki nilai di mata konsumen akan mendorong tingkat kesadaran merek konsumen menjadi lebih tinggi lagi.

Dalam meraih pasar dan perhatian konsumen yang luas, perusahaan menetapkan strategi merek pada produknya. Dalam hal ini Perusahaan akan menerapkan strategi Perluasan Lini, Perluasan Merek, Multi-Merek, Merek Baru. 

Startegi Perluasan Lini yang diterapkan ialah pada merek yang sudah ada diperluas kedalam bentuk, ukuran, dan aroma baru dari kategori produk yang sudah ada, sedangkan Perluasan Merek ialah pada merek yang sudah ada dieprluas ke kategori produk baru. Multi-Merek  ialah Merek baru yang diperkenalkan dalam kategori produk yang sama, sedangkan Merek Baru ialah Merek baru dalam kategori produk baru. Untuk lebih menarik perhatian Konsumen, perusahaan juga menerapkan hal-hal unik dan inovasi produk terbaru dalam atribut merek.


STRATEGI MEREK DALAM MENGATASI KEMUNDURAN MEREK


Meningkatnya persaingan produk sejenis mendorong produsen untuk saling memperebutkan kejayaan mereknya di pasar, sehingga persaingan tersebut akan mengakibatkan ada suatu merek yang tersisih dan menurun citra mereknya di pasaran. Citra merek yang tersisih ini banyak diakibatkan kurangnya strategi merek yang diterapkan, salah satunya kurang fokus pada sasaran segmen, target, dan posisinya di pasar.

Menurut Aaker (Dalam Durianto, 2005) dalam menghidupkan kembali suatu merek yang tidak terlalu fokus sasarannya ialah bukan hanya membengkitkantingkat penjualan, akan tetapi juga membuat penjualan yang berlandaskan pada penguatan ekuitas (Modal). Untuk itulah ada beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam membengkitkan Citra Merek yang menurun, yakni:
  1. Meningkatkan Penggunaan Merek
    Cara ini tidak mengancam para pesaing namun bisa berjalan efektif untuk meningkatkan penjualan yang berbasis pada merek. Seorang produsen akan berupaya mengkomunikasikan kepada para konsumennya untuk meningkatkan konsumsinya mengenai produk dengan menggunakan metode-metode pendekatan kepada konsumen seperti Tagline Produk, sehingga pasar sasarannya akan meningkat, sebagai contoh Air Mineral Merek Aquayang mengkomunikasikan "Minum 8 gelas Sehari" Sehingga pasar air mineral Aqua akan meningkat.
  2. Menemukan Penggunaan Baru
    Identifikasi penggunaan baru haruslah didasarkan pada riset pasar yang menentukan secara tepat bagaimana para pelanggan menggunakan merek tersebut. Jika beberapa bidang aplikasi penggunaan produk dapat menciptakan penjualan yang besar maka produk tersebut harus dievaluasi dengan cara:
    • Estimasi Kemungkinan dan Biaya Eksploitasi
    • Analisis kemungkinan pesaing akan mengambil alih bidang aplikasi melalui peningkatan produk, iklan yang gencar, dan sarana lainnya
    • Survei pasar untuk dapat mengestimasi beberapa tingkat potensi pasar
  3. Memasuki Pasar Baru
    Cara untuk membangkitkan pertumbuhan adalah bergerak ke wilayah pasar baru yang mempunyai potensi pertumbuhan baru. Ada beberapa petunjuk yang bisa membantu menemukan dan memilij pasar baru, yakni:
    • Perhitungkan berbagai segmen yang akan dituju
    • Perhitungkan segmen pertumbuhan dalam industri yang sedang merosot
    • Identifikasi segmen apa saja yang tidak dilayani secara baik oleh perusahaan dan pesaing
  4. Re-Posistoning Merek
    Suatu produk yang matang terkadang menjadi komoditas dan tekanan harga yang membuat perusahaan tak mendapatkan laba. Salah satu contoh merek roko Sampoerna Hiaju yang me-reposistoning produk mereka dari rokok pendapmping krisis menjadi rokok kebersamaan dengan tagline-nya "Ga Ada Loe, Ga Rame" atau "Asyiknya Kebersamaan"
  5. Memperbanyak Produk
    Menurut Theodore Levitt (dalam Durinato, 2005) Apabila sebuah produk sangat dekat ke komoditas maka pertimbangkan untuk memperbanyaknya dan berikan layanan atau bonus yang tak terduga kepada pelanggan. Ada dua cara untuk meraih pasar yang lebih luas, yakni Melakukan Sesuatu yang Ekstra dan Berbeda atau Melakukan Sesuatu yang Lebih Baik. Salah satu contoh untuk melakukan suatu yang ekstra dan berbeda ialah mengubah desain kemasan menjadi lebih menarik lagi.

