BREAKING NEWS
Showing posts with label Ekonomi Manajemen. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi Manajemen. Show all posts

Wednesday, March 5, 2014

BAGAIMANA KONSUMEN BERPERILAKU TERHADAP PRODUK?

Ikubaru's Blogzia- Konsumen merupakan subjek penting dalam proses pemasaran dan pembelian produk. Oleh konsumen pula produk dapat dilihat manfaatnya. Sebelum melakukan tindakan pembelian, konsumen melakukan riset atau pencarian informasi mengenai produk mana yang lebih memenuhi manfaat dan juga keinginannya. Untuk itulah penting bagi Pemasar (Marketer) dalam melihat Perilaku Konsumen terhadap Produk.

Menurut Schiffman dan Kanok (1994:7) Perilaku Konsumen merupakan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Titik penting menurut Schiffman dan Kanok ialah adanya pencarian informasi akan produk dan jasa oleh konsumen, tindakan pembelian produk, lalu konsumsi produk atau jasa, setelah itu konsumen akan mengevaluasi kualitas produk apakah memuaskan atau tidak, lalu menghabiskan produk tersebut yang dapat memuaskan kebutuhan mereka.


Hampir sama dengan Schiffman dan Kanok, menurut Solomon (2007), studi perilaku konsumen merupakan proses ketika individu atau kelompok menyeleksi, membeli, menggunakan atau membuang produk, pelayanan, ide, dan pengalaman untuk memuaskan kebutuhannya. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen terdiri dari kegiatan menyeleksi produk mana yang terbaik bagi konsumen, lalu adanya tindakan pembelian atas produk kemudian konsumen akan mengkonsumsi produk tersebut apakah konsumen akan merasa puas pada produk, ataukah merasa tak puas akan produk. Dan permasalahan konsumsi produk ini tak terlepas dari Pelayanan yang diberikan baik pelayanan Pra-Pembelian maupun Pelayanan Purnabeli, Ide akan kualitas produk dan juga pengalaman konsumen ketika mengkonsumsi produk.

Selengakapnya mengenai Teori Dasar Pemasaran dapat dilihat pada: Ikubaru's Blogzia: Dasar-Dasar Pemasaran

Dalam permasalahan konsumsi produk oleh konsumen, terdapat Perspektif Konsumen pada produk dan Perspektif Pemasar pada Perilaku Konsumen terhadap Produk (Solomon, 2007):

Permasalahan Konsumsi ditinjau dari Perspektif Konsumen dan Perspektif Pemasar (Solomon, 2007)

Peran perilaku konsumen sangat bervariasi bergantung pada pemanfaatan atau pengguna produk tersebut. Menurut Peter dan Olson (2013), terdapat dua kelompok pemanfaatan dan pengguna produk yakni kelompok peneliti (riset) dan organisasi pemasaran atau lembaga pendidikan dan perlindungan konsumen. Peran Perilaku Konsumen bagi Pemasar atau Produsen ialah mampu dalam hal:
  1. Memahami Konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berpikir agar Pemasar atau Produsen mampu memasarkan Produk dengan baik
  2. Membujuk Konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan
  3. Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan pembelian sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.
Mowen (1995) mengemukakan mengenai manfaat yang dapat diperoleh dari menganalisis perilaku konsumen, yakni sebagai berikut:
  1. Membantu Manajer Pemasaran dalam Pengambilan Keputusan
  2. Membantu Legislator dan Regulator dalam menciptakan hukum dan peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan produk.
  3. Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih baik lagi.
  4. Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan analisis konsumen.
Dalam perkembangan konsep pemasaran terbaru, konsumen ditempatkan sebagai pusat perhatian. Para Akademisi dan Praktisi Pemasaran mengkaji aspek-aspek konsumsi dalam rangka mengembangkan strategi pemasaran yang mampu meraih pangsa pasar yang tersedia. Terdapat alasan kuat Mengapa Perilaku Konsumen Harus Dipelajari, yakni sebagai berikut:

Alasan Pertama

KONSUMEN SEBAGAI PUSAT PERHATIAN PEMASARAN

Dikarenakan konsumen dijadikan perhatian dalam pemasaran, yakni memahami apa yang konsumen butuhkan dan inginkan, maka dengan memahami konsumen akan menuntun Pemasar untuk membuat kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien. Untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen, maka aspek-aspek internal yang mempengaruhi konsumen secara individu seperti persepsi, sikap, proses komunikasi pemasaran, pengetahuan kosnumen, dan keterlibatan terhadap produk perlu dianalisis. Sedangkan dari segi eksternal yang mempengaruhi yakni budaya, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, dan lain-lain.

Alasan Kedua

PENAWARAN PRODUK LEBIH BESAR DARIPADA PERMINTAAN PRODUK

Penawaran produk yang lebih besar dibanding dengan permintaan produk disebabkan oleh beberapa faktor seperti produk yang tak terjual atau tidak dikonsumsi oleh konsumen, kualitas produk yang minim, nilai kebutuhan dan keinginan konsumen, dan informasi yang diterima konsumen terhadap produk tidak relevan.




PERAN PERILAKU KONSUMEN DALAM STRATEGI PEMASARAN

Strategi Pemasaran merupakan desain, implementasi, dan kontrol rencana untuk mempengaruhi pertukaran demi mencapai tujuan organisasi (Peter dan Olson, 2013:12). Desain strategi pemasaran diharapkan dapat meningkatkan perasaan konsumen untuk lebih condong pada produk atau merek tertentu, dan berupaya untuk menarik konsumen untuk melakukan tindakan pembelian.

Dalam meningkatkan kemungkinan bahwa konsumen memiliki pikiran dan perasaan yang condong pada pembelian produk atau merek tertentu, strategi pemasaran yang dikembangkan dalam bentuk katalog dan beberapa bentuk alinnya yang dilakukan oleh para Pengecer dan Pemasar Langsung. Strategi Pemasaran melibatkan pengembangan dan penyajian motivasi pemasaran secara langsung pada target terpilih untuk mempengaruhi hal yang mereka pikirkan, cara mereka merasa, dan hal yang mereka lakukan.