  6. Membuat Usang Produk yang Ada dengan Teknologi Terbaru
    Sebuah industri yang lesu bisa direvitalisasi oleh sebuah produk yang emmbuat usang produk yang sudah ada dan mempercepat daur penggantian produk tersebut.Kenyataannya sulit bagi pemimpin pasar yang mempunyai kepentingan melekat pada teknologi lama, namun dalam menghadapi resiko kompetitif amat berkaitabn dengan strategi penundaan. Salah satu contoh ialah ketika Processor Intel meluncurkan Inovasi Intel Core, padahal saat itu Pentium IV masih banyak dipakai dan diterima di pasar, oleh sebab itu seiring wkatu Pentium IV akan menjadi usang di pasaran.
  7. Perluasan Merek
    Perluasan merek adalah penggunaan sebuah merek yang telah mapan pada satu kelas produk untuk memasuki kelas produk lainnya. Perluasan merek merupakan strategi alamiah bagi suatu perusahaan yang berusaha tumbuh dengan mengeksploitasi asetnya. Sebuah survei menemukan 89% dari peluncuran produk merupakan hasil dari perluasan merek.

KESETIAAN MEREK


Kesetiaan Merek merupakan suatu ukuran keterikatan pelanggan kepada suatu merek. Ukuran tersebut mampu memberikan gambaran mengenai tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan berlaih ke merek pesaing. Seorang pelanggan yang loyal pada suatu merek takkan mudah beralih pada merek lainnya. Pelanggan yang loyal pada umumnya akan melanjutkan pembelian, walau dihadapkan oleh berbagai pilihan alternatif.

Berikut kegunaan dari kesetiaan merek yang tinggi bagi perusahaan:
  1. Efisiensi dan Efektivitas Marketing Program
  2. Menurunkan Kekuatan Tawar Menawar dari Para Perantara (Distibutor)
  3. Menarik Pelanggan Baru utnuk Menjadi Loyal
  4. Konsumen akan Memberikan Toleransi yang Tinggi pada Ancaman Pesaing terhadap Produk (Zone of Tolerance)

5 JEBAKAN DALAM MEMPOSISIKAN MEREK DI PASAR


  1. Terlalu banyak Pemasar yang mencoba membangun Brand Awareness sebelum menetapkan secara jelas dimana posisi mereknya di pasaran (Posistoning). Sebelum perusahaan meyakinkan pelanggan mengenai produknya ada baiknya terlebih dahulu memposisikan produknya di pasar.
  2. Perusahaan terlalu sering mempromosikan atribut produk yang sebenarnya tidak penting bagi konsumen, sebagai contoh Tara Nasiku yang gagal meraih pasar akibat atribut produk yang dipasarkan tidak mengena di mata konsumen.
  3. Terlalu banyak investasi pada model perbedaan produk, namun model tersebut dapat ditiru oleh pesaing.
  4. Terlalu beroreintasi pada pesaing namun lupa membangun posisi merek yang kuat di benak konsumen, sebagai contoh permen kopi Yesco yang berorientasi pada pesaingnya dengan tagline " Kopi itu Bulat, Bukan Kotak". Permen Kopi Kotak dapat diibaratkan sebagai Permen Kopiko, namun dalam hal ini Yesco lupa membangun dimana posistoning produknya, sehingga mudah tersisih di pasaran.
  5. Adanya anggapan bahwa sangat mudah melakukan Reposistoning Produk.

Dirangkum dari:
Durianto, Darmadi. 2005. Recent Trends in Marketing Issues.
Abdullah, Thamrin. 2012. Manajemen Pemasaran 

Thursday, April 3, 2014

BAURAN PEMASARAN SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN

Ikubaru's Blogzia-Kegiatan Pemasaran merupakan kegiatan ekonomi dalam rangka memperkenalkan dan mempromosikan produk kepada konsumen dengan berbagai pendekatan seperti Segmentasi (Membagi Konsumen), Posistoning (Menentukan Posisi Produk), serta Targeting (Mentargetkan Produk) Konsumen. Pemasaran muncul dilatarbelakangi oleh adanya Kebutuhan dan Keinginan. Senbagai Makhluk Ekonomis (Homo Economicus) seorang manusia pasti memiliki kebutuhan dan keinginan.Munculnya berbagai variasi produk yang diharapkan sesuai kebutuhan Konsumen akan menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan Pembelian. Disinilah peran Pemasaran sangat dominan peranannya.