Dalam menganalisis strategi pemasaran, seorang pemasar harus dapat menganalisis dan memahami konsumen dan merek yang dipasarkan, serta produk pesaing dan alasan mengapa konsumen lebih tertarik pada produk pesaing. Banyak pertanyaan yang dapat dijadikan rujukkan dalam menentukan strategi pemasaran antara lain:
  1. Strategi apa yang digunakan untuk mendorong konsumen membeli merek kita dan tidak membeli produk pesaing?
  2. Bagaimana kita dapat meningkatkan kemungkinan konsumen akan memproses informasi tentang merek kita dan muncul dengan kesan positif?
  3. Apa yang dapat kita lakukan untuk memuaskan bahkan membuat senang konsumen dengan produk kita agar mereka menjadi konsumen setia?
  4. Bagaimana kita dapat membuat senang konsumen pada merek kita sekaligus memenuhi kebutuhan pemilik, karyawan, pemasok, anggota saluran masyarakat, dan beberapa yang berkepentingan lainnya?
  5. Apa yang dipikirkan dan dirasakan konsumen tentang merek kita dengan merek pesaing? Apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan pendapat mereka terhadap merek kita?

Wednesday, January 22, 2014

TEORI PERIKLANAN


Ikubaru's Blogzia-Periklanan merupakan sebuah metode komunikasi pemasaran yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. Periklanan dapat menggiring konsumen untuk memperhatikan dan peduli terhadap produk yang dapat memberikan manfaat bagi konsumen sendiri lalu membeli produk yang ditawarkan tersebut. Dalam penyampaian informasi produk kepada konsumen, Periklanan pun dituntut untuk menghadirkan image dihadapan konsumennya. Image yang dihadirkan oleh periklanan akan menghadirkan perhatian konsumen untuk membeli produk yang diiklankan. 

Periklanan dapat di definisikan sebagai semua bentuk aktifitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. (Durianto, 2003). Selain itu, pengertian periklanan menurut Jefkin (1997:18) merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasive sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997:18). 

Dengan periklanan konsumen potensial akan dibuat dalam memperhatikan dan peduli terhadap produk yang memberikan manfaat bagi mereka. Dari Periklanan juga konsumen akan mudah memperoleh informasi dari suatu iklan yang disuatu media dan akan mengurangi biaya pencarian (search cost) konsumen. Para konsumen akan memperoleh informasi mengenai kualitas, nilai guna dan harga suatu produk dari proses pencarian informasi ini. 


FUNGSI PERIKLANAN

Fungsi iklan dalam pemasaran produk ialah mampu mendorong Kebutuhan dan Keinginan konsumen terhadap produk untuk dapat memenuhi nilai kepuasan konsumen. Berikut merupakan beberapa fungsi periklanan:
  1. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah fungsi untuk memenuhi permintaan para pemakai ataupun pembeli terhadap barang-barang ataupun jasa serta gagasan yang diperlukannya.
  1. Fungsi komunikasi
Fungsi komunikasi adalah semua bentuk iklan memang mengkomunikasikan melalui media berbagai pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdiri atas sekelompok orang yang menjadi khalayaknya. Sebagai fungsi komunikasi, iklan berisi cerita mengeni satu produk sehingga harus memenuhi syarat-syarat pemberitaan.
  1. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan dalam periklanan merupakan pengutamaan efek pendidikan dalam setiap ulasan efek komunikasi yang disebabkan masyarakat ingin menghindari terbentuknya suatu sikap yang negatif. Dengan adanya fungsi pendidikan ini untuk pembentukan sikap setiap orang dapat meningkatkan aspek-aspek kognisinya, kemudian aspek afeksinya dan aspek psikomotor.
  1. Fungsi Ekonomi
Iklan mengakibatkan orang semakin tahu tentang produk-produk tertentu, bentuk pelayanan jasa, maupun kebutuhan serta memperluas ide-ide yang mendatangkan keuntungan finansial.
  1. Fungsi Sosial
Iklan juga mempunyai fungsi sosial membantu menggerakkan suatu perubahan standar hidup tertentu yang ditentukan oleh kebutuhan manusia di seluruh dunia. Melalui publikasi iklan mampu menggugah pandangan orang tentang suatu peristiwa, kemudian meningkatkan sikap, afeksi yang positif dan diikuti tindakan pelaksanaan nyata atau tindakan sosial.

TUJUAN PERIKLANAN

 Suyanto (2005:53) mengemukakan tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya adalah sebagai berikut :
  1. Iklan informatif bertujuan untuk membentuk permintaan pertama dengan caranya memberitahukan pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan pasar tentang perubahan harga, dan menjelaskan cara kerja suatu produk.
  2. Iklan persuasif bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu, yang dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merek, mendorong alih merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli menerima dan mencoba penggunaan produk.
  3. Iklan pengingat bertujuan mengingatkan pembeli pada produk yang sudah mapan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan pembeli di mana mereka dapat membelinya, membuat pembeli tetap mengingat produk tersebut meskipun sedang tidak musim, dan memertahankan kesadaran puncak.
  4. Iklan penambah nilai bertujuan untuk menambah nilai merek pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, dan mungkin super dalam persaingan.
  5. Iklan bantuan aktivitas lain bertujuan membantu memfasilitasi aktivitas lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Misalnya iklan membantu dalam pelepasan promosi penjualan (kupon), membantu wiraniaga (pengenalan produk), menyempurnakan hasil komunikasi pemasaran yang lain (komunikasi dapat mengidentifikasi paket produk di toko dan mengenal nilai produk lebih mudah setelah melihat iklan). 

JENIS MEDIA PERIKLANAN

Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (2007) mengelompokan mengenai jenis-jenis media iklan seperti berikut:
  1. Iklan media cetak: surat kabar, majalah, jurnal, tabloid dan lain-lain.
  2. Iklan media elektronik: televisi, radio (jingle dan sound) dan lain-lain.
  3. Iklan media online: internet atau website.
  4. Poster, papan reklame dan media ruang lainnya.
  5. Brosur, booklet, katalog dan lain-lain.
  6. Surat penawaran melalui direct mail.
  7. Pemberian sponsor dengan penekanan pada tujuan pemasaran dan periklanan.
  8. Bentuk-bentuk iklan khusus, seperti tas belanja, balon udara dan lain-lain. 
  