Selengkapnya mengenai Teori Dasar Pemasaran dapat dilihat di Ikubaru's Blogzia: Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran

Dalam menyusun Strategi Pemasaran oleh Pemasar atau Marketer harus dijabarkan dalam bentuk Program-program Pemasaran. Hal ini dilakukan untuk dapat menentukan alokasi anggaran pemasaran yang digunakan serta dapat menentukan rencana hasil kegiatan pemasaran yang telah dilakukan. Pembagian alokasi anggaran untuk pemasaran ini harus dibagi dalam berbagai kiat dalam Bauran Pemasaran.

Menurut Hermawan (2012:35), Bauran Pemasaran atau Marketing Mix adalah suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat meliputi penetapan Masterplan dan mengetahui serta menghasilkan Pelayanan (Penyajian) Produk yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu dimana segmen pasar tersebut telah dijadikan pasar sasaran untuk produk yang telah diluncurkan guna menarik konsumen mealkukan pembelian.

Bauran Pemasaran sebagai salah satu Konsep Kunci dalam Teori Pemasaran Modern memiliki 2 sudut pandang Bauran, yakni dari Segi Produsen dan Segi Konsumen. Dari Sudut Produsen dikenal dengan istilah 4P, yakni Place, Product, Price, dan Promotion. Sedangkan dari Sudut Konsumen dikenal dengan 4C, yakni Customer Needs and Wants (Kebutuhan dan Keinginan), Cost to the Consumer (Biaya Konsumen), Convenience (Kenyamanan), dan Communication (Komunikasi).


BAURAN PEMASARAN PRODUSEN (4P)

BAURAN PEMASARAN PRODUSEN: PLACE

Suatu Perusahaan akan semakin berkembang apabila berlokasi pada tempat yang strategis serta memiliki Saluran Distribusi yang efektif dan Efisien. Saluran Distribusi merupakan sekumpulan organisasi yang saling bergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi (Stern dan El-Ansary (dalam Hermawan2012:207))


Saluran Distribusi sangat erat kaitannya bagi lokasi yang strategis. Lokasi Stratgis dapat mengatasi masalah kesenjangan waktu dan stok barang yang disimpan di gudang. Distribusi barang banyak dipengaruhi oleh Faktor Georafis, Iklim, Tata Kota, dan lain sebagainya. Lokasi yang strategis ini diharapkan dapat memfasilitasi Konsumen dalam melakukan pembelian, karena pada dasarnya Konsumen menginginkan kepraktisan produk serta sesuai dengan jangkauan mereka.

BAURAN PEMASARAN PRODUSEN: PRODUCT

Suatu Pemasaran takkan terlepas dari produk sebagai objek pemasarannya. Suatu Produk dapat dikatakan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen untuk dapat memuaskan Kebutuhan dan Keinginannya.

Dalam meraih Pangsa Pasar yang luas, suatu produk harus memiliki (Brand) yang dpaat mengenalkan produk tersebut pada konsumennya, selain itu merek juga diperlukan sebagai identitas produk atas kualitasnya. Apabila suatu produk dikenal memiliki kualitas yang unggul, maka konsumen akan banyak yang membeli produk tersebut, sebaliknya apabila tidak berkualitas atau kualitas rendahan maka konsumen akan meninggalkan produk tersebut.

BAURAN PEMASARAN PRODUSEN: PRICE

Suatu Produk yang unggul dalam Pasar banyak dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya Harga Produk. Perusahaan dalam menetapkan Harga Produk mempertimbangkan berbagai aspek, yakni:
  1. Sasaran Harga yang Sesuai dengan Kantong Konsumen
  2. Sasaran Permintaan terhadap Produk
  3. Memperkirakan Biaya yang akan dikeluarkan untuk Proses Produksi
  4. Menganalisa Penawaran danHarga Produk para Pesaing
  5. Pemilihan Metode Harga
  6. Penetapan Harga Akhir
Dalam mentapkan harga ini perusahaan akan menentukan besaran sasaran tingkat pengemabilan investasinya (Return on Investation/ ROI) Semakin tinggi ROI-nya maka tingkat pengembalian investasin dan ekuntungannya semakin besar. Namun tingginya ROI bukanlah ditentukan dari seberapa tinggi harga produk tersebut, namun ditentukan dari perbandingan antara Penjualan Bersih dengan Total Biaya yang digunakan dalam produksi. Apabila suatu perusahaan tidak mencapai ROI maka perusahaan tersebut harus menyiapkan bagian Titik Impas (Break Event Point/BEP) agar tidak mencapai kerugian serta untuk mempelajari kemungkinan pada penjualan selanjutnya.

Dalam menetapkan harga juga harus melihat bagaimana kemampuan konsumen dapat membeli suatu produk. Jika menetapkan harga tinggi untuk suatu produk, maka konsumen pun enggan untuk membeli dan beralih pada pesaing. Disis lain jika kita menetapkan harga yang terlalu murah maka tingkat ROI akan semaikn rendah. Untuk itulah maka diperlukan Optimalisasi Penetapan Harga.

BAURAN PEMASARAN PRODUSEN: PROMOTION

Kegiatan yang paling penting dalam pemasaran ialah Promosi. Dengan melakukan Promosi, seorang produsen dapat memperkenalkan dan mengajak konsumen untuk melakukan pembelian. Seringkali kegiatan promosi dikaitkan dengan dana. Apabila Dana Pemasaran dapat dialokasikan secara Efektif dan Efisien, seperti Menganalisis Keunggulan Produk, Segmen yang dituju, serta menganalisis media promosi yang efektif dan efisien.

Kegiatan Promosi sangat erat kaitannya dengan penyebaran informasi utnuk disampaikan pada konsumen. Dalam penyampaian informasi ini ada beberapa hal penting yang hendaknya diperhatikan, yakni:
  1. Program Periklanan yang dijalankan
  2. Promosi dengan mengutamakan Penjualan yang dilakukan secara personal (Personal Selling), seperi SPG atau Salesman
  3. Promosi yang mengedepankan aspek penambahan nilai produk (Additional Values of Product), seperti Peningkatan Kulaitas Produk, Kualitas Pelayanan, Inovasi Produk, serta Ketepatan Waktu Distribusi.
  4. Promosi dengan meningkatkan Publisitas melalui berbagai media Promosi untuk membentuk Image Positif Produk.
 

BAURAN PEMASARAN KONSUMEN

BAURAN PEMASARAN KONSUMEN: CONSUMER NEEDS AND WANTS

Seorang konsumen akan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginannya sebelum akan membeli produk, apakah produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dirinya. Seringkali dengan banyak produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen, produsen membuat variasi produk seperti variasi rasa, desain produk, serta gebrakan lainnya yang diharapkan dapat membuat konsumen tertarik pada produk, sehingga akan timbul Keinginan untuk membeli dan memiliki produk tersebut.

Selengkapnya mengenai Teori Kebutuhan dan Keinginan dapat dilihat di Ikubaru's Blogzia: Kebutuhan dan Keinginan
 

BAURAN PEMASARAN KONSUMEN: COST TO THE COSNSUMER

Dalam pembelian produk, konsumen juga mempertimbangkan biaya yang mereka miliki untuk membneli suatu produk. Biaya Konsumen ini juga erat kaitannya dengan faktor pendapatan, kesejahteraan, gaya hidup, serta besarnya pengeluaran konsumen. Semakin besar pendapatan konsumen maka akan semakin besar keinginannya untuk membeli suatu produk, maka juga akan mendorong tingkat kesejahteraan dan gaya hidup konsumen, sebagai contoh seseorang yang bekerja dengan gaji 15 Juta akan berpikrian untuk membeli mobil sebagai sarana kepuasannnya.

BAURAN PEMASARAN KONSUMEN: CONVENIENCE



Setelah melakukan Pembelian konsumen akan merasakan kualitas produk yang telah dikonsumsinya, apakah memuaskan atau tidak. Apabila konsumen merasa puas terhadap produk, maka akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian kembali. Selain faktor kualitas produk, kualitas layanan juga sangat berpengaruh dalam kepuasan dan kenyamanan konsumen atas produk.

BAURAN PEMASARAN KONSUMEN: COMMUNICATIONS

Komunikasi antar konsumen sangat penting dalam hal menyarankan produk pada konsumen lainnya, sehingga kegiatan pemasraan akan lebih efektif dan efisien. Mayoritas Pemasar atau Marketer membentuk konsumen untuk terpuaskan dan diharapkan untuk menyarankan produk pada konsumen lain utnuk melakukan pembelian produk (Refferal Marketing Strategies). Selain komunikasi antar konsumen, Bauran Konsumen juga termasuk pada komunikasi antara Produsen dan Konsumen, yakni dengan adanya Costumer Service untuk menangani keluhan-keluhan konsumen atas produk.


Apabila Anda Ingin Meng-Copy, Mohon Sertakan Sumbernya:


IKUBARU'S BLOGZIA



Terimakasih

Wednesday, March 26, 2014

BAGAIMANA PEMBELIAN PRODUK OLEH KONSUMEN? (TEORI APLIKATIF)

Ikubaru's Blogzia-Kegiatan Pembelian Produk merupakan suatu hal yang dapat dijadikan indikator dalam keberhasilan proses pemasaran yang dilakukan oleh Pemasar (Marketer). Kegiatan pembelian produk banyak dipengaruhi oleh Kebutuhan dan Keinginan seorang Pembeli atau juga disebut Konsumen. Kebutuhan konsumen yang cukup dapat mengarahkan seorang konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya.