EFEKTIVITAS PERIKLANAN

Keefektifan periklanan takkan terlepas dari Pesan dan Informasi yang akan disampaikan dalam iklan itu sendiri dan media yang dipakai untuk menyampaikannya. Keefektifan periklanan dapat berpengaruh pada ketertarikan pembeli, pengguna, dan pelanggan baru pada produk yang dihasilkan. Menurut O’Guinn, dkk (2008) terdapat 10 prinsip iklan yang dapat efektif, yakni sebagai berikut:
  1. Grab People (Buatlah Orang-orang Tertarik)
  2. Be Clever and Creative (Jadilah Cerdas dan Kreatif)
  3. Speak Loudly (Penyampaian Pesan yang Lantang)
  4. Don’t Make Them Think Too Much (Jangan Membuat Mereka Banyak Bepikir)
  5. Colours that Pop But Make Sense (Warna yang Menarik tapi Masuk Akal)
  6. Informative (Informatif)
  7. Stand Out and Be Memorable (Menonjol dan Mudah Diingat)
  8. Give Off a Feeling (Berikan Cita Rasa)
  9. Show and Not Tell (Tunjukkan dan Bukan Bercerita)
  10. Use Humor: Use a Methapore (Gunakan Humor: Gunakan Pengandaian)

Sumber Referensi Penulisan:
Ikubaru Novryan. 2014. Tugas Akhir Semester III Mata Kuliah Manajemen Pemasaran

Tuesday, November 12, 2013

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

Ikubaru's Blogzia: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN-Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan dan menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik para konsumen saat ini dan konsumen potensial untuk mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Philip Kothler dan Amstrong menjabarkan pemsaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Suatu pemasaran merupakan suatu kreasi dan realisasi dari sebuah standar hidup. Untuk itulah pemasaran mencangkup beberapa kegiatan (Abdullah, 2012:2):
  1. Menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen
  2. Merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa yang akan memenuhi keinginan tersebut
  3. Memutuskan cara ternaik untuk menentukan harga, mempromosikan, dan medistribusikan produk tersebut.
Dalam perkembangannya, Pemasaran bukan cuma sebatas memproduksi dan mendsitribusikan produk, akan tetapi juga harus mengetahui bagaimana menyajikan tawaran yang lebih baik di pasar sasaran dari pesaingnya. Untuk itu suatu Departemen Pemasaran dalam suatu perusahaan harus benar-benar memahami apa yang dibutuhkan dna diinginkan konsumen yang selalu berubah-ubah.

Suatu perusahaan akan sangat memerlukan kegiatan pemasaran apabila minat pembelian terhadap produknya menurun. Agar dapat menarik minat pembelian terhadap produknya, suatu perusahaan harus memiliki strategi-strrategi pemasaran yang jitu agar konsumen dapat tertarik dengan produk yang dipasarkan. Faktor lain yang dapat menyebabkan perusahaan sangat memerlukan pemsasaran ialah:
  1. Pertumbuhan pasar yang melambat
  2. Berubahnya pola pembelian konsumen
  3. Tingkat persaingan produk semakin meningkat
  4. Pengeluaran (Expenditure) untuk promosi dan riset pasar meningkat
Dalam suatu kegiatan perusahaan, pemasaran memiliki peranan penting didalamnya. Pemasaran dapat dikatakan sebagai denyut jantungnya dari berbagai usaha, karena konsep-konsep dalam pemasaran diakui perananya sebagai penyumbang langsung untuk mendapatkan laba serta volume penjualan atas produknya.

SISTEM PEMASARAN

Sistem Pemasaran merupakan kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran produk dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya (Mursyid, 2010:8). Dalam sistem pemasaran ini ada beberapa faktor yang saling mempengaruhi, yakni:
  1. Organisasi dalam pemasaran
  2. Produk yang dipasarkan
  3. Pasar yang dituju
  4. Supplier atau agen
  5. Faktor demografi, kondisi perekonomian dan politk negara, situasi sosial budaya masyarakat, dan faktor-faktor lingkungan lainnya
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnya. Analisis sistem pemasaran perlu dilakukan dalam hal hubungan dengan unsur-unsur lain dalam lingkungan pemasaran yang saling mempengaruhi untuk membuahkan hasil pemasaran. Analisa sistem pemasaran ini dapat berbentuk: 
  1. Analisis Sistem Pertukaran (Exchange System Analysis)
  2. Analisis Pemasaran Organisasional (Organizational Marketing Analysis)
  3. Analisis Lingkungan Makro (Macroenvironment Analysis)
Dalam perkembangan sistem pemsaran ini berkembang pula Sistem Informasi Pemasaran yang dapat mendukung kegiatan berjalannya sistem pemasaran dengan terrintegrasi dengan komputer (digital) maupun dalam kegiatan riset pemasaran dalam meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen.

KONSEP PEMASARAN


Konsep Pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaingnya. Konsep pemasaran dapat diungkapkan dengan berbagai cara, yakni dengan cara:
  1. Menelusuri keinginan pasar dan pemenuhannya
  2. Memproduksi produk yang dapat dijual, bukan menjual produk yang dapat diproduksi.
  3. Mencintai pelanggan dengan memeberikan pelayanan terbaik
  4. Tentukan langkah yang akan diambil dalam kegiatan pemasaran
  5. Aplikasikan langkah yang telah direncanakan sebelumnya
  6. Lakukan segalanya dalam batasan kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat akan nilai, mutu, dan kepuasan pelanggan.
Thamrin Abdullah (2012:14) menyatakan konsep inti pemasaran terdiri dari beberapa item yang dapat digambarkan sebagai berikut:

  1. Kebutuhan, Keinginan, dan PermintaanSuatu pemasaran tidaklah menciptakan suatu kebutuhan, karena pada hakikatnya suatu kebutuhan sudah dapat ditentukan sebelumnya dan sudah ada secara alamiah dalam diri manusia. Suatu pemasaran dapat mempengaruhi seseorang dalam memenuhi keinginan pelanggannya akan suatu barang, misalnya seseorang yang menginginkan smartphone terbaru dalam hal trend dan gensi teknologi.

    Dari kegiatan mempengaruhi keinginan pelanggan, suatu pemasaran akan tentu mempengaruhi permintaan suatu produk yang cocok, menarik, berkualitas, terjangkau dan mudah didapatkan oleh konsumen melalui kegiatan distribusi.
  2. ProdukDalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan, orang-orang akan memenuhi kebutuhannya dengan barang dan jasa. Pemenuhan kebutuhannya tidak hanya dilihat dari nilai fisik dan material dari produk tersebut, tetapi juga harus dilihat dari nilai kegunaan akan produk tersebut.
  3. Nilai, Biaya, dan KepuasanPemenuhan kebutuhan dan keinginan akan suatu produk memiliki suatu nilai dalam pemenuhannya. Nilai dalam pemenuhan ini ialah perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

    Suatu nilai produk bergantung pada seberapa jauh produk tersebut mendekati produk yang ideal. Hambatan dari produk ideal ini ialah adanya biaya yang harus dipenuhi agar dapat mencapai kepuasan maksimal. Untuk itulah diperlukan pertimbangan akan nilai dan biaya suatu produk sebelum menentukan pilihan untuk mencapai kepuasan.
  4. Pertukaran, transaksi, dan hubunganSuatu pemasaran timbul dari suatu pertukaran nilai barangdengan nilau yang sebanding dengannya. Dalam proses pertukaran ini, pihak-pihak yang terlibat akan berunding dan mengarah ke suatu persetujuan yang dapat disebut dengan transaksi.

    Untuk dapat menghasilkan suatu pertukaran, suatu pemasaran haruslah mampu menganalisis apa yang diharapkan untuk memperoleh dari dan memberikan kepada masing-masing pihak yang terlibat dalam pertukaran dan transaksi.

    Dalam menciptakan suatu pertukaran dan transaki yang efektif, suatu pemasaran yang baik akan mencoba membangun hubungan jangak pnnjang, saling percaya, dan saling menguntungkan dengan pelanggan, distributor, supplier, dan pemasoknya. Hasil akhir dari suatu pemasaran berdasarkan hubungan ini ialah membangun suatu aset perusahaan berupa jaringan pemasaran.
  5. Pasar Suatu pasar merupaakn tempat pertukaran atau transaksi antara pembeli dan penjual. Besarnya pasar bergantung pada jumlah orang yang memiliki kebutuhan, memiliki sumberdaya yang diminati, dan mau menawarkan sumberdaya tersebut untuk ditukar agar dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.

    Dalam ekonomi modern, pasar bergerak atas dasar Pembagian kerja dimana suatu perusahaan mengkhususkan dalam memproduksi sesuatu, menerima bayaran, dan membeli barang yang dibutuhkan. Suatu pemasaran dapat melihat pasar ini sebagai hubungan antara industri dengan pelanggannya.

    Dalam hubungan pasar, pemerintah memiliki peranan penting dalam kegiatan pasar. Pemerintah membeli barang dari pasar sumberdaya, pembuat barang dan perantara. Disisi lain pemerintah memungut pajak dari berbagai pihak dan memberikan pelayanan publik yang baik.
  6. Pemasaran dan Pemasar (Marketing and Marketer)
    Suatu pemasaran bertujuan dalam mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Transaksi pemasaran merupakan kegiatan pertukaran dan mencari suatu tanggapan dari pihak lain, baik dengan menjual atau membeli sesuatu.

    Dalam situasi normal, pemasar (Marketer) merupakan suatu perusahaan yang melayani suatu pasar pemakai ditengah kompetisi. Pemasarn dan pesaingnya mengirimkan masing-masing produk dan pesanya baik secara langsung maupun melalui fasilitator pemsaran kepada pemakai akhir (konsumen). Efektivitas pemasaran produk pada pemakai akhir dipengaruhi oleh masing-masing pemasok dan juga dipengaruhi faktor utama lingkungan (demografi, ekonomi, fiskal, teknologi, politik, hukum dan sosial budaya).

Referensi Pustaka:
Abdullah, Thamrin. 2012. Manajemen Pemasaran.
Mursyid, Muhammad. 2010. Manajemen Pemasaran.
Diktat Kuliah Manajemen Pemasaran I

Sumber Gambar:
www.solopos.com

Monday, November 11, 2013

KULIAH DI JURUSAN MANAJEMEN? GIMANA SIH?

Ikubaru's Blogzia-Kalian sedang berencana ingin melanjutkan kuliah di jurusan Manajemen atau juga sedang ingin mencari tahu bagaimana sih perkuliahan di jurusan manajemen? Kali ini Ikubaru's Blogzia Akan membahas perkuliahan di Manajemen dan selak beluknya.


Jurusan Manajemen memang sangat diminati di berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Menurut data di Perguruan Tinggi Negeri, peminat Manajemen mencapai 1354 peminat dari 49 kursi di PTN tersebut.

Peminat yang tinggi di berbagai PTN atau PTS bisa dikatakan bahwa Jurusan Manajemen memiliki Prospek yang bagus untuk masa depan. Adapun Prospek karier yang banyak diduduki oleh Alumni Jurusan Manajemen ialah:
  1. Staff bidang Marketing, Personalia, Produksi, dan Finance di Perusahaan
  2. Expert Marketer 
  3. Sales Manager
  4. Analis Pemasaran
  5. Analis Saham dan Investasi
  6. Manajer atau Direktur pada bidang tertentu
  7. Wirausahawan
  8. Staff Pengajar baik Dosen maupun Guru Ekonomi
  9. Analis Mutu Produk
  10. dan masih banyak lagi


PELAJARAN DI JURUSAN MANAJEMEN


Pada Jurusan Manajemen pada dasarnya tidak hanya mempelajari materi yang berhubungan dengan Ekonomi dan Manajemen saja, akan tetapi juga membahas mengenai materi yang mendukung analisis dalam manajemen. Mau Tahu? SObat dapat Simak di:

MANAJEMEN ITU TIDAK ADA HITUNG-HITUNGAN?