Sebagai seorang manusia konsumen memang tak terlepas dari kebutuhan dan keinginan yang merupakan bagian faktor psikologisnya. Dari terciptanya kebutuhan dan keinginan maka akan timbul sebuah pemilihan atau prioritas kebutuhan, manakah yang aklan dipenuhi terlebih dahulu oleh diri konsumen atau dalam Bahasa Ekonomi dikenal sebagai Opportunity Cost atau Biaya Kesempatan.

Selengkapnya mengenai Teori Kebutuhan dan Keinginan Konsumen dapat dilihat di Ikubaru's Blogzia: Kebutuhan dan Keinginan

Menurut Engel (2000:285) Suatu Kebutuhan yang tercipta akhirnya menjadi ekspresi konsumen dalam berperilaku dan melakukan pembelian atau konsumsi. Dalam motif pembelian produk konsumen dapat mempertimbangkan dua manfaat yakni Manfaat Utilitarian dan Manfaat Hedonik.

Manfaat Utilitarian merupakan atribut produk fungsional objektif, sedangkan Manfaat Hedonik merupakan kumpulan dari respon emosional, respon panca indera, pertimbangan-pertimbangan etis terhadap produk.



PENGETAHUAN KONSUMEN PADA PRODUK

Seperti yang sudah diutarakan diatas, Seorang konsumen akan mempertimbangkan kebutuhan mana yang terlebih dahulu dipenuhi dibandingkan kebutuhan lainnya. Khusus dalam satu kebutuhan, konsumen juga akan kembali dihadapkan dengan pertimbangan produk mana yang sesuai dengan keinginannya dan memiliki kualitas berdasarkan pemikiran atau pengetahuan mereka.

Pengetahuan konsumen atas produk didapatkan melalui informasi yang konsumen dapatkan mengenai berbagai macam produk dan juga informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan konsumen inilah yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian atas produk. 

Menurut Engel Blackwell and Miniard dalam U. Sumarwan (2004) Pengetahuan konsumen terbagi menjadi 3 macam, yakni Pengetahuan Konsumen pada Produk, Pengetahuan Pembelian, dan Pengetahuan Cara Pemakaian.

Pengetahuan Konsumen pada Produk dapat mencangkup dalam pengetahuan atribut fisik dan abstrak produk, pengetahuan konsumsi manfaat produk, dan juga pengetahuan konsumen mengenai kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen (Peter dan Olson, 1999)

Pengetahuan Pembelian konsumen mencangkup mengenai tata cara konsumen melakukan pembelian mulai dari datang atau memesan, menentukan produk apa yang akan dipilih, hingga pada terjadinya transaksi. Sedangkan Pengetahuan Pemakaian merupakan pengetahuan konsumen dalam mengkonsumi produk tersebut, apakah menghasilkan kepuasan atau tidak.


NIAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK

Setelah konsumen mengetahui selak beluk produk maka akan timbul sebuah niatan untuk melakukan pembelian produk. Menurut Mowen (1987:43) Niat Beli oleh konsumen merupakan penentu dari konsumen sendiri untuk melakukan suatu tindakan seperti membeli produk atau jasa. Niatan Pembelian juga merupakan gabungan dari kepercayaan dari sikap konsumen terhadap produk dan jasa.

Niat Beli merupakan bentuk tingkah laku yang tidak nampakyang berbentuk pencarian informasi untuk pembedahan atau bercerita pada orang lain tentang pengalaman terhadap produk. Suatu Niat Beli juga merupakan salah satu Perilaku Konsumen terhadap Produk.

Selengkapnya mengenai Perilaku Konsumen terhadap Produk dapat dilihat di Ikubaru's Blogzia: Bagaimana Konsumen Berperilaku Pada Produk?

Suatu Niat beli juga dapat dikatakan sebagai suatu kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian. Dalam kaitannya Niat pembelian terdapat 4 indikator Niat Pembelian, yakni (Ferdinand, 2002:129):
  1. Niat Tradisional
    Niat Tradisional
    merupakan penggambaran perilaku konsumen yang berkenan untuk melakukan pembelian ulangproduk yang telah dikonsumsi.

  2. Niat ReferensialNiat Referensial merupakan penggambaran perilaku konsumen yang mereferensikan atau menganjurkan orang lain untuk menggunakan produk yang telah ia konsumsi sebelumnya.
  3. Niat PreferensialNiat Preferensial merupakan penggambaran perilaku konsumen yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsinya.