Pernah kepikiran seperti ini? Ya, apabila kita melihat materi manajemen di SMA, memang hanya berupa teori-teori saja. Ternyata anggapan ini salah loh? Nah.. Kita kan ga pinter hitung-hitungan! Tenang Hitung-hitungan di Manajemen tidak serumit di Eksaks loh!

Di Manajemen ada dua alat analisis yang dipakai, yakni Analisis Kualitatif dan Kuantitatif. Bedanya Analisis Kualitatif dengan menggunakan observasi langsung, sedangkan Analisis Kuantitatif menggunakan metode perhitungan. Manajemen banyak menggunakan Analisis Kunatitatif untuk dapat menganalisa gejala manajemen.

MANAJEMEN CUMA BELAJAR TENTANG POAC?

Hmm.. Ternyata ga loh! Dalam Jurusan Manajemen banyak yang dipelajari ga cuma yang terkait dengan ekonomi dan manajemen. Jurusan Manajemen juga mempelajari bidang ilmu lainnya, misalnya Sistem Informasi yang berhubungan dengan perancangan system (perancis), atau juga Komunikasi yang berhubungan dengan Pemasaran dan Komunikasi Bisnis. Untuk lebih lengkap mengenai hubungan Manajemen dengan Bidang Ilmu lain, bisa lihat di Ikubaru's Blogzia: Hubungan Ilmu Manajemen dengan Ilmu Lainnya.

ANAK IPA ATAU STM HARUS BANYAK MENYESUAIKAN MATERI EKONOMI DAN MANAJEMEN?

Mungkin juga bisa! Tenang ga usah jadi pikiran, ini masih bisa diatasi jika kita mau terus mendalami materi Ekonomi dan manajemen. Saya juga dulu masih terasa pusing dengan materi ekonomi dan manajemen. Tapi dengan terus memahami manajemen, Insya Allah pasti bisa. Cara lain untuk memahami materi ekonomi dan Manajemen ialah dengan memahami kehidupan disekitar kita.

SPESIALISASI MANAJEMEN

Dalam Jurusan Manajemen di Perguruan Tinggi ada 4 spesialisasi, yakni Manajemen Keunagan, Manajemen Pemasaran, Manajemen SDM, dan Manajemen Operasional. Untuk Manajemen Operasional hanya beberapa Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan.

Manajemen Keuangan

Seperti diketahui Manajemen Keungan mendasari kemampuan dalam mengatur keuangan perusahaan. Orang-orang yang memiliki spesialisasi Keuangan bertugas menganalisa laporan-laporan keuangan dari bagian Akuntansi di suatu perusahaan. Dari laporan ini, Orang-orang spesialisasi Keuangan dapat menganalisa Kesehatan Keuangan Perusahaan dan menetapkan strategi Keuangan. Spesialisasi ini dapat memproyeksikan peminatnya menjadi Manajer Keuangan

Manajemen Pemasaran

Orang-orang yang memiliki spesialisasi pemasaran dapat menganalisa riset-riset pemasaran dan teknis pemsaran itu sendiri, serta dapat menetapkan langkah apa yang akan diambil untuk dapat meningkatkan dan mempertahankan produknya, serta dapat menguasai pasar. Spesialisasi ini dapat memproyeksikan peminatnya menjadi Manajer Pemasaran

Manajemen SDM

Spesialisasi Manajemen SDM atau juga sering disebut Manajemen Personalia membekali para peminatnya dalam mengembangkan Litbang SDM di perusahaan. Orang-orang yang memiliki spesialisasi ini harus dapat mengembangkan produktivitas, pemberdayaan personalia, dan kepuasan kerja karyawannya. Spesialisasi ini dapat memproyeksikan peminatnya menjadi Manajer Personalia.

Manajemen Operasional

Spesialisasi Manajemen Operasional dapat membekali peminatnya handal dalam mengelola standarisasi mutu, gambaran proyek, serta perancangan dan pengembangan produk. Spesialisasi Manajemen Operasional di perguruan tinggi masih jarang dan hanya ditemui di Perguruan Tinggi yang besar saja.

Jadi, apa sudah mantap dan yakin untuk masuk jurusan Manajemen? Ucapkan Yakin dan Saya bisa!!


Sumber Gambar:

Friday, November 8, 2013

HUBUNGAN ILMU MANAJEMEN DENGAN ILMU LAINNYA



Ikubaru's Blogzia-Ilmu Manajemen merupakan ilmu yang mempelajari mengenai proses pengaturan yang berdasarkan fungsi-fungsi manajemen dan bagaimana proses dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Manajemen dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena telah tersusun secara sistematis, diolah berdasarkan fakta, dapat dipelajari dan diajarkan, bersifat objektif dan rasional, serta diperoleh menggunakan metode-metode ilmiah.


Dari syarat ini maka manajemen berkembang menjadi Science Management dan Scientific Management. Penjelasan mengenai Science Management dan Scientific Management dapat dilihat disini. Sebagai Ilmu yang dapat berdiri sendiri, Ilmu Manajemen memiliki hubungan dengan Ilmu lainnya, yakni sebagai berikut:

  1. Ilmu Manajemen dengan Ilmu Psikologi
    Ilmu Manajemen menganalisa hal-hal yang berkenaan dengan psikologi karyawan disuatu karyawan. Bidang yang dikaji ialah Motivasi Kerja, Stress Pekerjaan, dan Lingkungan Karyawan dalam Perusahaan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan itu sendiri. Selain itu, Keterkaitan ini juga termasuk dalam hal perekrutran kerja.

    Dalam menganalisanya diperlukan teori-teori Psikologi yang mendukung dalam menjelaskan gejala-gejala dalam suatu perusahaan. Hubungan antara Ilmu Manajemen dengan Ilmu Psikologi akan banyak dikaji dalam Manajemen SDM atau Personalia.
  2. Ilmu Manajemen dengan Ilmu Hukum
    Dalam Perjanian Bisnis diperlukan dasar hukum yang kuat agar perjanjian yang dibuat dapat berjalan dengan lancar. Dalam hal ini terdapat kajian Manajerial terhadap aspkek-aspek hokum dalam kegiatan manajerial perusahaan.