  4. Niat Eksploratif
    Niat Eksploratif merupakan penggambaran perilaku konsumen yang selalu mencari informasi mengenai produk yang mendukung sifat-sifat dari produk tersebut.


KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK OLEH KONSUMEN

Menurut Kotler (1998:212) Proses terjadinya Niat Beli merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan pembelian/ Seorang konsumen tentu akan dihadapkan pada sejumlah pilihan produk, dari sini maka akan timbul suatu proses Pengambilan Keputusan dalam rangka menanggapi pilihan (Choices) ini. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen didorong oleh berbagai faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen, yakni Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis.

  1. Faktor Budaya merupakan faktor yang paling mendasar dalam sebuah perilaku pembelian oleh konsumen namun dapat memberikan pengaruh yang besar dalam tingkah laku konsumen. Faktor ini terdiri dari Subfaktor Budaya (Nilai Dasar, Persepsi dan Tingkah Laku Konsumen), Subfaktor Sub-Budaya (Kelompok Ras, Agama, Geografis), Subfaktor Kelas Sosial (Konglomerat, Sosialita, Kelas Menengah Kebawah).
  2. Faktor Sosial merupakan faktor dimana konsumen memiliki sifat yang homogen dan permanen dengan menganut nilai dan perilaku yang serupa. Faktor sosial ini terdiri dari Subfaktor Kelompok Acuan (Kelompok Primer/Teman Dekat, Kelompok Sekunder/Serikat Pekerja), Subfaktor Keluarga, Subfaktor Peran dan Status.
  3. Faktor Pribadi merupakan karakterisitik Psikologis Individu yang berbeda dengan orang lain yang dapat memberikan tanggapan yang konsisten dan bertahan lama. Faktor pribadi terdiri dari Subfaktor Usia (Tua, Muda), Subfaktor Pekerjaan (Gaji, Status Pekerjaan), Subfaktor Ekonomi (Hutang, Tabungan), Subfaktor Gaya Hidup (Sosialita, Sederhana), dan Subfaktor Kepribadian (Agresif, Percaya Diri, Gaul).
  4. Faktor Psikologis merupakan bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup untuk mengabaikan pengaruh dirinya dimasa lampau dan mengantisipasi kebutuhannya dimasa mendatang. Subfaktor ini terdiri dari Subfaktor Motivasi, Subfaktor Persepsi, Subfaktor Pengetahuan, Subfaktor Keyakinan, dan Subfaktor Sikap.

Menurut J. Supranton (2001) Minat Pembelian akan menghasilkan kesiapan pembelian dalam diri konsumen. Kesiapan membeli merupakan suatu keadaan dimana seorang konsumen telah mencapai tingkat keterkaitan yang tinggi terhadap suatu produk dan siap untuk membeli produk tersebut. 

Menurut Thamrin Abdullah (2012:129) Dalam melakukan pembelian suatu produk, konsumen akan melakukan beberapa tahap dalam memutuskan pembelian suatu produk, yakni:


  1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
    Suatu pemasaran tidaklah menciptakan suatu kebutuhan, karena pada hakikatnya suatu kebutuhan sudah dapat ditentukan sebelumnya dan sudah ada secara alamiah dalam diri manusia. Suatu pemasaran dapat mempengaruhi seseorang dalam memenuhi keinginan pelanggannya akan suatu barang, misalnya seseorang yang menginginkan smartphone terbaru dalam hal trend dan gensi teknologi.

    Dari kegiatan mempengaruhi keinginan pelanggan, suatu pemasaran akan tentu mempengaruhi permintaan suatu produk yang cocok, menarik, berkualitas, terjangkau dan mudah didapatkan oleh konsumen melalui kegiatan distribusi.
  2. ProdukDalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan, orang-orang akan memenuhi kebutuhannya dengan barang dan jasa. Pemenuhan kebutuhannya tidak hanya dilihat dari nilai fisik dan material dari produk tersebut, tetapi juga harus dilihat dari nilai kegunaan akan produk tersebut.

  3. Nilai, Biaya, dan KepuasanPemenuhan kebutuhan dan keinginan akan suatu produk memiliki suatu nilai dalam pemenuhannya. Nilai dalam pemenuhan ini ialah perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

    Suatu nilai produk bergantung pada seberapa jauh produk tersebut mendekati produk yang ideal. Hambatan dari produk ideal ini ialah adanya biaya yang harus dipenuhi agar dapat mencapai kepuasan maksimal. Untuk itulah diperlukan pertimbangan akan nilai dan biaya suatu produk sebelum menentukan pilihan untuk mencapai kepuasan.
  4. Pertukaran, transaksi, dan hubungan
    Suatu pemasaran timbul dari suatu pertukaran nilai barangdengan nilau yang sebanding dengannya. Dalam proses pertukaran ini, pihak-pihak yang terlibat akan berunding dan mengarah ke suatu persetujuan yang dapat disebut dengan transaksi.

    Untuk dapat menghasilkan suatu pertukaran, suatu pemasaran haruslah mampu menganalisis apa yang diharapkan untuk memperoleh dari dan memberikan kepada masing-masing pihak yang terlibat dalam pertukaran dan transaksi.

    Dalam menciptakan suatu pertukaran dan transaki yang efektif, suatu pemasaran yang baik akan mencoba membangun hubungan jangak pnnjang, saling percaya, dan saling menguntungkan dengan pelanggan, distributor, supplier, dan pemasoknya. Hasil akhir dari suatu pemasaran berdasarkan hubungan ini ialah membangun suatu aset perusahaan berupa jaringan pemasaran.
  5. Pasar
    Suatu pasar merupaakn tempat pertukaran atau transaksi antara pembeli dan penjual. Besarnya pasar bergantung pada jumlah orang yang memiliki kebutuhan, memiliki sumberdaya yang diminati, dan mau menawarkan sumberdaya tersebut untuk ditukar agar dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.

    Dalam ekonomi modern, pasar bergerak atas dasar Pembagian kerja dimana suatu perusahaan mengkhususkan dalam memproduksi sesuatu, menerima bayaran, dan membeli barang yang dibutuhkan. Suatu pemasaran dapat melihat pasar ini sebagai hubungan antara industri dengan pelanggannya.

    Dalam hubungan pasar, pemerintah memiliki peranan penting dalam kegiatan pasar. Pemerintah membeli barang dari pasar sumberdaya, pembuat barang dan perantara. Disisi lain pemerintah memungut pajak dari berbagai pihak dan memberikan pelayanan publik yang baik.
  6. Pemasaran dan Pemasar (Marketing and Marketer)
    Suatu pemasaran bertujuan dalam mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Transaksi pemasaran merupakan kegiatan pertukaran dan mencari suatu tanggapan dari pihak lain, baik dengan menjual atau membeli sesuatu.

    Dalam situasi normal, pemasar (Marketer) merupakan suatu perusahaan yang melayani suatu pasar pemakai ditengah kompetisi. Pemasarn dan pesaingnya mengirimkan masing-masing produk dan pesanya baik secara langsung maupun melalui fasilitator pemsaran kepada pemakai akhir (konsumen). Efektivitas pemasaran produk pada pemakai akhir dipengaruhi oleh masing-masing pemasok dan juga dipengaruhi faktor utama lingkungan (demografi, ekonomi, fiskal, teknologi, politik, hukum dan sosial budaya).

Tuesday, March 11, 2014

CARA MUDAH MEMAHAMI SOAL TPA PENARIKAN KESIMPULAN

Ikubaru's Blogzia-Soal Tes Potensi Akademik (TPA) merupakan salah satu soal yang diujikan dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN. Soal TPA juga sering diujikan dalam Seleksi Masuk Pascasarjana di berbagai Perguruan Tinggi. Dalam Soal TPA juga terdiri dari berbagai jenis soal, yakni Soal Numerik, Tes Verbal, Soal Sinonim atau Antonim, Soal Analogi, Soal Deret Bilangan, Tes Verbal, dan juga yang tidak kalah penting ialah Soal Penalaran.

Khusus untuk Soal Penalaran dalam TPA juga terdiri dari penalaran geometris, penalaran aritmatika, dan juga penalaran penarikan kesimpulan. Untuk soal penarikan kesimpulan memang telah dipelajari dalam kajian Matematika kelas X dulu, akan tetapi hanya sebatas pada Modus Tollens, Silogisme, dan Modus Ponen, namun untuk Soal TPA SBMPTN maupun TPA Seleksi Pascasarjana, ketiga model penrikan kesimpulan digabungkan.

Kali ini Ikubaru's Blogzia akan membahas mengenai Cara Mudah Memahami Soal Tes Potensi Akademik untuk Penarikan Kesimpulan. Dalam Soal TPA Penarikan Kesimpulan ada beberapa metode yang sering keluar. Untuk mengerjakan soal TPA secara cepat kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana metode dan cara mudah mengerjakannya. Adapun metode yang sering keluar ialah sebagai berikut:


METODE PERTAMA


Contoh Soal:



Semua Laki-laki di Kelas XII IPA 2 berambut Cepak
Sebagian yang berambut Cepak ialah pemain basket
Sebagian pemain basket merupakan idola para wanita
Kesimpulannya?