  3. Ilmu Manajemen dengan Ilmu Komunikasi
    Komunikasi sangatlah penting dalam kegiatan manajerial yang terjadi disuatu perusahaan. Ilmu Manajemen sangatlah berkaitan dengan Ilmu Komunikasi dalam bidang Kehumasan Perusahaan, Surat menyurat Bisnis, serta Pemasaran Produk.
  4. Ilmu Manajemen dengan Ilmu Sistem Informasi
    Sistem Informasi Manajemen dibutuhkan dalam mengelola informasi yang telah diterima dalam rangka pengambilan keputusan oleh manajer.  Ilmu Sistem Informasi  dalam kegiatan manajerial mendasari konektivitas dan  pengelolaan data dan informasi . Konektivitas ini berjalan dari Pembuat, Operator, dan Pengguna Sistem Informasi Manajemen itu sendiri.

  5. Ilmu Manajemen dengan Ilmu Statistika
    Statistika berperan dalam menganalisa data manajerial yang berbentuk angka-angka (kuantitatif) dan menyusunnya secara sistematis. Analisis Manajerial ini bisa berupa analisa proababilitas, maupun analisa statistikal murni. Statistika banyak digunakan dalam analisis pembuatan penelitian karya tulis dibidang manajemen.

Wednesday, October 30, 2013

DASAR-DASAR FLOWCHART

Ikubaru's Blogzia-Flowchart: Dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan Komputer pasti diperlukan penggambaran proses yang berlangsung mulai dari awal hingga penyelesaiannya. Penggambaran proses ini dinamakan dengan Flowchart. 

Flowchart merupakan Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah secara berurutan, baik satu arah maupun dua arah.  Flowchart dapat memberi gambaran mengenai penyajian dari suatu algoritma. Dari penyajian Algortima ini, Flowchart dapat menjelaskan komponen-komponen proses yang berjalan dalam bahasa pemrograman. 

Flowchart banyak berfungsi dalam mendesain dan menggambarkan suatu program. Dalam Mendesain program, Flowchart dapat membantu programmer dalam mennentukan alur logika program tersebut. Sedangkan dalam Penggambaran suatu program, flowchart dapat membantu dalam mempresentasikan alur program kepada pengguna yang lain.

Simbol-Simbol Flowchart


Ada beberapa simbol-simbol yang digunakan dalam mendesain dan menggambarkan Program yang akan dibuat, seperti tabel dibawah ini:


Jenis-Jenis flowchart

Flowchart dapat dibagi menjadi 2 macam, yakni Program Flowchart dan System Flowchart.

Program Flowchart adalah Flowchart yang berisi mengenai urutan instruksi-instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program. Contohnya seperti dalam menghitung Luas Segitiga, alas= 10cm dan tinggi= 8 cm. Maka Flowchartnya seperti berikut:


System Flowchart merupakan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data. Contoh System Flowchart ialah dalam pemeriksaan ujian siswa. Maka Flowchartnya seperti berikut:



PETUNJUK MEMBUAT FLOWCHART

Ada beberapa petunjuk atau pedoman dalam pembuatan Flowchart, yakni:
  1. Flowchart menggambarkan jalannya proses dari atas ke bawah, atau dari kiri ke kanan dengan dihubungkan oleh garis lurus.
  2. Jangan membuat pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit.
  3. Jelas mana awal dan akhir proses tersebut.
  4. Proses harus jelas dan berurutan (sequence).
  5. Menggunakan simbol-simbol yang sesuai dengan jalannya proses.
  6. Harus menggambarkan suatu analisis suatu masalah  
Referensi Tulisan:
Wulandary, Lily. 2012. Algortima dan Flowchart.

Sumber Gambar:
Softcopy Diktat Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Saturday, July 27, 2013

TEORI SISTEM

Sistem adalah kesatuan yang utuh dari sesuatu rangkaian yang saling terkait satu sama lainnya apabila salah satu bagian dari sistem terganggu, maka akan mengganggu pula kestabilan sistem itu secara keseluruhan. Davis dalam Zakiyudin (2011:1) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari pemakai, alat, konsep, dan prosedur yang dikumpulkan menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama. Sedangkan menurut Atmosudirjo (1973:111) Sistem merupakan suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang berhubungan satu dengan lainnya menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakan suatu fungsi yang utama dari suatu usaha atau urusan.

Sebuah sistem memiliki elemen-elemen yang saling terhubung satu dengan yang lainnya untuk dapat mencapai tujuan yang akan dituju. Elemen-elemen tersebut ialah:
  1. Tujuan (Goal), Suatu sistem haruslah memiliki tujuan yang menjadi motivasi dalam memberi arah kemana sistem itu akan berjalan. Tujuan antara satu sistem dengan sistem lainnya akan berbeda bergantung dimana sistem itu ditetapkan dan digunakan. Adapun tujuan yang dicapai seperti proses manajemen, pengambilan keputusan, dan kegiatan operasional manajemen.
  2. Masukkan (Input), ialah Sesuatu yang masuk kedalam sistem yang kemudian akan diproses dalam unit proses.
  3. Proses (Process), ialah bagian yang melakukan proses data masukkan (Input) menjadi Keluaran (Output).
  4. Keluaran (Output), ialah data hasil pemrosesan di unit proses yangb berupa informasi, saran blueprint, dan lain sebagainya.
  5. Umpan balik (Feedback), ialah pengendalian yang dilakukan dengan memberikan umpan balik (Feedback) pada keluaran (Output)
  6. Batas (Boundary), ialah pemisah antara sistem dengan lingkungan yang digunakan untuk menentukan konfigurasi ruang lingkup atau kemampuan sistem.
Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yakni:
  1. Sistem Abstrak (Abstract System), ialah sistem yang berisi gagasan atau konsep-konsep.
    Contoh: Sistem Keagamaan yang mengatur antara manusia dan Tuhannya.
  2. Sistem Fisik (Physic System), ialah sistem yang secara fisik dapat dilihatdan dirasakan.
    Contoh: Sistem Perguruan Tinggi
  3. Sistem Deterministik (Deterministic System), ialah sistem yang dapat memprediksi secara tepat operasinya.
    Contoh:  Sistem Komputer yang memproses Input menjadi Output
  4. Sistem Probalistik (Probalistic System), ialah sistem yang tidak diprediksi secara pasti.
    Contoh: Sistem Fotosintesis pada daun.
  5. Sistem Tertutup (Closed System), ialah sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
    Contoh: Reaksi Kimia yang berlangsung didalam tabung reaksi yang terisolasi.
  6. Sistem Terbuka (Open System), ialah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan.
    Contoh: Sistem Tanah.
  7. Sistem Alamiah (Natural System), ialah sistem yang terjadi secara alamiah tanpa adanya campur tangan manusia.
    Contoh: Sistem Tata Surya
  8. Sistem Buatan Manusia (Human Made System), ialah sistem yang terjadi karena ada campur tangan manusia.
    Contoh: Sistem Telekomunikasi.
  9. Sistem Sederhana (Simple System), ialah sistem yang memiliki kerumitan yang rendah dalam implementasinya.
    Contoh: Sistem Infiltrasi Tanah.
  10. Sistem Kompleks (Complex System), ialah sistem yang memiliki kerumitan yang tinggi dalam implentasinya.
    Contoh: Sistem Otak Manusia.

SIKLUS HIDUP SISTEM (SLC)
Siklus Hidup Sistem (SLC) atau sering disebut Pendekatan Air Terjun (Waterfall Approach) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer (CBIS). Ada beberapa tingkatan atau hirarki dari Siklus Hidup Sistem, yakni:
  1. Tanggung Jawab Eksekutif, yang bertugas memutuskan untuk mengawasi proyek dan pengembangan operasionalnya ketika sistem memiliki nilai strategis.
  2. Komite Pengarah Sistem Informasi Manajemen (Steering Committee of Management Information System), yang bertugas mengawasi seluruh proyek sistem, memberikan petunjuk, pengarahan, dan pengenadalian dalam penggunaan sumberdaya komputer perusahaan.
  3. Kepemimpinan Proyek, yang bertugas memberikan pengarahan secara langsung selama proyek berlangsung, bertanggung jawab atas proyek, dan memimpin pengembangan sistem informasi berbasis komputer (CBIS).
Siklus Hidup Sistem (SLC) memiliki bebberapa tahapan, yakni Tahap Perencanaan, Tahap Analisis, Tahap Rancangan, Tahap Penerapan, dan Tahap Penggunaan.

TAHAP PERENCANAAN
  1. Menentukan lingkup dari proyek
  2. Mengenai beberapa area permasalahan potensial proyek
  3. Mengatur urutan tugas proyek
  4. Memberikan dasar untuk pengendalian proyek
TAHAP ANALISIS
  1. Mengumumkan penelitian sisitem
  2. Mengorganisasikan tim proyek
  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
  5. Mneyiapkan usulan rancangan 
  6. Menolak atau menerima proyek rancangan
TAHAP PERANCANGAN
  1. Menyiapkan rancangan sisitem yang terinci
  2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
  4. Memilih konfigurasi yang terbaik
  5. Menyiapkan usaha penerapan
  6. Menyetujui atau Menolak penerapan sistem
TAHAP PENERAPAN
  1. Merencanakan penerapan
  2. Mengumumkan penerapan
  3. Mendapatkan sumberdaya hardware
  4. Mendapatkan sumberdaya software
  5. Menyiapkan database
  6. Menyiapkan fasilitas fisik
  7. Mendidik peserta dan pemakai
  8. Menyiapkan cutover
  9. Menyetujui atau Menolak masuk ke sistem baru
  10. Masuk ke sistem baru
TAHAP PENGGUNAAN
  1. Menggunakan sistem
  2. Audit sistem
  3. Memelihara sistem
  4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
  5. Menyetujui atau Menolak rekaysa ulang sistem

Referensi :
Zakiyudin, Ais. 2011. Sistem Informasi Manajemen.
Syafi'i. Inu Kencana. 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia.

Wednesday, July 24, 2013

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR (MANUFACTURING INFORMATION SYSTEM)

Sistem Informasi Manufaktur (Manufacturing Information System) adalah suatu sistem berbasis komputer yang saling terhubung dengan sistem informasi lainnya untuk memecahkan masalah-masalah produksi manufaktur perusahaan. Penggunaan Sistem Informasi dalam kegiatan Manufaktur akan membantu manajer dalam kegiatan operasional perusahaan.

Penggunaan Sistem Informasi dalam kegiatan Manufaktur dapat berfungsi sebagai Elemen dan Konseptual. Fungsi Elemen dalam Sistem Informasi Manufaktur ialah dalam sistem produksi fisik dengan menggunakan teknologi Computer Aided Design (CAD) dan Computer Aided Manufacturing (CAM), serta dengan menggunakan teknologi robotik. Adapun perbedaan antara CAD dan CAM adalah:


Tabel diatas menjelaskan bahwa teknologi CAD digunakan dalam kegiatan perancangan produk, sedangkan teknologi CAM digunakan dalam kegiatan perancangan produk manufaktur, sedangkan teknologi CAM digunakan dalam kegiatan produksi produk manufaktur berdasarkan database rancangan dari design yang telah dibuat oleh CAD.

Selain penggunaan CAD dan CAM, kegiatan manufaktur juga menggunakan teknologi robotik. Penggunaan teknologi robotik ini dapat:
  1. Menekan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi
  2. Kulaitas produk yang dihasilkan tinggi
  3. Jumlah produksi produk manufaktur dengan robotic akan lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan tenaga manual
  4. Mampu memproduksi produk manufaktur yang tidak bias dilakukan dengan tenaga manual.

Dalam proses produksi manufaktur teknologi robotic sebelumnya sudah deprogram dengan software, seperti software SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) agar dapat melakukan tugas-tugas produksi manufaktur secara otomatis.