Cara mudah untuk memahami Soal TPA ialah MENCORET PREMIS YANG SAMA, misalnya seperti dibawah ini:

Pembahasan:
Ingat metode pertama diatas, kita dapat mencoret premis yang sama.
Pernyataan 1: Semua laki-laki di Kelas XII IPA 2 berambut cepak
Pernyataan 2: Sebagian yang berambut Cepak ialah pemain basket
Premis yang sama ialah Berambut Cepak maka kita dapat mencoretnya, maka pernyataannya menjadi:
Semua laki-laki di Kelas XII IPA 2 ialah pemain basket

Pernyataan 3: Sebagian pemain basket merupakan idola para wanita
Premis yang sama ialah Pemain Basket, maka pernyataannya menjadi:

Sebagian laki-laki di Kelas XII IPA 2 merupakan idola para wanita

Untuk Pernyataan SEMUA... bertemu dengan SEBAGIAN... , maka kesimpulannya menjadi SEBAGIAN


METODE KEDUA



Contoh Soal:


Semua Murid XII IPS 4 pandai Ekonomi
Semua yang pandai Ekonomi juga pandai Akuntansi
Narto ialah Murid XII IPS 4                                   
Kesimpulannya?

Pembahasan:

Sama seperti Metode Pertama, kita cari dulu premis yang sama, lalu kita coret. lalu kita ambil sisa pernyataannya tersebut, maka kesimpulannya ialah:
Narto Pandai Akuntansi.

METODE KETIGA





Contoh Soal:


Semua Mahasiswa Sastra Jepang fasih berbahasa Jepang
Orang fasih berbahasa Jepang juga fasih berbahasa Inggris
Orang fasih berbahasa Inggris juga pintar berpidato                
Kesimpulannya?

Pembahasan:

METODE KEEMPAT




Contoh Soal:


Semua Mahasiswa Manajemen paham Manajemen Pemasaran

Sebagian Mahasiswa Universitas Bogor merupakan Mahasiswa Manajemen     
Kesimpulannya?


METODE KELIMA




Contoh Soal:


Mahasiswa Teknik Komputer ahli dalam merakit komputer dan Membuat Program
Sebagian Mahasiswa Universitas Bogor bukan Mahasiswa Teknik Komputer   
Kesimpulannya?

METODE KEENAM




Contoh Soal:


Ani ialah Murid SMK Panca Indera
Sebagian Murid kelas XII bukan Murid SMK Panca Indera
Kesimpulannya?

METODE KETUJUH




Contoh Soal:


Semua Siswa XII TKJ ahli Merancang Jaringan
Sebagian Siswa kelas XII TKJ ahli dalam Program Javascript
Kesimpulannya?

  METODE KEDELAPAN




Contoh Soal:


Tidak ada Murid XII Akuntansi yang fasih berbahasa Jerman
Semua Mahasiswa Akuntansi merupakan Murid XII Akuntansi
Kesimpulannya?


Dari metode diatasmemang tidak semua ada di soal TPA, namun terkadang juga soal TPA menggunakan metode-metode seperti diatas, oleh karena itu kita harus paham bagaimana metode penarikan kesimpulan yang diterapkan dalam TPA. Selain itu yang lebih terpenting ialah JANGAN SEKALI-KALI MENGHAFAL METODE DIATAS, karena hal ini dpaat menghambat kita dalam mengerjakan soal TPA nantinya, akan lebih baik apabila kita paham mengenai metode tersebut.

Sekian tulisan dari Ikubaru's Blogzia, mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dalam penyajian materi, mohon kritiknya apabila ada kekurangan. Ikubaru's Blogzia juga mengerti akan kekurangan tersebut.

Terimakasih telah berkunjung di Ikubaru's Blogzia, semoga membantu dan semoga LULUS SBMPTN.

Salam Ikubaru's Blogzia

===================================================

Kiriman Terkait SBMPTN, Klik tulisan dibawah ini:

  DAFTAR REVIEW PRODIDI PERGURUAN TINGGI


REVIEW DAYA TAMPUNG SNMPTN 2014  UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


REVIEW DAYA TAMPUNG SNMPTN 2014 UNIVERSITAS BRAWIJAYA


REVIEW DAYA TAMPUNG SNMPTN 2014 UNIVERSITAS PADJADJARAN


REVIEW DAYA TAMPUNG SNMPTN 2014 INSTITUT PERTANIAN BOGOR



 
Back To Top
Copyright © 2014 Ikubaru's Blogzia. Designed by OddThemes