Dalam Sistem Informasi Manufaktur ada 2 subsistem utama yang menyusun model Sistem Informasi Manufaktur, yakni Subsistem Utama Input dan Subsistem Utama Output. Subsistem Utama Input terdiri dari:
  1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System) yang berfungsi mengumpulkan data internal maupun eksternal yang akan dimasukkan kedalam basis data
  2. Subsistem Rekayasa Industri yang berfungsi melakukan studi atas operasi manufaktur untuk memastikan efisiensi proses produksi
  3. Subsistem Intelegensi Manufaktur (Manufacturing Intellegence Subsystem) yang berfungsi mengumpulkan data eksternal yang menginformasikan hal-hal ekstern yang dapat mempengaruhi operasional manufaktur
Subsistem Utama Output terdiri dari Subsistem Produksi, Subsistem Persediaan, Subsistem Kualitas, dan Subsistem Biaya Manufaktur.

Kegiatan Operasional Manufaktur selain didukung oleh Sistem Informasi Manufaktur, juga didukung oleh beberapa system ang dipergunakan sebagai pengganti Sistem Informasi Manufaktur, yakni:
  1. CIM (Computer Integrated Manufacturing) adalah suatu sistem yang menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan produk manufaktur yang berkualitas tinggi secara efisien
  2. ROP (Re-Order Point) adalah suatu sistem yang didasarkan pada keputusan pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali
  3. MRP (Material Requirements Planning) adalah suatu sistem yang digunakan untuk perencanaan bahan baku dalam proses produksi
  4. MRP II (Material Resource Planning) adalah suatu sistem yang dipergunakan untuk memperkecil persediaan dan penggunaan mesin secara efektif dengan memadukan MRP dan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel kerja
  5. JIT (Just In Time) adalah suatu sistem yang dipergunakan untuk mengatur bahan baku agar tetap dalam keadaan minimum dan tiba tepat waktu di bengkel kerja pada saat diperlukan.

Monday, May 27, 2013

MANAJEMEN MODAL KERJA

Modal Kerja merupakan modal yang ada dalam aktiva lancer (Current Assets). Modal kerja sangat penting peranannya dalam kegiatan perusahaan, yakni walaupun keputusan investasi-nya sangat menguntungkan bagi perusahaan akan tetapi tanpa modal kerja maka sulit untuk menjadi kenyataan.

Modal kerja dibedakan dengan modal tetap atas dasar derajat divisibilitas, yakni dalam modal tahap pembelian peralatan tidak dapat dipilah-pilah, sedangkan modal kerja dapat dipilah-pilah baik ditambah maupun dikurangi.



Implikasi divisibilitas dapat dibagi menjadi 2, yakni mengenai metode pendanaan bagi modal kerja. Pendanaan modal kerja dapat dibiayai dengan dana jangka pendek, ataupun jangka panjang, atau juga kombinasi diantara keduanya. Implikasi divisibilitas selanjutnya ialah mengenai pemenuhan modal kerja secara sedikit demi sedikit (Hand to Mouth Policy), yakni modal kerja hanya utnuk kebutuhan proses produksi satu kali. Keuntungannya ialah dapat mengurangi investasi rata-rata dalam modal kerja.

KONSEP MODAL KERJA

Menurut Bambang Riyanto (dalam Awat, 1998) membedakan konsep-konsep modal kerja yakni terdiri dari konsep kuantitatif, konsep kualitatif, dan konsep fungsional.


KONSEP KUANTITATIF
Konsep kuantitatif menjelaskan bahwa modal kerja terdapat pada aktiva lancer dan akan sekali berputar dan kembali lagi dalam bentuk kas dalam jangka waktu pendek. Konsep ini dinamakan Gross Working Capital.

KONSEP KUALITATIF
Konsep Kualitatif menjelaskan bahwa modal kerja merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar. Kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar inilah yang dipakai sebagai modal kerja. Konsep ini sering dinamakan Nett Working Capital.

KONSEP FUNGSIONAL
Konsep Fungsional menjelaskan bahwa modal kerja merupakan bagian dari aktiva lancar yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan, baik pendapatan operasi (Operating Income) maupun pendapatan sekarang (Current Income). Bagian aktiva lancar yang tidak mampu menghasilkan pendapatan operasi hanya dianggap sebagai modal kerja potensiil, yakni aktiva lancar lancar sutau perusahaan tertanam dalam surat berharga (Saham), maka tidak bisa dianggap sebagai modal kerja. 


Jumlah Kebutuhan Modal Kerja

Pada umumnya modal kerja dapat ditentukan oleh beberapa faktor, yakni (1) Cara Penjualan Kredit atau Tunai, (2) Kebijakan Mengenai Persediaan yang termasuk EOQ dan Reorder Point, dan (3) Kebijakan Saldo Kas. Untuk menentukan beberapa jumlah kebutuhan akan modal kerja dapat digunakan beberapa metode:
  1. Metode Keterikatan Dana dan Pengeluaran Kas
  2. Metode Perputaran Modal Kerja
  3. Metode Cashflow


METODE KETERIKATAN DANA DAN PENGELUARAN KAS
Metode ini harus ditentukan dahulu berapa jumlah pengeluaran kas setiap hari dan berapa lama dana itu terikat. Pengeluaran kas perhari digunakan untuk pembayaran upah tenaga kerja, sedangkan lama dana terikat berhubungan dengan waktu yang diperlukan untuk pembelian bahan baku dan pembayaran upah hingga dalam proses produksi.

METODE PERPUTARAN MODAL KERJA
Metode ini ditentukan dengan membagi taksiran penjualan dengan modal kerja periode sebelumnya. Perputaran modal kerja diperoleh dengan cara:

METODE CASHFLOW
Metode ini didasarkan pada aliran kas masuk atau Cash Inflow (CIF) dan aliran kas keluar atau Cash Outflow (COF). Metode cashflow merupakan metode penentuan modal kerja dengan menggunakan Budget Kas. Kelebihan CIF terhadap COF sering disebut aliran kas masuk bersih atau Nett Cas Inflow (NCIF).  Apabila NCIF positif maka modal kerja tidak diperlukan lagi.
 
Back To Top
Copyright © 2014 Ikubaru's Blogzia. Designed by OddThemes